Kebakaran di Bekasi Telan 3 Nyawa
Kebakaran Tragis Renggut 3 Nyawa di Bekasi, Sang Ibu Masuk Kobaran Api Demi Selamatkan Anaknya
Tiga orang tewas terjebak dalam kobaran api yang membakar sebuah rumah di Perumahan Griya Jatimurni. Ibu nekat masuk kobaran api demi selamatkan anak.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Kurniawati Hasjanah
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI - Tiga orang tewas terjebak dalam kobaran api yang membakar sebuah rumah di Perumahan Griya Jatimurni, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Senin (13/7/2020).
Ketiga orang itu merupakan satu keluarga yang menghuni rumah di Blok D, RT011/RW05, Kelurahan Jatimurni, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi.
Kebakaran terjadi sekira pukul 03.00 WIB.
Adi Sularso (53) sang pemilik rumah merupakan orang yang pertama kali mengetahui api berkobar.
Adi bersama empat orang anggota keluarganya saat itu tengah terlelap.
Ia terkejut adanya kemunculan api dari salah satu ruangan.
Sang istri Tri Ambarwati sebenarnya bisa saja selamat dari insiden kebakaran yang menghanguskan rumahnya.
Tetapi, dia memaksakan diri masuk ke dalam rumah demi menyelamatkan dua orang anaknya yang terjebak di dalam kamar.
Kronologi

Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari menjelaskan peristiwa kebakaran itu.
"Api awalnya muncul dari spring bed yang ada di ruang keluarga, lalu merambat ke seisi ruangan," kata Erna.
Kemunculan api sontak membuat seluruh anggota keluarga panik, Adi dan istrinya berusaha menyelamatkan harta benda sambil berupaya memadamkan api.
Sedangkan satu orang putrinya bernama, Lafin Bassam berusaha keluar rumah dan mencari pertolongan ke petugas keamanan setempat.
Namun nahas, api yang kian membesar rupanya makin sulit dikendalikan. Sang istri bernama Tri Ambarwati dan dua orang anaknya Liko Rahen (20) serta Novea Lovely (14), terjebak di dalam kobaran api.
"Korban berjumlah tiga orang terjebak di dalam api, sedangkan suaminya berhasil menyelamatkan diri dan satu orang anaknya," terangnya.
Adapun petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bekasi tiba di lokasi kejadian sekira pukul 04.10 WIB.
Sebanyak enam unit kendaraan pemadam diterjunkan untuk memadamkan kobaran api, sang jago merah behasil dijinakkan sekira pukul 06.13 WIB.
Erna menambahkan, untuk penyebab kebakaran sampai saat ini masih didalami.
"Korban berhasil dievakuasi dan jasadnya dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati," terangnya.
Dugaan Penyebab Kebakaran

Kasi Rencana operasi pemadaman dan penyelamatan Dinas Kebakaran (Damkar) Kota Bekasi, Yana Rohyana, mengatakan, dugaan sementara kebakaran diakibatkan penggunaan obat nyamuk bakar.
"Dugaan sementara karena obat nyamuk, merambat dari ruang keluarga di mana api berasal dari sekitar tempat tidur yang ada di ruangan tersebut," kata Yana saat dikonfirmasi.
Korban tiga orang meninggal dunia merupakan anggota keluarga yang bermukiman di rumah tersebut.
Mereka diantaranya, seorang ibu bernama Tri Ambarwati (48), Liko Lahen (28) dan Novea Lovely (10).
"Ketiganya ditemukan meninggal dunia dengan luka bakar karena tidak sempat menyelamatkan diri," jelasnya.
Pantauan TribunJakarta.com, lokasi kebakaran berada di kawasan perumahan dengan jarak antar pemukiman cukup rapat.
Bangunan rumah kondisinya hancur, dinding tempat tinggal tampak runtuh sehingga bagian dalam terlihat jelas.
Beberapa puing sisa kebakaran bersarakan memenuhi lantai bagian bawah rumah, bangkai dua unit kendaraan juga terlihat di bagian teras rumah.
Pihak kepolisian saat ini telah memasang garis polisi yang melintang di depan bangunan rumah dua lantai.
Kebakaran yang menyebabkan tiga orang meninggal dunia ini tidak sampai merambat ke pemukiman warga yang berada di kanan dan kirinya.
Sang Ibu Kembali Masuk Dalam Kobaran Api

