Penusukan Ketua RT di Palmerah

Sosok M Jazuli, Ketua RT Korban Penusukan di Jakarta Barat di Mata Ketua RW dan Orang Tua Pelaku

M Jazuli meninggal karena mendapat luka parah di leher. Ketua RW 06, Aminudin, mengatakan sosok M Jazuli dikenal baik di mata warga setempat.

Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Wahyu Aji
Warta Kota/Humas Polres Jakarta Bara
Lokasi kejadian Ketua RT di Palmerah Jakarta Barat tewas di tangan warga yang mengaku sebal lihat mukanya. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat

TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - RH (25), tersangka penusukan M Jazuli (52), Ketua RT 04 di Jalan Kota Bambu Utara, Jakarta Barat, kini mendekam di penjara.

M Jazuli meninggal karena mendapat luka parah di leher pada Rabu (17/6/2020) sore.

Ketua RW 06, Aminudin, mengatakan sosok M Jazuli dikenal baik di mata warga setempat.

"Selama ini baik-baik saja tidak ada yang aneh. Tidak ada yang mau disombongkan almarhum ini statusnya masih mengontrak rumah," jelas Aminudin, saat diwawancarai, di lokasi, Kamis (18/6/2020).

Secara ekonomi, lanjutnya, M Jazuli dinilai berkecukupan.

Pribadi M Jazuli, menurut Aminudin, merupakan sosok pendiam dan ramah.

"Pelaku secara personal, saya tegaskan, selama ini dikenal agak pendiam," ungkap Aminudin.

"Masalah hubungan di luar, saya tidak tahu persis, begitu yang saya kenal seperti itu saja," sambungnya.

Saat insiden penusukan kemarin, M Jazuli pun sempat melontarkan pertanyaan salahnya apa.

Demikian dikatakan Wilogo (45), warga setempat, di waktu dan lokasi yang sama.

"Pas pengin diserang, pak RT malah bertanya salahnya di mana," ujar Wilogo.

Ketua RW Bantah Soal Bansos

Aminudin membatantah bahwa RH menikam Jazuli bukan karena tak senang.

Soal RH tak mendapat bantuan sosial (bansos) pun, dikatakan Aminudin, tidak benar.

"Penyaluran bansos tidak ada masalah. Alhamdulillah seluruhnya di kelurahan Kota Bambu Utara, khususnya RW 06 tidak ada masalah, lancar-lancar saja," kata Aminudin.

"RT (M Jazuli) sangat baik, kooperatif dan begitu dicintai warganya," lanjut Aminudin.

Komunikasi antara RH dan M Jazuli pun, lanjutnya, berjalan lancar tanpa ada masalah.

"Karena RT (M Jazuli), secara hubungan dengan warganya pun tidak ada masalah," ujar Aminudin.

"Kadang-kadang masyarakat mungkin dikaitkan dengan masalah bansos, padahal bukan," sambungnya.

Aminudin menduga, ada warga yang merasa tidak senang atas kejadian tersebut.

"Mungkin, antara warga dengan RT-nya ada yang tidak sependapat, sakit hati, atau apa itu berita, sama sekali tidak benar," tutup Aminudin.

TribunJakarta.com pun telah menemui orang tua RH, yang jarak rumahnya dengan M Jazuli sekira sepuluh meter.

Saat itu, Ayah dan Ibu RH sedang tiduran di lantai. Hal ini terlihat dari kaca rumahnya yang tembus pandang.

Setelah diajak berkomunikasi, Ayah dan Ibu RH bersedia memberikan penjelasan.

"Ini benar-benar kayak tersambar petir. Ibu tidak menyangka, malah warga di sini juga banyak yang tidak percaya," ujar SS, Ibu RH, di rumahnya, Kamis (18/6/2020).

"Hubungan keluarga ibu dengan keluarga pak RT juga baik-baik saja. Malah pernah senam bareng dengan istri pak RT," sambungnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved