Iduladha 2020
Puncak Arus Balik Libur Iduladha Hari ini, Sejumlah Penumpang Bus Tiba di Terminal Induk Bekasi
Suasana Terminal Indul Bekasi cukup ramai kedatangan penumpang yang baru tiba dari kampung halaman
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Erik Sinaga
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI TIMUR - Puncak arus balik libur Iduladha 1441 Hijriah terjadi hari ini, sejumlah penumpang tiba di Terminal Induk Bekasi, Minggu, (2/8/2020).
Pantauan TribunJakarta.com, suasana Terminal Indul Bekasi cukup ramai kedatangan penumpang yang baru tiba dari kampung halaman.
Seorang penumpang bernama Siti (27) misalnya, warga Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi itu mengaku, baru tiba dari kampung halaman di Tasikmalaya, Jawa Barat.
"Berangkat dari hari Jumat, (31/7), memang niat mau lebaran di kampung soalnya kemarin enggak sempet pulang," kata Siti.
Siti mengaku, masih ada kekhawatiran berpergian ke luar daerah di tengah situasi pandemi Covid-19.
Namun, rasa khawatir itu tidak memutuskan niatnya berlebaran di kampung halaman meski dia harus tetap mematuhi protokoler kesehatan.
"Tetap di sana juga jaga jarak sebisa mungkin, enggak kemana-mana, di kampung cuma di rumah orangtua aja," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, jelang peringatan Hari Raya Iduladha 1441 Hijriah, penumpang angkutan bus antar kota dalam provinsi (AKDP) atau antar kota antar provinsi (AKAP) mengalmi peningkatan.
Kanit Pengendali Operasi Terminal Induk Kota Bekasi Acim Mulyana mengatakan, peningkatan penumpang terjadi sejak tiga hari terakhir.
"Prediksinya ada peningkatan karena pada saat lebaran Idulfitri kemarin banyak warga yang tidak mudik, mereka akhirnya memilih mudik lebaran Iduladha," kata Acim, Kamis, (30/7/2020).
Total keseluruhan penumpang dalam dua hari yakni, Senin, (27/7) sebanyak 1.038 penumpang, lalu pada Selasa, (28/7), sebanyak 991 penumpang.
"Ada kenaikan untuk AKDP 5 persen dan untuk AKAP tujuan sumatera naik sekitar 30 persen, tapi jumlahnya tidak terlalu signifikan ya jika dibanding dengan prediksi arus mudik," kata Acim.
Meski begitu, untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan penumpang, Terminal Induk Kota Bekasi menyiapkan sebanyak 285 bus AKAP dengan 100 armada cadangan.
"Kalau dibanding hari biasa memang ada peningkatan tapi kalau untuk penumpukan penumpang tidak ada, karena kita siapkan bus cukup banyak," terangnya.
Dia memastikan, sampai dengan hari ini kebijakan pemberlakuan protokoler kesehatan tetap dijalankan di Terminal Induk Bekasi.
Pembatasan kapasitas penumpang sebanyak 50 persen juga masih dijalankan perusahaan otobus (PO).
"Protokol kesehatan tetap, mereka juga wajib pakai masker, cek suhu tubuh juga dijalankan, sama dari kami melakukan penjagaan dan sosialisasi," terangnya.
Dampak dari kebijakan penerapan protokoler kesehatan, setiap PO bus terpaksa melakukan penyesuaian tarif.
• Pemeriksaan 244 Hewan Kurban di Kepulauan Seribu, Belasan Kilogram Jeroan Dimusnahkan
• Puncak Arus Balik Libur Iduladha Terjadi Sore Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas di Tol Cikampek
• Ditantang Jadi Gubernur DKI Usai Tolak Jadi Wakil Wali Kota Tangsel, Begini Reaksi Raffi Ahmad
Hal ini kata Acim, guna menutupi biaya operasional bus yang terpaksa hanya dapat menfangkut penumpang maksimal 50 persen dari kapasitas.
"Kalau dari kami tidak ada kebijakan menaikan tarif itu masing-masing dari PO saja karena untuk biaya operasoonal mereka," terangnya.