PSK Cipinang Culik Bocah
Siasat PSK Cipinang Culik Anak, Dibawa ke Tempat Kerja Selama Seminggu & Dititip pada Tukang Rokok
Terbongkar siasat licik Nia Ariani (25), tersangka penculikan anak di Cilincing, Jakarta Utara.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Suharno
TRIBUNJAKARTA.COM - Terbongkar siasat licik Nia Ariani (25), tersangka penculikan anak di Cilincing, Jakarta Utara.
Siasat ini terungkap setelah polisi berhasil menangkap Nia Ariani pada Selasa (16/6/2020).
Penangkapan Nia Ariani itu berbekal adanya laporan orang tua korban, Ade Supardi ke Polsek Cilincing.
Hingga kemudian, polisi memviralkan foto AAR ke media sosial.
TONTON JUGA:
"Setelah tanggal 17 (Juni) itu ada tetangga yang menemukan anak tersebut karena sesuai dengan di Instagram ada fotonya. Ditemukan di Jalan Kenangan, Koja, Jakarta Utara," ucap Kapolsek Cilincing Kompol Imam Tulus Budiono.
• Tantowi Yahya: Tiada Jam Tanpa Berantem Tapi Hebatnya Tidur Pelukan Saat Malam Sampai Subuh
Lebih lanjut, Imam mengatakan, Nia Ariani memiliki cara tersendiri untuk membawa kabur korbannya, AAR (7).
Rupanya anak itu diberikan makanan ringan dan es krim agar mau diajak pergi dari kediamannya di Kampung Rawa Malang, RT 10/RW 09 Kelurahan Cilincing, Cilincing, Jakarta Utara.
FOLLOW JUGA:
"Anak tersebut terus dirayu dan dibelikan makanan ringan, terus dibelikan juga es krim dan diajak bermain," tegas Imam.
Aksi penculikan itu diketahui terjadi pada Selasa (9/6/2020) lalu.
Setelah berhasil membujuk AAR, Nia lantas membawanya ke daerah Cipinang, Jatinegara, Jakarta Timur, tempat dirinya mencari uang sebagai pekerja seks komersial (PSK).
• Helmy Yahya Akui Tak Akan Pernah Bisa Bisnis Bareng Kakak, Ini 4 Mimpi Besar Tantowi Belum Terwujud
Selama seminggu dibawa kabur Nia, AAR terus mengikuti aktivitas tersangka.
Saat Nia melayani tamunya, AAR akan dititipkan kepada pemilik warung di dekat lokasi prostitusi.

"Setiap tersangka menemui pelanggannya, anak yang diculik ini dititipkan ke tukang rokok sementara. Setelah sudah selesai dibawa kembali," imbuh Imam.
Lebih lanjut, Nia mengaku tak ada niat menjual AAR. Ia hanya mengaku begitu rindu dengan anaknya sehingga menganggap AAR seperti anak kandungnya sendiri.
• Terkuak Sule Punya 30 ART, Boy William Takjub Lihat Ini di Kerajaan Ayah Rizky Febian: Wah Gila
"Sementara dia (Nia) melaporkan bahwa dia kangen dengan anaknya. Anak itu mirip dan dia ambil aja," tegas Imam.
Atas perbuatannya melakukan aksi penculikan anak ini, Nia dijerat pasal 83 Undang-undang RI nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-undang RI nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.
Ia terancam hukuman maksimal 12 tahun penjara.
Heboh Penculikan Anak di Bogor Ternyata Cuma Salah Paham
Seorang anak laki-laki berinisial RA (3) asal Ciherang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor tiba-tiba hilang dari pengawasan orang tuanya, Minggu (9/2/2020).
Sontak kedua orang tuanya langsung panik luar biasa karena menduga bahwa anaknya itu jadi korban penculikan.
Mobil warna merah yang dicurigai kedua orang tua RA langsung dikejar bahkan sempat meminta bantuan aparat untuk membantu mencari anak yang diduga diculik itu.
Lokasi keberadaan RA kebetulan terpantau oleh orang tuanya dengan bantuan jam tangan pintar anak yang dikenakan RA.
Hampir 3 jam pencarian, RA akhirnya ditemukan di Jalan Pengadilan depan Rumah Sakit Salak, Kota Bogor sedang berada dalam sebuah mobil bersama seorang driver online berinisial AS (26).
AS, sang driver online pun kebingungan saat dicegat oleh seorang pria yang ternyata ayah dari RA lalu digelandang ke Pos Polisi Militer kemudian dijemput aparat Kepolisian Sektor Bogor Tengah.
"Jadi awalnya diduga ada penculikan, tapi setelah kami konfirmasi dan cek langsung ke TKP dan cek beberapa pihak, semuanya miss komunikasi," kata Kanit Intel Polsek Bogor Tengah Ipda Tirta Wijaya, Minggu (9/2/2020).
Dia menceritakan bahwa awalnya si driver ini menjemput penumpang di sebuah perumahan di Ciherang, Dramaga dekat rumah RA si anak yang awalnya diduga korban penculikan.
Saat 3 orang penumpang yang dijemput membuka pintu mobil, entah kenapa si anak kecil ini langsung masuk ke dalam mobil.
Sang penumpang mengira bahwa anak kecil itu adalah anak si driver online.
Sedangkan si driver online mengira bahwa anak kecil itu adalah anak penumpangnya itu.
"Ketiga penumpang ini menyatakan bahwa si anak ini pada saat pintu mobil dibuka, anak ini langsung masuk duluan ke dalam mobil. Baru penumpang 3 orang masuk. Jadi berpikir bahwa anak ini anak si driver. Dan si driver berpikir anak itu anaknya si penumpang. Padahal itu bukan anak kedua-duanya. Padahal anak dari komplek," kata Tirta Wijaya.
Driver online langsung mengantar 3 penumpangnya itu ke Ramayana.
Setelah ketiga penumpang itu turun di tempat tujuan, sang driver baru sadar bahwa anak kecil yang dia kira anak penumpangnya itu tertinggal.
Si driver ini sempat mencari ketiga penumpang yang turun tadi namun tak kunjung ditemukan.
"Si driver membawa anak itu ke Ramayana, gak ditemukan orang tuanya. Si driver ini berpikir membawa anak ini ke kantornya untuk melapor ada anak yang tertinggal dan rencananya driver ini akan menunggu sampai orang tuanya datang, yang diduga 3 orang penumpang yang turun di Ramayana," kata Tirta
Namun dalam perjalanan ke kantornya, si driver dicegat pria yang belakangan baru diketahui ternyata orang tua sebenarnya anak tersebut.
Tirta menjelaskan bahwa ketiga pihak pun dipertemukan di Mapolsek Bogor Tengah yakni dari pihak driver, penumpang dan orang tua anak yang dikira diculik.
Kemudian permasalahan ini diselesaikan secara kekeluargaan diakhiri dengan surat pernyataan di atas materai yang ditandatangani oleh ketiga pihak.
"Semua pihak menyadari, kita pertemukan ketiga pihak. Kita selesaikan secara kekeluargaan. Semuanya butuh introspeksi diri aja untuk semua pihak," ungkapnya.