Virus Corona di Indonesia

Ikut Rapid Test, Hasil Pria Ini Malah Reaktif Hamil, Keluarga Murka: Petugas Jangan Main-main

Keluarga di Nusa Tenggara Timur mempertanyakan hasil rapid test salah satu anggotanya. Sebab, seorang pria malah hasil rapid testnya reaktif hamil.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Suharno
Kompas.com/istimewa
Keluarga Ariyanto Boik mendatangi lokasi karantina di Rusun penampung pasien ODP Covid-19 di Kabupaten Rote Ndao, NTT. Mereka marah karena Ariyanto Boik berjenis kelami laki-laki menjalani rapid test dan hasilnya reaktif hami. 

Dia pun meminta para petugas medis tidak main-main dengan virus yang mematikan itu.

"Kami minta petugas jangan main-main dengan penyakit ini, karena sudah memakan banyak korban," tegas dia.

Dia berharap, para petugas medis bisa bekerja secara profesional.

Wakil Bupati Rote Ndao Stefanus M Saek mengaku belum mengetahui hal itu.

"Saya belum dapat laporannya, jadi bisa langsung dengan (hubungi) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao," ujar dia singkat.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Rote Ndao, Widianto Adhy, hingga saat ini belum merespons telepon dari Kompas.com.

Kejadian Lain

Ibu Hamil Tolak Diperiksa

Petugas gabungan saat mengetuk pintu rumah warga ibu hamil yang menolak pemeriksaan swab di Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (12/6/2020)
Petugas gabungan saat mengetuk pintu rumah warga ibu hamil yang menolak pemeriksaan swab di Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (12/6/2020) (Dokumentasi Puskesmas Kecamatan Kramat Jati)

Tes swab untuk 76 ibu hamil (bumil) warga tiga RW zona merah Kelurahan Tengah yang digelar Puskesmas Kecamatan Kramat Jati tak sepenuhnya mulus.

Tidak hanya karena lebih 20 bumil sempat menolak diperiksa sehingga petugas Puskesmas harus mendatangi dan melakukan tes swab di rumah.

Dalam pemeriksaan pada Jumat (12/6/2020), Kepala Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Inda Mutiara mengatakan sejumlah bumil sempat menolak membukakan pintu.

"Petugas dari Satpol PP, TNI-Polri, Lurah juga ikut ketok pintu rumah karena pintu tadinya enggak dibuka-buka. Jadi kita harus menunggu di luar," kata Inda saat dikonfirmasi Sabtu (13/6/2020).

Meski akhirnya target swab 76 bumil warga RW 01, 02, dan 04 yang menerapkan pengendalian ketat berskala lokal (PKBL) terpenuhi.

Namun sikap sejumlah warga membuat pemeriksaan yang harusnya berlangsung di RPTRA Dahlia Kelurahan Tengah makan waktu lama.

"Kita mulai pemeriksaan pukul 09.00 WIB, selesai pukul sekira pukul 15.00 WIB. Di Krmat Jati belum ada yang hamil muda terus positif. Adanya yang lahiran baru ketahuan positif," ujarnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved