Pedagang Pasar Ciracas Rapid TestI
Enggan Ikut Rapid Test, Pedagang Pasar Ciracas Kabur Hingga Tutup Lapak
Kasatpel Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kecamatan Ciracas, Yuni Astuti mengatakan sejumlah pedagang justru kabur saat didatangi
Penulis: Bima Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS - Petugas medis Puskesmas Kecamatan Ciracas tampaknya harus bersabar menghadapi tingkah pedagang Pasar Ciracas, Jakarta Timur.
Meski sudah disambangi petugas medis langsung ke lapak karena banyak pedagang ogah ikut rapid test yang digelar di lantai tiga pasar.
Kasatpel Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kecamatan Ciracas, Yuni Astuti mengatakan sejumlah pedagang justru kabur saat didatangi.
"Beberapa pedagang kita tunggu di lapaknya tapi enggak muncul juga, enggak tahu ke mana. Padahal sudah kita datangi langsung," kata Yuni di Pasar Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (3/6/2020).
Sejumlah pedagang yang kabur meninggalkan jualannya yakni penjual barang kebutuhan pokok di lantai dasar Pasar Ciracas.
Mereka kabur setelah melihat empat petugas medis Puskesmas Ciracas mengenakan coverall yang menenteng rapid test datang.
"Ini penjualnya mana? Kita tunggu dari tadi kok enggak datang-datang. Bapak, ibu jangan takut rapid test ini enggak sampai lima menit dan gratis," ujarnya.
Tak hanya petugas medis yang kelimpungan mencari, pembeli pun bingung mendapati lapak dalam keadaan melompong.
Saat bertanya ke pedagang lain perihal keberadaan penjual yang kabur, petugas medis dan pembeli tak mendapat jawaban pasti.
"Ini penjualnya mana ya mas, kok enggak ada?" tanya seorang pembeli ke pedagang lain yang direspon dengan jawaban tidak tahu.
Kepala Pasar Ciracas Alvi Rahim yang ikut mendampingi petugas medis menuturkan sejumlah pedagang bahkan rela menutup lapak.
Padahal sejak pekan lalu pihaknya sudah mensosialisasikan bahwa hari ini digelar 300 rapid test khusus untuk pedagang Pasar Ciracas.
"Padahal kemarin-kemarin lapaknya buka, tapi tiba-tiba hari ini tutup. Untuk yang kabur mereka sepertinya takut, jadi enggak mau ikut rapid test," kata Alvi.
Petugas medis datangi lapak pedagang
Niat Puskesmas Kecamatan Ciracas menggelar rapid test deteksi Covid-19 di Pasar Ciracas tak sepenuhnya disambut baik pedagang.
Petugas Puskesmas yang awalnya menanti di lantai tiga pasar sejak pukul 09.00 WIB terpaksa menyambangi langsung lapak pedagang.
Kasatpel Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kecamatan Ciracas, Yuni Astuti mengatakan tindakan itu diambil karena banyak pedagang ogah ikut rapid test.
"Kita tunggu di atas (lantai tiga) enggak datang-datang, hanya sedikit. Akhirnya kita turun langsung, rapid lansung di lapak pedagang," kata Yuni di Pasar Ciracas, Rabu (3/6/2020).
Petugas Puskesmas Ciracas sempat menanti satu jam lebih di lantai tiga pasar, tapi hanya segelintir pedagang yang hadir.
Sekira pukul 10.10 WIB karena tak ada perkembangan jumlah pedagang yang ikut rapid test, petugas akhirnya turun langsung ke lapak.
"Rapid test dilakukan di lapak pedagang. Di lantai tiga hanya untuk pemeriksaan gula dan tensi. Mungkin karena pedagang sibuk jadi enggak mau naik," ujarnya.
• Begini Kondisi Pelayanan di Samsat Cinere saat PSBB
• Mudik ke Italia, Marco Motta Tetap Jalankan Program Latihan Hingga Ungkap Kondisi Keluarga
• Jika PSBB Jakarta Tidak Diperpanjang, Masjid Agung Al-Azhar Akan Kembali Gelar Salat Jumat
Petugas medis yang awalnya tidak mengenakan coverall saat melakukan rapid test di lantai tiga beralih menggunakan.
Mengenakan alat perlindungan diri lengkap (APD), tiga petugas melakukan rapid test langsung di lapak pedagang Pasar Ciracas.
"Target kita hari ini rapid test 300 pedagang. Untuk sekarang khusus pedagang dulu, pegawai pasar nanti. Kita mulai dari lantai satu, penjual bahan pokok," tuturnya.
Hingga pukul 11.00 WIB, Yuni menuturkan jumlah pedagang yang mengikuti rapid test belum mencapai 100 orang.
Pihaknya terkendala sempitnya lorong pasar dan sejumlah pedagang yang masih ngeyel ikut rapid test meski sudah didatangi.
"Ayo, di sini ada kepala pasar dan bapak-bapak Satpol PP, TNI-Polri, jadi ibu dan bapak pedagang harus mau ikut rapid test, ini untuk deteksi awal Covid-19," imbau Yuni ke pedagang.