Penemuan Mayat di Pinggir Tol

Periksa 23 Saksi, Polisi Bicara Soal Motif Asmara & Berharap Jejak Penting di Handphone Yodi Prabowo

Berbagai upaya dilakukan pihak kepolisian guna mengungkap misteri kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo.

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim
Tim identifikasi dari Polres Metro Jakarta Selatan memeriksa mayat yang ditemukan di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020). 

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Berbagai upaya dilakukan pihak kepolisian guna mengungkap misteri kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo.

Hingga saat ini, polisi telah meminta keterangan kepada 23 orang saksi.

Mulai dari teman terdekat, rekan sekantor, hingga warga di sekitar lokasi penemuan jenazah Yodi Prabowo.

Selain saksi, polisi kini sedang menganalisis handphone milik pria berusia 26 tahun itu.

"Jadi handphone korban sedang kita analisis secara forensik tentunya," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP M Irwan Susanto, Senin (13/7/2020).

Irwan berharap hasil pemeriksaan handphone dapat mengerucut kepada orang yang diduga terlibat pada kasus kematian Yodi Prabowo.

"Mudah-mudahan ada jejak yang penting, sehingga kemudian kami bisa mengarah kepada pihak-pihak tertentu yang terlibat," ujar dia.

Periksa 23 saksi

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan pihak kepolisian telah memeriksa sebanyak 23 saksi untuk menyelidiki kasus tersebut. Beberapa yang diperiksa adalah orang terdekat korban.

"Hasil sementara sudah 23 saksi yang kami periksa. Mereka orang terdekat dan terakhir dengan korban, juga yang dianggap perlu oleh penyidik, termasuk orang kantornya," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (13/7/2020).

Yusri menuturkan pihaknya juga telah dua kali melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Dari sana pihak kepolisian menemukan sejumlah bukti untuk menyelidiki kasus tersebut.

Diduga Terlibat Prostitusi Online di Medan Hana Hanifah Mengaku Kerja, Statusnya Masih Saksi

"Hasilnya, jenazah kurang lebih 2 sampai 3 hari di TKP sebelum ditemukan. Ada tusukan senjata tajam di leher dan dada. Leher mengakibatkan tenggorokan putus, dada kena iga dan paru-paru," jelasnya.

"Kami minta bantuan K9, 2 ekor anjing mengendus bajunya dan pisau dapur. Ada indikasi pisau dapur digunakan untuk menusuk korban. Barang pribadi korban tidak ada yang hilang," sambungnya.

Dalami motif asmara dan orang ketiga

Diduga, ada orang ketiga di antara hubungan Yodi Prabowo dengan kekasihnya, Suci Fitri.

Menanggapi hal itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan pihak kepolisian akan mengantongi berbagai informasi tersebut, sebagai untuk analisa dan evaluasi perkara tersebut.

"Informasi itu kita butuhkan. Kita masih butuh informasi sebanyak-banyaknya," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (13/7/2020).

Yusri mengatakan, pihaknya juga menampung jika masyarakat memilik informasi lain terkait kasus tersebut.

"Kalau emang ada informasi yang lain silakan datang ke kami," ucapnya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus saat ditemui di Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (30/1/2020).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus saat ditemui di Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (30/1/2020). (TribunJakarta.com/Ega Alfreda)

Adanya orang ketiga dalam hubungan asmara Yodi Prabowo pertama kali diungkap oleh kekasihnya, Suci Fitri.

Dijumpai awak media saat pemakaman Yodi Prabowo, orang ketiga itu adalah rekan satu kantor korban.

Orang ketiga tesebut menyukai Yodi Prabowo.

Jabatan PNS Pemkot Depok Halangi Ambulans Kasubag, Kadishub: Kalau Sedang Bertugas Bisa Menindak

Suci juga pernah menjumpai orang ketiga tersebut untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.

Yang bersangkutan mengakui menyukai Yodi Prabowo kepada Suci.

Namun demikian, Suci enggan menghubungkan orang ketiga tersebut dengan kematian yang dialami kekasihnya.

Yodi Prabowo ditemukan tewas di pinggir tol JORR, Pesanggrahan, Jumat (10/7/2020).

Ia tewas akibat luka senjata tajam di leher dan dadanya.

Fakta tersebut diperoleh berdasarkan hasil autopsi jenazah Yodi Prabowo.

"Luka di leher itu mengakibatkan robek di tenggorokan. Itu yang membuat korban meninggal dunia," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.

