Oknum Petugas PPSU Rusak Kantor LH
6 Petugas PJLP Dianiaya dan Kantornya Diserang Oknum PPSU Mampang: Bawa Senjata, Lapor Polisi
Oknum PPSU itu mengamuk karena mengira kegiatan mereka saat karaoke direkam petugas PJLP
Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Suharno
TRIBUNJAKARTA.COM, MAMPAG PRAPATAN- Suatman, Sanuriyanto, Darmadi, Yulianto, Imam suwangsa, dan Kusman lari kocar-kacir ketika lima oknum petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) Kelurahan Bangka datang menyerang mereka.
Suatman dkk adalah petugas penyedia jasa lainnya perorangan (PJLP) Lingkungan Hidup Mampang Prapatan.
Oknum PPSU itu mengamuk karena mengira kegiatan mereka saat karaoke direkam petugas PJLP dan khawatir diunggah ke media sosial. Simak selengkapnya:
1. Karaoke
Lima oknum petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) diduga melakukan perusakan kantor Lingkungan Hidup Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Aksi perusakan yang terjadi pada Jumat (3/7/2020) itu dilakukan secara brutal.
Dampak dari perusakan tersebut sempat diabadikan warga hingga akhirnya viral di media sosial.
Dalam video tersebut, terlihat sejumlah jendela dan pintu yang dirusak.
Pecahan kaca pun berserakan di dalam kantor Lingkungan Hidup Mampang Prapatan.
Plt Kepala Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) Mampang Prapatan, Nandang, membenarkan peristiwa tersebut.
"Kejadiannya sekitar pukul 20.30," kata Nandang saat ditemui di kantornya, Senin (6/7/2020).
Aksi perusakan ini berawal ketika seorang anggotanya memergoki lima petugas PPSU sedang berkaraoke di dekat kantor Kelurahan Bangka.
Para petugas PPSU tersebut mengira anggota PJLP yang memergoki mereka merekam kegiatan tersebut dengan ponselnya.
Padahal, Nandang mengatakan anggotanya hanya sekadar menengok.
Disangkanya direkam. Nah PPSU ini ketakutan dimasukkan ke medsos (media sosial). Akhirnya ngejar ke sini," ujar dia.
2. Enam petugas PJLP dianiaya
Oknum PPSU Kelurahan Bangka tidak hanya merusak kantor Lingkungan Hidup Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Kelimanya juga melakukan penganiayaan terhadap enam orang anggota penyedia jasa lainnya perorangan (PJLP) Lingkungan Hidup Mampang.
"Mereka dipukulin sama PPSU. Kebayakan luka di muka, ada juga di tangan, pelipis, sama di kaki," kata Plt Kepala PJLP Lingkungan Hidup Mampang, Nandang, saat ditemui di kantornya, Senin (6/7/2020).
Keenam korban penganiayaan itu adalah Suatman, Sanuriyanto, Darmadi, Yulianto, Imam suwangsa, dan Kusman.
Menurut Nandang, keenam korban tersebut sudah dilakukan pemeriksaan oleh polisi dan menjalani visum.
3. Bawa senjata
Saat melakukan perusakan dan penganiayaan, para petugas PPSU membawa senjata berupa cangkrang.
"Kalau menurut korban yang dianiaya, pelaku ada yang bawa senjata, ada yang tangan kosong, tapi di jarinya itu ada cincin. Senjatanya itu cangkrang," ujar Nandang.
Aksi perusakan yang terjadi pada Jumat (3/7/2020) itu dilakukan secara brutal.
Dampak dari perusakan tersebut sempat diabadikan warga hingga akhirnya viral di media sosial.
Dalam video tersebut, terlihat sejumlah jendela dan pintu yang dirusak.
4. Dipengaruhi alkohol
Nandang mengatakan pihaknya tidak pernah terlibat masalah dengan para petugas PPSU.
Hanya saja, berdasarkan keterangan yang diperoleh dari korban, para petugas PPSU yang melakukan perusakan dalam kondisi mabuk.
"Dalam pengaruh alkohol. Ini dari keterangan korban ya, saya tidak mengada-ada," kata Nandang saat ditemui di kantornya, Senin (6/7/2020).
Menurut Nandang, pengaruh alkohol itu lah yang membuat lima petugas PPSU lepas kontrol hingga merusak kantor LH dan melakukan penganiayaan.
5. Lapor polisi
Enam petugas penyedia jasa lainnya perorangan (PJLP) Lingkungan Hidup Kecamatan Mampang Prapatan telah membuat laporan polisi (LP).
Laporan itu dibuat setelah mereka menjadi korban penganiayaan lima petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) Kelurahan Bangka, Jumat (3/7/2020).
"Sabtu (4/7/2020) siang sudah kita terima LP-nya," kata Kapolsek Mampang Prapatan Kompol Sujarwo saat dikonfirmasi TribunJakarta.com, Senin (6/7/2020).
Menurut Sujarwo, pihaknya telah menindaklanjuti laporan tersebut dengan memanggil sejumlah saksi korban.
• Sosok Deniel Farfar Orang Dekat John Kei, Ini Sederet Peran Sentralnya untuk Jemput Nus Kei
• Dinas Kesehatan: 64 Persen Pasien Covid-19 di DKI Sembuh
• Kehadiran VDNI Dinilai Mampu Atasi Masalah Pengangguran di Sultra
Namun, sambungnya, hingga saat ini polisi belum mengamankan lima petugas PPSU yang melakukan perusakan kantor dan penganiayaan.
"Sementara ini belum ada yang diamankan. Tapi kita sudah identifikasi PPSU yang terlibat," ujar dia.
Hingga berita ini diturunkan belum ada konfirmasi dari oknum PPSU. (TribunJakarta)