Peristiwa nahas itu mengakibatkan tiga orang anggota keluarga tewas usai terjebak api ketika tengah terlelap.
Heri Susanto warga sekitar mengatakan, tiga orang yang meninggal dunia bernama Tri Ambarwati (48), Liko Lahen (28) dan Novea Lovely (10).
"Yang meninggal tiga orang, satu orang ibu sama dua orang anaknya," kata Heri di lokasi kejadian.
Heri yang tinggal di sebelah rumah korban menjelaskan sempat melihat kobaran api melahap sesisi rumah.
Peristiwa yang terjadi dini hari itu sontak membuat geger warga sekitar.
Mereka secara bahu membahu berusaha memadamkan api sebelum petugas pemadam tiba di lokasi.
"Saya lihat api udah besar, warga juga sudah ramai bantu nyiramin pakai selang, ember, yang punya rumah juga sempet keluar," jelasnya.
Sang ibu Tri Ambarwati, menurut Heri, sebenarnya bisa saja selamat dari insiden kebakaran yang menghanguskan rumahnya.
• Korban Kebakaran Rawamangun Harap Bantuan WiFi Gratis di Posko Pengungsian untuk Anak Belajar Online
Tetapi, dia memaksakan diri masuk ke dalam rumah demi menyelamatkan dua orang anaknya yang terjebak di dalam kamar.
"Istrinya sudah sempat keluar, terus dia masuk lagi untuk nyelametin anak yang di kamar, terus api udah gede, jadi gak ketolong," terangnya.
Sekira pukul 04.10, tujuh unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian. Api secara perlahan dapat dijinakkan usai disemprot air bertekanan tinggi.
Tiga orang jasad korban, lanjut Heri, ditemukan dengan kondisi mengenaskan. Sekujur badannya mengalami luka parah akibat terpanggang api.
• 3 Jenazah Korban Kebakaran Dimakamkan di Ciputat
"Jadi istrinya di kamar mandi, anaknya yang dua itu lagi pelukan di kamar," terangnya.
Adapun rumah tersebut dihuni lima orang anggota keluarga, sang ayah Adi Yularso (55) dan seorang putra sulungnya Lafin Bassam (24) berhasil selamat.
"Korban selamat bapaknya luka di bagian kaki, kalau yang anaknya yang pertama luka juga tapi enggak parah," tegas dia.
Pasutri Tewas Terbakar
Warga Kelurahan Kleak, Lingkungan II, Kecamatan Malalayang, Kota Manado, Sulawesi Utara, Senin (13/7/2020) digegerkan kebakaran sebuah rumah.
Kebakaran itu mengakibatkan pasangan suami istri bernama David Toreh (61) dan Treis Rantung (58) tewas.
Anto, warga sekitar menduga, kebakaran terjadi karena korsleting listrik.
Keduanya sempat meminta sambungan listrik dari tetangga dikarenakan lsitrik di rumahnya padam.
"Diduga karena meminta sambungan listrik dari tetangga itu yang menjadi penyebab terjadinya korsleting hingga rumah terbakar,” ungkap Anton.
Dia mengatakan, saat api membesar korban sedang terlelap tidur.
Api dengan cepat menyebar karena bagian atas rumah yang terbuat dari kayu.
“Api dari rumah keluarga Pak Toreh menjalar ke belakang dan membakar kurang lebih enam rumah,” beber Anton.
Warga sekitar berupaya kobaran memadamkan api dengan alat seadanya.
Petugas pemadam kebakaran baru datang ke lokasi saat kondisi api sudah padam.
“Warga setempat sudah berupaya dengan menyiramkan air, tapi tak mampu memadamkan api,” tambah dia.
Sementara itu, Kasubag Humas Polresta Manado Iptu Yusak Parinding saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut.
Petugas sedang melakukan penyelidikan terkait pemicu kebakaran itu terjadi.
“Saat ini Polsek Malalayang sudah berada di tempat kejadian perkara (TKP). Selain rumah korban yang terbakar, api juga membakar beberapa rumah tetangga,” katanya. (TribunJakarta.com/Kompas.com)