Presiden Jokowi Diminta Akomodir Kader Profesional NU Masuk Kabinet

Yuko menjelaskan, Ormas NU yang menjadi garda terdepan mengamankan suara Jokowi-Kiai Maruf Amin pada Pilpres 2019.

Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada peresmian pameran bertajuk Goresan Juang Kemerdekaan : Koleksi Seni Rupa Istana Kepresidenan Republik Indonesia di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (1/8/2016). Pameran menampilkan 28 karya dari 20 maestro lukis Indonesia seperti Raden Saleh, Affandi, Basoeki Abdullah hingga Presiden Soekarno, berlangsung untuk umum dari 2-30 Agustus. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo diminta merespon keinginan masyarakat soal perombakan kabinet Indonesia Maju.

Direktur Eksekutif Periskop Data, Muhamad Yusuf Kosim mengatakan, ada kinerja menteri yang  tidak begitu memuaskan masyarakat.

Apalagi, saat pandemi virus corona (Covid-19), semakin nampak terlihat ada menteri yang kinerjanya menonjol dan ada pula yang tidak begitu signifikan peranannya.

"Kalau dilihat kabinet ini berjalan ada beberapa orang yang menonjol, ada yang nampaknya perlu evaluasi oleh Presiden Jokowi. Kita lihat misalnya menteri yang perananya besar sekali ada menteri yang perannya sangat kurang," kata kata Yuko sapaanya kepada wartawan, Senin (22/6/2020).

Yuko menyoroti beberapa bidang yang perlu ada evaluasi dari Presiden Jokowi.

Salah satunya adalah bidang ekonomi, apalagi imbas dari pandemi Covid-19 masalah ekonomi terus menurun.

"Dengan adanya Covid-19 ekonomi terus menurun, Menteri Tenaga Kerja yang menghadapi tingginya pengangguran, Kementerian Pertanian, Kementerian Keuangan. Yang paling disorot Menteri Kesehatan dalam menangani pandemi. Jokowi harus meningkatkan kinerjanya. Yang pertama kita buat masyarakat tenang dulu, apalagi dalam kondisi new normal yang secara umum kmasyarakat ketakutan, ini antisipasinya seperti apa," kata Dosen Politik Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) ini

Yuko juga berpendapat, dalam situasi pandemi seperti saat ini, Presiden Jokowi perlu kembali melibatkan kader dari Organisasi masyarakat Nahdlatul Ulama masuk ke jajaran kabinet.

Yuko menjelaskan, Ormas NU yang menjadi garda terdepan mengamankan suara Jokowi-Kiai Maruf Amin pada Pilpres 2019.

"Nyatanya pengumuman kabinet orang NU nggak ada yang masuk," kata jebolan magister Politik Universitas Indonesia ini.

Di tengah kinerja menteri yang kurang membaik dan situasi kondisi sosial ekonomi yang terus memburuk akibat pandemi corona, sudah selayaknya kader-kader NU dilibatkan membantu kerja pemerintahan di era kedua kepemimpinan Jokowi.

Banyak kader-kader NU, baik yang muda ataupun senior, siap dan layak membantu pemerintah khususnya bidang ekonomi ataupun agama.

"Apalagi kinerja Menteri tidak membaik, kondisi sosial ekonomi pun semakin mengkhawatirkan. Di NU banyak kader yang bisa membantu. Selama ini orang NU banyak yang telah mampu membantu pemerintah. Mulai kader-kader profesional di biang sosial ekonomi," kata Yuko.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved