Virus Corona di Indonesia
Sempat Melonjak, Jumlah Kasus Positif Covid-19 di Sekitar Pasar Cikini Kamboja Menurun
Jumlah warga yang positif Covid-19 di RW 001 Kelurahan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, mulai melandai.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Jumlah warga yang positif Covid-19 di RW 001 Kelurahan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, mulai melandai.
Dari pemeriksaan awal di akhir Mei, warga yang positif Covid-19 mencapai 60 orang.
Lambat laun, jumlah kasus positif menurun di angka 11 orang meliputi RT 006 1 orang, RT 012 1 orang, RT 013 6 orang, RT 014 1 orang, dan RT 015 2 orang.
Menurut Sekretaris RW 001, Tri Yulian, warga yang positif Covid-19 diminta untuk isolasi mandiri di rumah.
"Mereka yang dinyatakan positif isolasi mandiri. Mereka semua rata-rata orang tanpa gejala (OTG). Pokoknya kita minta stay di rumah jangan kemana-mana," ujarnya kepada TribunJakarta.com pada Jumat (10/7/2020).
Tri mengatakan pemeriksaan tes usap (swab) sudah dilakukan dua kali di wilayahnya.

• Warga Korban Kebakaran di Rawamangun Berharap Bantuan dari Pemprov DKI Jakarta
• Cegah Risiko Berbahaya, Begini Cara Merawat Luka Bagi Penderita Diabetes
Pertama kali dilakukan di permukiman, kedua kalinya di Puskesmas.
Kasus Covid-19 bermula dari tiga orang pedagang Pasar Cikini Kamboja yang terpapar virus.
Dari sejumlah pedagang itu kemudian virus menyebar ke warga permukiman.
Sejak itu permukiman RW 001 dan Pasar Cikini Kamboja ditutup.
"Sudah dua minggu ditutup. Nanti tanggal 15 Juli besok kembali dibuka," terangnya.
Selama masa penutupan, tiga akses utama keluar masuk warga ditutup untuk umum.
Akses keluar masuk itu di dekat Pasar Kembang, di samping Cikini Gold Center (CGC) dan di Jalan Kimia.
Jembatan yang menghubungkan Kelurahan Kenari dan Pegangsaan juga ditutup.
"Di waktu normal tiga akses itu sering dilalui orang. Orang dari Rumah Sakit Cipto motong jalan ke Stasiun Cikini lewat sini," katanya lagi.
Selama dilakukan penutupan, warga sekitar juga secara swadaya membuatkan makanan bagi para penderita Covid-19.
Mereka diberikan makanan tiga kali sehari. Bantuan makanan juga kerapkali datang dari pihak lain.