Antisipasi Virus Corona di Tangsel
TK dan PAUD di Tangsel Akan Belajar Kelompok Selama Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 membuat kegiatan belajar mengajar di sekolah ditiadakan. Jumlah siswa yang banyak dikhawatirkan berpotensi menjadi klaster baru.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, PAMULANG - Pandemi Covid-19 membuat kegiatan belajar mengajar di sekolah ditiadakan. Jumlah siswa yang banyak dikhawatirkan berpotensi menjadi klaster baru penularan virus corona.
Setiap jenjang pendidikan menggunakan metode yang berbeda. Jika SD dan SMP belajar secara darjng atau online, bagaimana dengan Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) dan Taman Kanak-kanak (TK).
Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, mengatakan, ada sejumlah alternatif metode pembelajaran.
Namun Benyamin mengatakan, kemungkinan besar cara yang digunakan adalah dengan belajar kelompok.
Guru akan mengunjungi siswa yang berkelompok lima sampai enam orang di sebuah lokasi.
• Menyeberang Jalan Hendak Beli Batagor di Pancoran Mas, Kasino Tewas Tertabrak Motor
"Bagaimana dengan TK dan Paud, enggak mungkin dong belajar daring. Itu juga sedang dibahas. Antara lain solusinya kelompok belajarnya dibuat lebih kecil lagi dan dilakukan pembelajaran di salah satu rumah orang tua murid secara bergiliran," ujar Benyamin di Pamulang, Rabu (15/7/2020).
Karena keterbatasan tenaga pengajar, pembelajaran kelompok di luar kelas itupun akan dilakukan bergiliran.
"Biasanya kan 10 orang per kelas. Misalnya ini dibuat lima anak dulu, pertama belajar di rumah si A. Minggu depannya belajar di rumah si B. Kayak gitu jadi bergiliran," ujarnya.
Hasan Kurniawan, salah satu orang tua siswa TK negeri di Tangsel, mengatakan, sosialisasi belajar kelompok sudah disampaikan oleh guru.
• Eks Ketum Jakmania Sebut Persija Jakarta Sangat Ditakuti di Lebak Bulus, Kurang di SUGBK
Setelah masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) selesai, metode belajar kelompok itu akan diterapkan.
"Sudah dikasih tahu, jadi orang tuanya rapat, MPLSnya orang tuanya. Katanya minggu depan apa mulai. Jadi bikin kelompok lima sampai enam orang, misalnya di rumah saya atau di rumah temannya, nanti guru dateng," ujar Hasan.