6 Penumpang Vespa Extreme Ditabrak

Pengemudi Mobil yang Tabrak 6 Penumpang Vespa Extreme di Jatinegara Jadi Tersangka

Ferdian Panca (19), pengemudi Hyundai berpelat B 1008 KYE yang menabrak dua Vespa di Jalan Basuki Rahmat, Jatinegara ditetapkan jadi tersangka.

TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Kanit Laka Lantas Polrestro Jakarta Timur AKP Agus Suparyanto (kiri) saat memberi keterangan di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (8/6/2020) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Ferdian Panca (19), pengemudi Hyundai berpelat B 1008 KYE yang menabrak dua Vespa di Jalan Basuki Rahmat, Jatinegara ditetapkan jadi tersangka.

Kanit Laka Lantas Polrestro Jakarta Timur AKP Agus Suparyanto mengatakan Ferdian resmi menyandang status tersangka karena dari hasil pemeriksaan terbukti lalai saat berkendara.

"Dikenakan pasal 310 ayat 4 UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan no 22 tahun 2009, ancaman hukuman maksimal 6 tahun penjara," kata Agus di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (8/6/2020).

Penerapan pasal 310 ayat 4 tersebut karena saat kecelakaan pada Minggu (7/6/2020) sekira pukul 02.00 WIB satu pengemudi Vespa tewas.

Korban Refly Maulana (18) meninggal di lokasi usai terpental ke sisi kanan Jalan Basuki Rahmat dan mengalami luka di bagian kepala.

"Korbannya enam, satu meninggal. Saat kejadian yang bersangkutan (Ferdian) mengaku hanya melihat satu Vespa di depannya sehingga menabrak," ujarnya.

Agus menuturkan dari hasil pemeriksaan, saat kejadian Ferdian mengaku hanya melihat satu Vespa yang ditumpangi dua orang korban.

Dia mengaku tak melihat Vespa sespan extreme yang ditumpangi empat korban karena pada bagian belakang tak terpasang lampu.

"Kemudian Vespa yang dimodifikasi juga rendah, penumpangnya duduk. Di lokasi kejadian juga minim penerangan jalan, sehingga pengemudi enggak melihat," tuturnya.

5 Penumpang Vespa Extreme Korban Kecelakaan Menangis Histeris

Refly Maulana tewas dalam kecelakaan lalu lintas di Jalan Basuki Rahmat, Kecamatan Jatinegara pada Minggu (7/6/2020) pukul 02.00 WIB.

Dia sedang berkendara bersama lima temannya menggunakan dua Vespa secara berboncengan, satu dimodifikasi jadi sespan extreme.

Kasan (38), saksi mata, mengatakan Refly tewas di lokasi.

Korban mendapat luka besar di kepala usai terpental ke sisi kanan jalan.

"Lima temannya yang selamat itu menangis histeris," kata Kasan di Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (7/6/2020).

"Mereka manggil-manggil nama temannya yang meninggal," sambung dia.

Kelima korban kecelakaan itu, yakni Fauzi (13), Ilham Ramdhani (20), Salsa Bilatiur (13), Abdul Aziz (14), dan Muhammad Rizky (18).

Mereka yang selamat dalam keadaan sadar meski terluka.

Dari kelima korban selemat, Ilham yang mengemudikan Vespa mengalami luka paling parah.

Tangan kiri Ilham patah.

"Sampai setengah jam habis kejadian pas polisi sama ambulans RS Polri datang mereka masih nangis, karena terluka juga."

"Langsung diobatin di lokasi sama dokter," ujarnya.

Kasan menuturkan saat kejadian Refly dan Ilham mengemudikan motornya dalam posisi sejajar karena kondisi Jalan Basuki Rahmat sepi.

Mereka diduga tak menyadari kedatangan mobil berpelat B 1008 KYE dari arah belakang yang FP (19) kemudikan.

"Mobilnya dari jauh sudah ngebut, enggak tahu karena ngantuk atau bagaimana tiba-tiba nabrak Vespa," ucap Kasan.

Tampak ban mobil berpelat B 1008 KYE yang robek usai menabrak dua Vespa di Jalan Basuki Rahmat, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (7/6/2020). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Tampak ban mobil berpelat B 1008 KYE yang robek usai menabrak dua Vespa di Jalan Basuki Rahmat, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (7/6/2020). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA (TribunJakarta.com/Bima Putra)

"Vespanya mental ke kanan dan kiri jalan," tuturnya.

Warga dan pengemudi lain yang melintas di lokasi sudah berupaya mengejar FP yang kabur ke arah Kampung Melayu.

Upaya FP gagal hingga akhirnya personel Satlantas Polrestro Jakarta Timur menemukan mobil terparkir di dekat Taman Cornel Simanjuntak.

FP diduga meninggalkan mobilnya terparkir di pinggir jalan karena ban depan kanan robek sehingga mobil tak bisa melaju mulus.

Ngaku Tak Melihat

FP menjalani pemeriksaan usai menabrak rombongan Vespa di Jalan Basuki Rahmat, Kecamatan Jatinegara.

Dari pemeriksaan sementara, FP beralasan menabrak karena tak melihat kendaraan di depannya.

"Pengakuannya dia enggak melihat Vespa di depannya," ungkap Kanit Laka Lantas Polrestro Jakarta Timur AKP Agus Suparyanto.

Menurut pelaku, dua Vespa yang melaju di depannya tak ada lampu, sementara jalanan gelap.

Setelah menabrak dua Vespa yang ditumpangi enam orang itu FP mengaku panik dan memilih kabur.

Tampak Vespa modifikasi sespan extreme yang sudah diamankan di kantor Unit Laka Lantas Polrestro Jakarta Timur, Minggu (7/6/2020).
Tampak Vespa modifikasi sespan extreme yang sudah diamankan di kantor Unit Laka Lantas Polrestro Jakarta Timur, Minggu (7/6/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Sementara para korban terkapar di jalan raya.

Teriakan warga sekitar yang sempat mengejar dan menyuruhnya berhenti pun tak diindahkan FP.

"Kita amankan enggak jauh dari lokasi kejadian," beber Agus.

Menurut Agus, polisi mengamankan FP sewaktu berhenti dekat pos keamanan di dekat lokasi kejadian.

"Statusnya belum tersangka," katanya lagi.

Mobil FP sudah polisi amankan dan bawa ke Unit Laka sebagai barang bukti.

Agus tak bisa memastikan apakah FP berhenti karena ingin menyerahkan diri atau bukan.

Selain memeriksa FP, Agus bakal meminta keterangan lima penumpang Vespa yang selamat dari kejadian.

Beberapa saat setelah kejadian, para korban selamat masih syok setelah mendapati Refly tewas.

"Korban selamat masih dirawat di RS Polri Kramat Jati. Keenam korban masih warga Jakarta Timur," tutur Agus.

TONTON JUGA:

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved