Kas Masjid Menipis Imbas Ditutup 3 Bulan, DKM Al-Barkah Bekasi Sambut Baik Rumah Ibadah Dibuka

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Agung Al-Barkah Kota Bekasi menyambut baik kebijakan pembukaan rumah ibadah yang mulai berlaku besok, Jumat (29/5/2020).

Sutiarna Aldi bagian Keuangan DKM Al-Barkah Bekasi mengaku, kas masjid cukup merasakan dampak ketika masjid ditutup selama tiga bulan.

Hal ini disebabkan tidak adanya pemasukan dari infak sedekah kotak amal yang bersumber dari aktivitas jemaah.

"Karena cukup berpengaruh juga, kita selama ini memang mengandalkan dari infak sedekah dari jemaah," kata Aldi, Kamis (28/5/2020).

Sebagai masjid Pemerintah Kota Bekasi, operasional pengelolaan memang mendapat sokongan dari pemerintah daerah.

"Karena kita masjid pemerintah dibantu memang untuk listrik dan PAM (air), kalau yang lain itu bersumber dari jemaah aja," jelasnya.

Masjid Agung Al-Barkah yang merupakan masjid pemerintah selama ini memang menutup kegiatan keagamaan secara total.

Sejak perintah MUI untuk salat di rumah, Masjid Agung Al-Barkah menutup rapat aktivitas keagamaan dan hanya mengumandakan adzan saja.

"Kita salat 5 waktu juga enggak ada berjemaah, jadi hanya adzan aja tapi ada yang diganti sesuai arahan MUI menjadi salat di rumah," terang dia.

Pada saat Idulfitri, Masjid Al-Barkah juga tidak menggelar Salat Id.

Padahal ketika itu sejumlah masjid di zona hijau sesuai izin Wali Kota Bekasi boleh menggelar salat berjemaah.

"Salat id kemarin kita di sini enggak mengadakan, baru besok aja salat Jumat kita buka lagi masjid sesuai arahan pemerintah bahwa Kelurahan Margajaya (lokasi masjid) sudah zona hijau," tegasnya.

Melihat Persiapan Masjid Agung Al-Barkah Bekasi