Persiapan New Normal di Jabodetabek
Jelang New Normal, Pemprov DKI Sarankan Diskotek dan Panti Pijat Terapkan Prokotol Covid-19
Pemerintah berencana menerapkan konsep hidup normal baru atau the new normal. Tempat Hiburan harus terapkan protokol kesehatan.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
lihat foto
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemerintah berencana menerapkan konsep hidup normal baru atau the new normal.
Hal ini pun berdampak terhadap sejumlah tempat hiburan di DKI Jakarta.
Jika tempat hiburan ini beroperasi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyarankan sebaiknya tetap menerapkan protokol kesehatan perihal Covid-19.
"Masalah diskotek dan panti pijat yang penting ada protokol Covid-19-nya," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Cucu Ahmad Kurnia, saat dihubungi, Rabu (3/6/2020).
"Harus ada, intinya apapun yang mau dibuka harus ada upaya untuk menekan penyebaran virus Covid-19," lanjutnya.
Protokol Covid-19 yang dimaksud Cucu, di antaranya menjaga jarak, kebersihan, dan aturan kesehatan perihal mencegah virus tersebut.
Meski begitu, Cucu menegaskan pihaknya masih membahas perihal rencana pembukaan tempat hiburan tersebut.
"Itu harus mereka tetapkan. Itu yang masih dibahas, karena setiap sektor tidak sama SOP-nya," tutup Cucu.
Apa Sebenarnya PSBL yang Kabarnya Bakal Diterapkan Gubernur Anies di 62 RW Zona Merah
Setelah tiga kali diperpanjang, masa berlaku Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta akan selesai pada Kamis, 4 Juni 2020 mendatang.
Gubernur DKI Anies Baswedan mewacanakan memperkecil skala penerapannya, atau disebut Pembatasan Sosial Berskala Lokal (PSBL).
Pembatasan ini hanya punya skala Rukun Warga (RW).
Daerah RW yang teridentifikasi masih jadi zona merah akan memberlakukan pembatasan lokal.
Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Kependudukan dan Permukiman DKI Jakarta Suharti pun membenarkan rencana tersebut.