Sementara itu, tusukan di dada sebelah kiri Yodi Prabowo juga mengakibatkan luka parah.

"Untuk luka di dada itu sampai menembus tulang iga dan paru-paru," ujar dia.

Kanit Reskrim Polsek Pesanggrahan Iptu Fajrul Choir mengatakan, jenazah Yodi ditemukan oleh tiga bocah yang tengah bermain layangan di sekitar lokasi, Jumat (10/7/2020) sekitar pukul 11.45 WIB.

"Tiga anak kecil yang bermain layangan di pinggir tol JOR melihat ada sesosok mayat laki-laki yang tergeletak."

"Mereka memberikan tahu salah satu warga sekitar," kata Fajrul lewat keterangan tertulis, Jumat (10/7/2020).

Bersama tiga bocah tersebut, warga itu pun memastikan langsung ke lokasi kejadian.

Ternyata benar, ada sesosok mayat yang tengah dalam kondisi tengkurap.

"Setelah melihat kebenarannya, saksi menghubungi Polsek Pesanggrahan untuk ditindaklanjuti," jelasnya.

Dua hari sebelum penemuan jenazah Yudi, Fajrul mengatakan ada tiga warga yang memberikan sebuah motor Honda Beat berwarna putih ke Polsek Pesanggrahan.

Belakangan diketahui, motor tersebut ternyata milik Yudi.

Berdasarkan pengakuan ketiga warga itu, motor tersebut dibawa karena terparkir di salah satu warung bensin eceran di Jalan Ulujami Raya, Jakarta Selatan, sejak Rabu (8/7/2020) 02.00 WIB.

Namun, tidak ada pemilik yang mengakui motor tersebut.

"Warga melihat motor Honda Beat warna putih B 6750 WHC, di parkir di warung bensin, keadaan mesin sudah dingin."

"Mereka tidak melihat ada korban. Mereka pun menghubungi pihak Polsek Pesanggrahan Jakarta Selatan untuk membawa motor korban ke Polsek Pesanggrahan," paparnya.

Di TKP, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya dompet, KTP, NPWP, ATM Mandiri, motor Beat Warna Putih dan 3 STNK.

Mereka juga menemukan uang Rp 40 ribu, helm, jaket, serta tas yang diduga milik korban.

Jenazah korban telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati.

Berdasarkan foto yang beredar di awak media, Yudo ditemukan meninggal dalam kondisi tengkurap di atas rumput.

Tim identifikasi dari Polres Metro Jakarta Selatan memeriksa mayat yang ditemukan di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020)
Tim identifikasi dari Polres Metro Jakarta Selatan memeriksa mayat yang ditemukan di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020) (TribunJakarta/Annas Furqon Hakim)

Dalam foto itu, Yudi tampak masih mengenakan pakaian lengkap berupa jaket, celana jin, tas selempang hitam, sepatu, dan mengenakan helm berwarna hitam.

Terpisah, Presiden Direktur Metro TV Don Bosco membenarkan Yudi ditemukan meninggal dunia di pinggir Tol JORR, Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Dia menyebut korban terakhir masuk kerja pada Hari Selasa lalu.

"Dia masuk kantor Senin dan Selasa. Mungkin kejadiannya setelah Yodi pulang dari kantor malam harinya," cetus Don Bosco kepada wartawan, Jumat (10/7/2020).

Ia mengatakan, perseroan telah meminta jenazah untuk dibawah ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi.

Ia mendesak polisi mengusut tuntas penyebab kematian salah satu karyawannya.

"Tim Metro TV membawa jenazah ke RS Polri Kramatjati untuk diautopsi, agar sebab-sebab kematiannya bisa diketahui."

"Kami minta pihak kepolisian mengusut tuntas siapa pelaku jika kematiannya disebabkan oleh pembunuhan, penganiayaan atau bentuk kekerasan lainnya," tuturnya.

Dalam kasus ini, polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di pinggir tol JORR di Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Sabtu (11/7/2020).

Polisi juga mengerahkan dua ekor anjing pelacak guna mencari jejak terduga pelaku pembunuhan.

Sebelum pelacakan, anjing tersebut mengendus barang bukti pisau yang ditemukan di TKP.

Setelah dua kali pelacakan, anjing tersebut berhenti di sebuah warung kopi di dekat Danau Kapalio di Jalan Batako, Ulujami. (Tribunnews.com/Igman/TribunJakarta/Annas)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved