Tanggapi Hadi Pranoto: Mantan Jubir Penanganan Covid Sebut Pembodohan, Si Profesor Sebut Bukan Vaksi

Achmad Yurianto mengatakan pengakuan Hadi Pranoto tersebut layaknya pembodohan karena informasi yang disampaikan sangat minim

Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Erik Sinaga
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Anak asuh tertua Abah Surya Atmaja, Hadi Pranoto dalam jumpa pers di Dramaga, Kabupaten Bogor, Kamis (1/7/2020). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Kementerian Kesehatan menanggapi dingin mengenai pengakuan Hadi Pranoto terkait herbal yang bisa menyembuhkan Covid-19.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Achmad Yurianto mengatakan pengakuan Hadi Pranoto tersebut layaknya pembodohan karena informasi yang disampaikan sangat minim.

Di pihak lain, Hadi Pranoto mengatakan herbal yang dia temukan itu bukanlah vaksin karena tidak disuntikkan.

Pembodohan

Hadi Pranoto, seseorang yang memperkenalkan diri sebagai profesor sekaligus Kepala Tim Riset Formula Antibodi Covid-19, menjadi perbincangan.

Baru-baru ini, Hadi diwawancara oleh musisi Erdian Aji Prihartanto atau Anji, yang diunggah dalam video Youtube pada 31 Juli 2020.

Dalam video tersebut, Hadi menyebutkan bahwa cairan antibodi Covid-19 yang ditemukannya bisa menyembuhkan ribuan pasien Covid-19.

Cairan antibodi Covid-19 tersebut diklaim telah didistribusikan di Pulau Jawa, Bali, dan Kalimantan.

Hadi juga menyebutkan telah memberikan cairan antibodi Covid-19 tersebut kepada ribuan pasien di Wisma Atlet, dengan lama penyembuhan 2-3 hari.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan yang pernah menjadi Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, angkat bicara soal klaim obat Covid-19 Hadi Pranoto tersebut.
Achmad Yurianto, yang biasa disapa Yuri, menganggap hal tersebut sebagai pembodohan.

"Tidak usah ngeyel, saya enggak akan menanggapi hal-hal tidak jelas seperti itu, ini sudah pembodohan namanya," kata Yuri, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (2/8/2020).

Menurut Yuri, klaim dalam video tersebut tidak pernah menjelaskan bagaimana obat herbal yang diklaim ampuh untuk Covid-19.

Selain itu, kata Yuri, tidak pernah menyebutkan obat herbal itu dia cari dari mana.

"Apa dia pernah mengatakan herbalnya ada di mana? Kan enggak pernah. Coba cermati baik-baik videonya, apa dia ngomong nyarinya di mana herbalnya, kan enggak juga," ujar Yuri.

Tak hanya meragukan obat herbal tersebut, Yuri juga mempertanyakan sosok Hadi Pranoto.

"Sekarang dia ada di mana dan profesor dari mana? Coba cari jurnalnya di Google, ada enggak nama dia," kata Yuri.

Yuri mengatakan, belum ada bukti ilmiah obat herbal yang bisa menyembuhkan Covid-19.

Oleh karena itu, Yuri beranggapan bahwa klaim tersebut saat ini hanya menimbulkan keresahan di masyarakat.

Ia juga menduga, klaim itu semata-mata hanya karena ingin meraih kepopuleran.

"Buktinya ada enggak? Kan baru video yang viral itu saja kan? Ini namanya bikin masyarakat tambah panik namanya," ujar Yuri.

"Menurut saya, itu sengaja dinarasikan begitu biar populer," lanjut dia.

Oleh karena itu, Kemenkes tak akan menanggapi lebih jauh klaim tersebut.

"Kita capek kalau hanya mengurusi hal-hal tidak penting seperti ini," kata Yuri.

Tunjukkan bukti

Yuri juga meminta Hadi Pranoto untuk datang kepada pemerintah jika memang benar-benar telah menemukan obat untuk Covid-19.

"Kalau memang dia menemukan, suruh datang ke pemerintah dan suruh menunjukkan buktinya," papar Yuri.

Saat ditanya mengenai imbauan untuk masyarakat, Yuri berpesan agar tidak terpengaruh atau terjerumus kepada hal-hal yang belum tentu kebenarannya.

Menurut Yuri, masyarakat kini sudah selektif dalam menerima informasi.

"Masyarakat kan sudah pintar, masa bodoh banget sih masyarakat," kata dia.

Bukan vaksin

Hadi Pranoto membantah jika antibodi yang ia temukan itu disebut vaksin.

"Kalau vaksin itu kan disuntikkan, kalau ini kan diminum."

"Ini berupa cairan, tapi dalam cairan itu mengandung beberapa kandungan yang bisa membunuh Covid-19," jelas Hadi Pranoto.

Dirinya lalu mengungkap sejumlah tujuan dari pembuatan antibodi Covid-19 itu.

"Antibodi ini kita buat untuk menyelamatkan saudara-saudara kita yang saat ini terinfeksi Covid-19."

"Karena emergency kemanusiaan kita lakukan ini, supaya saudara-saudara kita bisa terhindar dari Covid-19," terang dia.

Hadi Pranoto berujar, sudah ada ribuan pasien yang sembuh berkat meminum antibodi Covid-19.

"Alhamdulillah sudah ribuan orang yang sudah kita sembuhkan, baik yang sudah terinfeksi, maupun gejala."

Ayu Ting Ting Salah Tingkah Dapat Mini Love dari Sule, Vega Darwanti Sampai Bereaksi Begini

Antisipasi Lonjakan Penumpang di Arus Balik Iduladha, PO Bus Tambah Aramada Tujuan Bekasi

Pantai Ancol Jadi Salah Satu Lokasi Favorit Para Pesepeda di Masa Pandemi Covid-19

"Orang yang kita berikan herbal Covid-19 ini, alhamdulillah semuanya sembuh dan sehat," ungkapnya.

Antibodi tersebut pun sudah disalurkan ke sejumlah kota seperti di Sumatera, Jawa, dan Bali.

Selain itu, herbal tersebut juga sudah disalurkan ke pasien yang berada di Wisma Atlet, Jakarta.

"Kita mensuplai untuk pengobatan dan penyembuhan pasien di Wisma Atlet juga," katanya. (tribunnews)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved