Pilkada Tangsel 2020
Jadi Bakal Cawalkot dari Gerindra, Rahayu Saraswati Soroti Kekerasan Perempuan dan Anak di Tangsel
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo dapat dukungan dari dewan pimpinan tingkat cabang hingga pusat Partai Gerindra, untuk Pilkada Tangerang Selatan.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG SELATAN - Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mendapat dukungan dari dewan pimpinan tingkat cabang hingga pusat Partai Gerindra, untuk maju pada Pilkada Tangerang Selatan ( Tangsel) sebagai calon wali kota (Cawalkot) 2020 mendatang.
Modal awal itu digenggamnya dengan segenap latar belakang dirinya sebagai politikus, seniman sekaligus aktivis.
Keponakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto itu, mendaku diri sebagai aktivis perempuan dan anak.
Melihat kondisi Tangsel, ia menyoroti maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
• LRT Jakarta Pakai Sinar Ultraviolet untuk Sterilisasi Gerbong Kereta di Masa Pandemi Covid-19
Sebut saja kasus pemerkosaan gadis Serpong Utara yang masih menjadi isu hangat di Tangsel.
Sebelumnya juga ada kasus pemasungan anak yang berakhir tragis, meninggal terbakar karena tidak bisa kabur dari rumah saat terjadi kebakaran, di bilangan Setu.
"Semua juga tahu saya adalah aktivis perempuan dan anak, itupun juga jadi fokus saya. Karena saya juga tahu di sana angka kekerasan perempuan dan anak masih lumayan tinggi," ujar Rahayu melalui sambungan telepon, Jumat (19/6/2020).
Selain kekerasan perempuan dan anak, ketimpangan sosial juga menjadi masalah di Tangsel.
• Periksa CCTV, Polisi Selidiki Kasus Begal Pesepeda di Panglima Polim Jakarta Selatan
"Walaupun Tangsel masih bisa kita katakan salah satu kota yang cukup maju, tapi tidak semuanya, nah itu yang seringkali dilupakan bahwa saya pasti fokus pada persoalan ketimpangan sosial yang ada, terutama di daerah-daerah yang masih tetinggal," ujarnya.
Sementara, dari sisi lingkungan hidup, Rahayu memandang Tangsel hanya tinggal melestarikan yang sudah ada. Jangan sampai ruang terbuka hijau menyusut tidak berkelanjutan.
"Tentang lingkungan hidup bagaimana memastikan semuanya berkesinambungan dan berkelanjutan," ujarnya.