Timnas

Kisruh Jajaran Tim Pelatih Timnas Indonesia, Indra Sjafri Ungkap Permasalahan dengan Shin Tae-yong

Pernyataan yang dibuat Shin Tae-yong kepada media Korea Selatan membuat Indra Sjafri kaget dan geram mendengarnya.

Penulis: Wahyu Septiana | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/WAHYU SEPTIANA
Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri saat ditemui di Stadion Pajajaran, Bogor, Rabu (2/10/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Hubungan antara manajer pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong dengan Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri dikabarkan sedang memanas dan tidak harmonis.

Permasalahan tersebut mulai mencuat ke publik sepak bola di Indonesia setelah Shin Tae-yong terus mengumbar tindakan indisipliner yang dilakukan Indra Sjafri ke media Korea Selatan.

Shin Tae-yong turut dibuat bingung oleh aturan PSSI yang menyertakan satu nama pelatih lokal, namun nama pelatih tersebut tidak masuk ke dalam struktur tim kepelatihan Timnas Indonesia U-19.

Pernyataan yang dibuat Shin Tae-yong kepada media Korea Selatan membuat Indra Sjafri kaget dan geram mendengarnya.

Mantan pelatih Timnas Indonesia U-19 dan U-23 itu akhirnya memberikan klarifikasi awal mula permasalahannya dengan Shin Tae-yong muncul.

Indra menerangkan, sejak pertama kali PSSI menginginkan Shin Tae-yong menjadi pelatih Timnas Indonesia pada akhir Desember 2019, dirinya selalu hadir mendampingi dalam setiap kesempatan.

PSSI memang memerintahkan Indra Sjafri agar menjadi salah satu asisten Shin Tae-yong agar nantinya ada transformasi ilmu kepelatihan.

“Shin setuju saya menjadi salah satu bagian tim kepelatihan timnas. Bahkan saat saya meminta tambahan satu nama pelatih lokal lagi, yang kemudian saya rekomendasikan Nova Arianto, dia juga setuju,” kata Indra, dikuti dari laman PSSI, Sabtu (20/6/2020).

Bahkan ketika PSSI memperkenalkan Shin Tae-yong kepada publik pada 28 Desember 2019, serta ketika menjalani pemusatan latihan atau Training Camp (TC) di Cikarang dan Thailand, Indra Sjafri selalu hadir mendampingi.

“Selama waktu itu, tidak pernah satu detikpun saya tidak mendampinggi Timnas U-19. Semua kegiatan saya ikuti, berlatih bersama dan menyemangati para pemain,” ujarnya.

Permasalahan Indra Sjafri dengan Shin Tae-yong muncul ketika Timnas U-19 pulang dari pelaksanaan TC di Thailand pada 1 Februari 2020 lalu.

Kala itu, pesawat yang membawa seluruh pemain, official, dan tim pelatih Timnas Indonesia U-19 tiba di Indonesia pada pukul 17.55 WIB.

Pada saat tiba di Indonesia, Indra Sjafri meminta izin kepada staf pelatih Timnas U-19 untuk meningalkan Bandara Soekarno Hatta lebih dulu.

Indra Sjafri meminta izin pulang lebih dulu karena ingin menghadiri proses resepsi pernikahan anak dari Rahmad Darmawan.

Seperti diketahui, di hari tersebut putri sulung Rahmad Darmawan, Febia Aldina Darmawan menikah dengan pemain PS Tira Persikabo, Herwin Tri Saputra, di Gedung Menara 165, Jakarta Selatan.

Indra sempat menunggu Shin Tae-yong menyelesaikan proses imigrasi. Tapi karena Shin tak kunjung keluar, Indra meminta izin kepada dua staf timnas untuk pergi menghadiri proses resepsi anak dari Rahmad Darmawan.

“Bagi orang dengan adat ketimuran seperti kita, datang ke acara seperti ini sangat penting sebagai bagian menghormati undangan dari kolega atau sahabat yang sudah dianggap sebagai kerabat,” ungkapnya.

Namun, ketika tim pelatih Timnas Indonesia melakukan rapat evaluasi pada 3 Februari 2020, Shin Tae-yong marah besar dengan tindakan Indra Sjafri yang pulang lebih awal.

Tak berselang lama, Indra Sjafri langsung meminta maaf kepada Shin Tae-yong atas tindakan yang dilakukannya.

“Saya langsung meminta maaf kepada Shin atas kejadian itu, yang diterjemahkan oleh Yoo Jae Hoon, mantan kiper Persipura yang menjadi salah satu ahli bahasanya,” kata Indra.

Tak terima dengan perilakunya tersebut, Shin Tae-yong langsung mengusir Indra Sjafri dari ruangan rapat serta tidak dimasukan ke dalam jajaran tim pelatih Timnas Indonesia senior.

“Shin minta saya keluar ruangan. Saya pun ikuti permintaannya. Saya ke luar ruangan dan merenung di sana,” kata Indra Sjafri.

“Jadi tidak benar kalau saya dikatakan tidak mendampingi dirinya sejak awal perkenalan di Hotel Mulia, lalu disebut mangkir dan juga tidak pernah meminta maaf. Bohong semua itu."

Lebih lanjut, Indra mengatakan, penjelasan yang idbuatnya ini merupakan klarifikasi atas tuduhan jelek yang dibuat manajer pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong.

“Kita harus tegaskan bagaimana duduk perkara sebenarnya. Agar publik tahu lengkap dan tidak sepotong-potong. Ini juga soal harga diri bangsa kita diperlakukan seperti ini,” tuturnya.

Sebelum Shin Tae-yong membuka cerita tersebut ke media Korea Selatan, Indra Sjafri sangat mendukung seluruh keputusan yang dibuatnya tersebut.

Namun, ucapan yang diceritakan pelatih berkebangsaan Korea Selatan itu dinilai tidak benar dan banyak kebohongan.

“Saya sampaikan bahwa 100 persen saya mendukung pekerjaannya di PSSI, termasuk mengusulkan agar pemain mendapatkan tambahan nutrisi dan vitamin saat program virtual training, Tapi tiba-tiba dia membuat berita yang tidak perlu dan banyak bohongnya,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved