Antisipasi Virus Corona di DKI
Tak Lagi Masuk Zona Merah, Puluhan Warga di Kelurahan Tegal Parang Jakarta Selatan Jalani Tes Swab
Tes swab massal digelar di RW 04 Kelurahan Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, karena masuk dalam zona merah Covid-19.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, MAMPANG PRAPATAN - Tes swab massal digelar di RW 04 Kelurahan Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (10/6/2020).
Tes swab dilakukan setelah Kelurahan Tegal Parang masuk dalam zona merah Covid-19.
Lurah Tegal Parang Ramli mengatakan 26 warganya terpapar virus corona.
"Di Kecamatan Mampang Prapatan hampir semua kelurahan masuk zona merah, termasuk di Tegal Parang," kata Ramli saat ditemui di lokasi.
"Di Tegal Parang sendiri ada 26 orang yang positif, tapi ada beberapa yang sudah sembuh," tambahnya.
• Kebakaran di Cipondoh Kota Tangerang Tewaskan Suami, Istri serta Anak, Pak Camat Sebutkan Asal Api
• Modus Gaduh Tak Saling Kenal,Copet Spesialis Angkot Memohon Dibebaskan Punya 6 Anak Sang Istri Hamil
Tes swab massal ini melibatkan petugas kesehatan dari Puskesmas Mampang Prapatan.
Hingga pukul 11.30 WIB, sebanyak 32 orang menjalani tes.
Bukan hanya warga setempat, petugas PPSU dan sejumlah aparatur sipil negara (ASN) kelurahan juga mengikuti tes.
"Hasilnya bisa diketahui kurang lebih lima hari lagi," ujar Ramli.
Klarifikasi
Beberapa jam setelah berita ini tayang, Ramli meralat ucapan sebelumnya yang menyebut Tegal Parang masuk dalam zona merah Covid-19.
Menurut dia, saat ini Kelurahan Tegal Parang sudah masuk dalam zona hijau lantaran semakin berkurangnya kasus positif.
"Zona merah itu maksudnya sampai April, sekarang sudah hijau," kata Ramli saat melakukan klarifikasi, Rabu (10/6/2020).
Per 10 Juni 2020, jelas Ramli, tersisa dua kasus positif di Kelurahan Tegal Parang.
"Secara keseluruhan 19 kasus positif. Dua orang meninggal dunia, 14 sembuh, dan satu orang masih menunggu hasil swab," ujar dia.
Disclaimer: Redaksi telah merivisi berita ini karena narasumber mengklarifikasi ucapan yang sebelumnya telah keliru. Untuk itu redaksi menambahkan informasi terbaru dari narasumber. Terima kasih.