Kijang Innova Tercebur di Kalimalang
Telan 2 Korban Jiwa Sekaligus, Jalur Kalimalang Rawan Kecelakaan
Sutaryo dan Marifatul Kamila berhasil selamat dalam insiden tersebut, sedangkan Samsiah tebawa arus
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Erik Sinaga
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, PONDOK GEDE - Sebuah mobil Kijang Innova B 1110 BZH tercebur ke Kalimalang usai mengalami kecelakaan tunggal, di Jalan KH Noer Ali Kalimalang Sumber Artha, Kota Bekasi, Jumat, (10/8/2020).
Kendaraan awalnya melintas dari Bekasi menuju Jakarta, ketika tiba di tempat kejadian perkara kendaraan sopir mengantuk hingga kehilangan kendali.
Mobil dikendarai oleh sopir bernama Sutaryo dengan tiga orang penumpang, seorang ibu bernama Samsiah dan dua orang putri bernama Marifatul Kamila (10) dan balita Nabila Farahma Mida (3).
Sutaryo dan Marifatul Kamila berhasil selamat dalam insiden tersebut, sedangkan Samsiah tebawa arus sejauh 50 meter dan ditemukan meninggal dunia.
Sementara korban balita bernama Nabila Farahma Mida sempat hilang terbawa arus dan jasadnya baru ditemukan usai pencairan yang dilakukan personel gabungan.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Wijonarko mengatakan, insiden kecelakaan terjadi sekira pukul 03.00 WIB.
"Sopir bernama Sutaryo, mengangkut tiga orang penumpang, sopir dan satu penumpang selamat, satu orang meninggal dunia dan satu penumpang lagi belum ditemukan," kata Wijonarko.
Korban Meninggal Sempat Mengalah
Seorang ibu penumpang Kijang Innova yang mengalami kecelakaan di Kalimalang, Pondok Gede, Bekasi sempat mengalah dahulukan sopir dan anaknya keluar lebih dulu.
Insiden kecelakaan tunggal yang terjadi di Jalan KH Noer Ali Kalimalang Bekasi, menyebabkan kendaraan Kijang Innova tercebur di aliran kali.
Peristiwa terjadi pada, Jumat, (10/7/2020) dini hari sekira pukul 03.00 WIB ini menelan satu orang korban jiwa dan satu orang korban hilang tenggelam.
Korban meninggal dunia merupakan seorang ibu bernama Samsiah dan korban hanyut merupakan balita bernama Nabila Farahma Mida (3).
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Wijonarko mengatakan, dari keterangan sopir, korban meninggal dunia sempat menyuruh agar pengemudi keluar lebih dulu.
"Dari keterangan sopir dia berhasil selamat karena diperintahkan untuk keluar duluan dan menyelamatkan penumpang bernama Marifatul Kamila," kata Wijinarko.
Korban selamat Marifatul Kamila merupakan anak dari Samsiah, dia duduk di kursi nagian depan samping sopir.
Sementara Samsiah dan anaknya yang masih balita duduk di kursi bagian tengah.
Mobil pada saat itu kata Wijonarko, psosisinya sudah tenggelam, korban Samsiah dan balitanya tidak sempat keluar.
Derasnya arus Kalimalang sempat menyeret mobil sejauh 50 meter dari titik pertama kali mobil menjalani kecelakaan.
"Korban terseret arus sejauh 50 meter bersama Balitanya," kata Wijinarko.
Kabar kecelakaan tunggal ini kemudian direspon tim penyelamat dari SAR, BPBD Kota Bekasi, Damkar Jakarta Timur dan Kota Bekasi serta Kepolisian Polres Metro Bekasi Kota.
"Mobil berhasil dievakuasi sekira pukul 08.00 WIB, bersama korban bernama Samsiah yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," terangnya.
