Tahun Ajaran Baru
Tahun Ajaran Baru di Tengah Pandemi, Penjualan Seragam Sekolah di Pasar Koja Baru Merosot 70 Persen
Toko Langganan yang menjadi salah satu penjual seragam sekolah terbesar di pasar itu, mengalami penurunan pendapatan hingga 70 persen.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Penjualan seragam sekolah di Pasar Koja Baru, Kecamatan Koja, Jakarta Utara menurun drastis di masa pandemi Covid-19.
Toko Langganan yang menjadi salah satu penjual seragam sekolah terbesar di pasar itu, mengalami penurunan pendapatan hingga 70 persen.
Pegawai toko, Lutfi (40) mengatakan, penjualan seragam sekolah tahun ini berbeda drastis jika dibanding dengan tahun lalu.
"Kalau dibanding tahun kemarin, turunnya bisa sampe 70 persen," kata Lutfi saat ditemui di lokasi, Sabtu (11/7/2020).
Salah satu hal yang menjadi penyebab turunnya penjualan seragam sekolah adalah kegiatan belajar mengajar yang sejak Maret lalu dilakukan di rumah masing-masing pelajar sampai waktu yang belum ditentukan.
Ini menjadi masalah utama, terutama melihat jumlah seragam yang terjual di Toko Langganan pada periode tahun ajaran baru sekarang dan tahun sebelumnya.
Menurut Lutfi, tahun-tahun sebelumnya 40 ribu potong seragam sekolah mulai dari SD hingga SMA bisa terjual di momen tahun ajaran baru.
Sementara tahun ini jumlah tersebut dipastikan tidak akan tercapai.
"Kalau sekarang baru 8 ribu piece, sampe hari ini ya. Padahal besok (Senin) udah masuk tahun ajaran baru," kata Lutfi.
Adapun seragam sekolah yang dijual di Toko Langganan harganya berkisar antara Rp 100 ribu hingga Rp 130 ribu per stelnya untuk seragam SD.
Sementara seragam SMP dan SMA per stelnya dibanderol Rp 180 ribu.