Sudah Sepekan Tak Pulang ke Rumah, Gadis ABG Ditemukan Warga Terkapar Lemas dan Sempat Muntah Darah
Seorang gadis di bawah umur di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ditemukan warga dalam kondisi memprihatinkan.
Penulis: Muji Lestari | Editor: Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang gadis di bawah umur di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ditemukan warga dalam kondisi memprihatinkan.
Saat ditemukan, kondisi gadis tersebut tampak lemas tak berdaya.
Tak hanya itu, gadis ABG tersebut juga sempat muntah darah di lokasi kejadian.
Warga mengira hal tersebut yang membuat gadis itu terkapar lemas di lokasi penemuan.
Mengetahui hal itu, warga langsung mengantarkan gadis tersebut ke rumah orangtuanya.
Kemudian oleh keluarga, korban dibawa ke puskesmas untuk mendapat perawatan medis.
Namun hal mengejutkan terungkap saat korban menceritakan hal yang telah dilaluinya semalam sebelum ia ditemukan.
• Tukang Pijat Panggilan Perkosa Ibu Muda, Tergiur Kemolekan Tubuh Korban Hingga Dipergoki Suami
Gadis di bawah umur itu ternyata telah menjadi korban pemerkosaan.
Ironisnya, perbuatan bejat itu dilakukan oleh 8 orang dan rata-rata usia terduga pelaku juga masih di bawah umur.
Mengetahui itu, orangtua korban langsung melaporkan kejadian malang yang menimpa sang anak.
"Orangtua korban selanjutnya melaporkan kejadian itu, dan petugas kita langsung menindaklanjutinya," kata Kapolsek Agrabinta, AKP Ipid A Saputra.

Setelah mendapat laporan itu, sebanyak tujuh terduga pelaku tersebut langsung diringkus polisi.
Sedangkan satu orang lagi hingga saat ini diketahui masih buron dan msuk daftar pencarian orang (DPO).
"Mudah-mudahan dalam waktu sesingkat-singkatnya DPO bisa kami hadirkan di Polsek (ditangkap),” kata Ipid kepada wartawan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, peristiwa naas tersebut terjadi pada Rabu (15/7/2020).
• Aurel Ingin Belajar Honeymoon Bareng Atta saat di Hotel, Thariq Halilintar Spontan Bereaksi: Geli!
Dilansir Kompas.com, Ipid menceritakan awal kronologi pemerkosaan itu terjadi.
Korban awalnya dijemput oleh seorang pelaku.
Pelaku kemudian membawa korban ke sebuah tempat di dekat pantai.
Rupanya di lokasi tersebut sudah ada tujuh orang pelaku lainnya yang suda menunggu korban.

Sampai di lokasi, korban lantas dicekoki minuman keras dan obat-obatan hingga tak sadarkan diri.
Dalam pengaruh miras dan obat-obatan, korban kemudian diperkosa secara bergilir oleh para pelaku.
“Dalam keadaan itu korban kemudian dicabuli para pelaku. Setelah itu ditinggal pergi,” ujar Ipid, Rabu (22/7/2020).
Setelah puas melampiaskan nafsu bejatnya itu, para pelaku diketahui langsung pergi dan meninggalkan korban di lokasi kejadian.
• Seorang Ibu di Kota Bekasi Ingin Tes Keperawanan Putrinya Usia 6 Tahun, Diduga Korban Pencabulan
Hingga akhirnya korban ditemukan warga sekitar.
Sementara itu paman korban MA (32) mengatakan, setibanya di rumah kondisi korban diketahui cukup memprihatinkan.
Oleh karena itu korban langsung dilarikan ke puskesmas, dan akhirnya dirujuk ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.
"Kondisi korban saat itu dalam keadaan parah, ia mengalami muntah darah sempat dirawat di puskesmas dan rumah sakit di Garut, sekarang kondisinya alhamdulilah membaik," kata MA.
Dikatakan MA, sebelum kejadian itu korban diketahui sudah seminggu tidak pulang ke rumah.
Selama ini korban tinggal bersama saudaranya, karena ibu kandungnya menjadi TKW di luar negeri dan ayahnya tak ada di rumah.
Diwartakan sebelumnya, Polsek Agrabinta mengamankan tujuh orang pria yang diduga terlibat kasus pemerkosaan terhadap gadis di bawah umur.
Perkara ini telah dilimpahkan ke Polres Cianjur untuk penanganan lebih lanjut, karena melibatkan korban dan beberapa pelaku yang masih di bawah umur. (tribunjakarta/kompas.com)
• Yodi Prabowo Sempat Cuti 4 Hari Sebelum Ditemukan Tewas, Temui Suci dan Wanita Lain di Sebuah Kafe
Kasus Serupa: Pemerkosaan di Bawah Umur di Tangsel
Aparat kepolisian berhasil menangkap buronan atau Daftar Pencarian Orang (DPO) terakhir kasus pemerkosaan bergilir hingga tewas OR (16), gadis di bawah umur asal Serpong Utara, Tangerang Selatan (Tangsel).
Tersangka terakhir atau orang ke delapan pemerkosa bergilir itu adalan RI. Ia ditangkap di sekitar Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Rabu (8/7/2020).
Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Muharram Wibisono Adipradono, mengatakan, RI masih di bawah umur alias anak-anak.

Pihak kepolisian tengah memintai keterangan RI yang metodenya membutuhkan cara khusus mengingat usianya yang masih anak-anak.
Muharram menyebut usianya di bawah 17 tahun, namun di atas 10 tahun.
"Sudah kita lakukan penangkapan, cuma tersangka terakhir ini kan anak di bawah umur. Jadi kita ada keterbatasan waktu melakukan penyidikan, sehingga kita untuk mempercepat semua prosesnya kita sedang mendalami keterangan keterangan," ujar Muharram, usai peresmian Kampung Jawara, dibilang Margajaya, Pakulonan, Serpong Utara, Tangsel, Kamis (9/7/2020).
Dengan ditangkapnya RI, lengkaplah seluruh tersangka pemerkosaan bergilir itu, sebanyak delapan orang.
Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, OR dua kali dperkosa secara bergilir, di salah satu rumah di bilangan Cihuni, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, pada tanggal 10 April 2020 dan 18 April 2020.
Pada 10 April, OR disetubuhi oleh delapan pria, yakni: FF, SU, DE, AN, RI, DK, DR dan S. Sedangkan pada 18 April, S tidak ikut aksi bejat itu.
Diketahui, S merupakan saudara dari SU, dan sudah beristri serta memiliki tiga orang anak.
Pada dua kali persetubuhan bergilir itu, OR sama-sama diajak oleh FF, kekasihnya. Sebelum OR melepas baju dan digauli bergilir, gadis putus sekolah itu terlebih dahulu meminum pil excimer sebanyak tiga butir sekaligus.
• Ini 3 Rumah Makan Padang Legendaris di Jakarta Sejak Tahun 1960-an
• Cerita Pelatih Fisik Sansan Susanpur: Terkejut Ditelpon Fakhri Husaini dan Kunci Sukses Timnas U-16
Pil semacam obat penenang itu dibelikan oleh SU, yang juga pemilik rumah.
Setelah dua kali persetubuhan bergilir itu, OR jatuh sakit. Kapolsek Pagedangan, AKP Efri, bahkan menyebut OR sampai pincang dan harus menggunakan kursi roda.
Dua bulan kemudian, tepatnya pada Kamis (11/6/2020), OR meninggal dunia dengan luka infeksi berat pada bagian rahimnya.