Sedangkan untuk korban balita bernama Nabila Farahma Mida, tim penyelamat melakukan pencarian dan berhasil ditemukan radius 1,5 kilometer dari titik kecelakaan.
Jasad Balita Ditemukan Dekat Pintu Air
Tim gabungan dari sejumlah instasi melakukan pencarian balita korban kecelakaan tunggal Kijang Innova di Kalimalang, Sumber Artha, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, Jumat, (10/7/2020).
Proses pencarian berlangsung sejak pukul 08.00 WIB, baru sekira pukuk 14.00 WIB korban berhasil ditemukan di aliran Kalimalang dekat pintu air PT Aetra Jakarta Timur.
Pantauan TribunJakarta.com, proses pencarian dilakukan menggunakan perahu karet bermotor, ratusan personel gabungan diterjunkan dalam operasi kali ini.
Tim melakukan penyisiran dengan radius sekitar dua kilometer dari titik awal insiden kecelakaan Kijang Innova bernomor plat B 1110 BZH.
Komandan Tim Kantor SAR Jakarta, Cahyadi Ari mengatakan, korban balita bernama Nabila Farahma Mida (3) ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
"Korban berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, setelah proses pencarian kurang lebih tujuh jam," kata Ari.
Dia menambahkan, korban ditemukan tersangkut di dekat pintu air PT Aetra Jakarta Timur dengan posisi telungkup.
"Kondisi korban tersangkut di pinggir karena sudah terbawa arus, jasadnya langsung dievakuasi ke RSUD Kota Bekasi," terangnya.
Sisi Selatan Jalan Kalimalang Rawan
Sisi selatan Jalan KH Noer Ali Kalimalang arah Jakarta dinilai rawan kecelakaan, ruas jalan yang baru dibuka setelah dibangunnya proyek Tol Becakayu itu belum memiliki pagar pembatas.
Kecelakaan tunggal mobil Kijang Innova B 1110 BZH, terjadi lantaran mobil yang dikendarai sopir bernama Sutaryo kehilangan kendali saat hendak berbelok mengikuti ruas jalan.
Kendaraan berwarna hitam itu lalu mengarah ke permukaan kali yang berada persis di samping ruas jalan.
Tidak ada pagar penghalang yang membatasi antara badan jalan dan kali, itu sebab mobil menerobos langsung dan tercebur ke kali.
Widodo warga sekitar mengatakan, kondisi ruas Jalan Kalimalang sisi selatan memang belum sepenuhnya sempurna.
Tepat dekat lokasi kecelakaan Kijang Innova, terdapat lubang yang cukup menganggu pengguna jalan.
Disamping itu, kontur jalan belum sepenuhnya lurus, masih terdapat adanya pentempitan akibat belum tuntas pembebasan lahan serta proyek Tol Becakayu.
"Jalanannya emang ada yang berlubang depan komplek, pas kejadian sopir banting stir ke kanan langsung nyebur ke kali, soalnya ngga ada pembatas," kata Widodo, Jumat, (10/7/2020).
• Pemerintah Kota Tangerang Persiapkan Saluran Irigasi Sipon Jadi Destinasi Wisata Baru
• Papa T Bob Wafat Karena Diabetes, Sang Anak Ungkap Aktivitas Ayahnya Selama Sakit: Tetap Buat Lagu
• Editor Metro TV Tewas Setelah Hilang 3 Hari, di Dekat Jenazah Ditemukan Sebilah Pisau
Insiden kecelakaan tunggal yang terjadi pada mobil Kijang Innova tentunya membuat setiap pengendara harus lebih waspada.
Tetapi, Widodo berharap ada penanganan khusus tepatnya di sekitar lokasi kejadia agar insiden serupa tidak terulang lagi.
"Kalau bisa dipagar karena jarak jalanan sama kali kan lumayan dekat, rawan kecebur kendaraan, kalau ada pagar mungkin nabrak pagar dulu enggak langsung nyebur ke kali," tegas dia.