12 tahun Jadi TNI Gadungan, Kedok Muslianto Terbongkar Saat Ditanya Babinsa, Ini Motifnya

Kedok Muslianto (50) sebagai anggota TNI gadungan selama 12 tahun akhirnya terbongkar. Apa motif Muslianto sebagai Anggota TNI, simak beritanya.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Wahyu Aji
Kompas.com/ Syahrul Munir
Ilustrasi Anggota TNI gadungan. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Kedok Muslianto (50) sebagai anggota TNI gadungan selama 12 tahun akhirnya terbongkar.

Babinsa Koramil 0201-05/Medan Baru, Serka H Purba yang awalnya membongkar kedok Muslianto seorang warga asal Kompleks IDI, Jalan Pintu Air IV, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor.

Muslianto digelandang ke Makoramil 0201-05/Medan Baru, Kamis (30/7/2020).

Muslianto awalnya mengaku sebagai prajurit TNI Angkatan Darat (AD) yang bertugas mengamankan sejumlah kegiatan proyek.

Dandim 0201/BS, Letkol Inf Agus Setiandar, mengatakan tipu muslihat Muslianto sebagai anggota TNI telah dilakukannya selama 12 tahun.

Aksi penipuan itu terungkap ketika berpapasan dengan Babinsa Koramil 0201-05/Medan Baru, Serka H Purba saat menumpang sepeda motor di kawasan Jalan Luku, tak jauh dari Fly Over Simpang Pos.

Anggota TNI gadungan bernama Muslianto
Anggota TNI gadungan bernama Muslianto (KompasTv/Istimewa)

Ketika itu, Serka Purba melihat ada kejanggalan saat melihat Muslianto.

Serka Purba merasa ada yang aneh pada seragam PDL NKRI yang dipakai TNI gadungan tersebut.

“Serka H Purba melihat seragam PDL yang dipakai pelaku tidak sesuai aturan yang berlaku,” kata Letkol Inf Agus Setiandar di Medan, Sumatera Utara.

Selanjutnya, kata Letkol Agus, kecurigaan Serka H Purba semakin menguat bahwa Muslianto bukanlah anggota TNI.

Itu setelah Serka H bertanya kepada pelaku tentang KTA dan NRP. Saat itu, Muslianto memberikan jawaban berbelit-belit.

Karena kecurigaan itulah, pelaku yang mengaku bertugas di Denmadam I/BB itu digiring oleh Serka H Purba menuju Makoramil 0201-05/Medan Baru.

Muslianto lantas diinterogasi Makoramil 0201-05/Medan Baru oleh Danramil 0201-05/Medan Baru, Kapten Arm Edi Hutabarat yang didampingi Serka H Purba dan sejumlah Babinsa lainnya.

"Muslianto akhirnya mengakui dirinya sebagai tentara gadungan,” kata Letkol Agus.

Untuk meyakinkan orang lain saat menjalankan aksinya, Muslianto melengkapi diri dengan seragam PDL NKRI berpangkat Peltu, sepatu lars panjang, baret, sangkur, dan sebuah pistol jenis Air Soft Gun.

Pihak TNI AD kemudian menyita KTP, SIM hingga Kartu Keluarga milik pelaku sebagai barang bukti.

Di semua dokumen tersebut, Muslianto mencantumkan dirinya sebagai Prajurit TNI AD.

“Penggunaan identitas TNI AD di semua dokumen ini, dimaksudkan pelaku untuk memudahkan aksinya dalam membacking kegiatan-kegiatan proyek," ujar Letkol Agus.

"Seperti pengemasan tabung elpiji, dan kegiatan pemasangan kabel bawah tanah milik PLN."

Dengan mengantongi identitas sebagai Prajurit TNI AD, Letkol Agus menambahkan, pelaku juga memanfaatkannya untuk mempermudah pengurusan kredit motor, dan pengurusan melamar kerja maupun masuk perguruan tinggi untuk dua anaknya.

Letkol Agus mengungkapkan, pemalsuan identitas sPrajurit TNI AD dilakukan Muslianto sejak 2008, ketika dirinya berhenti kerja sebagai sopir pribadi seorang Perwira Menengah (Pamen) berpangkat Kolonel.

Oknum TNI Gadungan di Cempaka Putih Diduga dapat Pakaian dari Temannya

“Tidak hanya TNI AD yang sangat dirugikan dalam kasus ini, tetapi juga Polri melalui pemalsuan identitas pada SIM, dan pemerintah melalui pemalsuan identitas pada KK," ujar Letkol Agus.

"Kami, TNI AD melalui Kodim 0201/BS akan mengajukan tuntutan kepada pelaku yang kini telah diserahkan ke Polrestabes Medan untuk proses hukum selanjutnya."

Letkol Agus berharap kepada seluruh warga Kota Medan untuk tidak mudah percaya terhadap oknum-oknum yang mengaku sebagai Prajurit TNI.

Berlagak Seperti Jagoan, Oknum TNI Gadungan Diamankan di Cempaka Putih

Bila menemukan kasus serupa, kata dia, segera kroscek dengan Babinsa atau Koramil terdekat karena tidak menutup kemungkinan, pelaku yang mencatut institusi TNI biasanya adalah orang-orang yang lihai dalam berkomunikasi.

"Muslianto ini buktinya, selama 12 tahun sudah cukup banyak Prajurit TNI yang berhasil dibohonginya,” kata Letkol Agus.

Adapun Babinsa Koramil 0201-05/Medan Baru, Serka H Purba, yang berhasil mengungkap identitas Muslianto disebut akan memberikan penghargaan berupa kesejahteraan atau kenaikan pangkat.

Peristiwa Serupa

Anggota TNI Gadungan di Lampung

Ilustrasi: Pelepasan atribut TNI gadungan oleh Dandim 05/06 Letkol inf Gogor A.A dan Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Harry Kurniawan.
Ilustrasi: Pelepasan atribut TNI gadungan oleh Dandim 05/06 Letkol inf Gogor A.A dan Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Harry Kurniawan. (TribunJakarta/Ega Alfreda)

Detasemen Polisi Militer, Denpom II/3, Korem Garuda Hitam (Gatam) Lampung menindak lanjuti pelaku penipuan yang berpura-pura sebagai anggota TNI.

Kejadian ini bermula dari laporan PT. Mitra Kosasi melalui kuasa hukumnya D. Angga Revanda, Adi Gunawan dan Cakra Biksa Surabaya terkait dugaan penipuan yang dilakukan oleh TH.

Pada Jumat (24/7) siang, pelaku berinisial TH warga Tanjung Seneng, Bandar Lampung berhasil diamankan di Markas Denpom II/3 Lampung, setelah mengaku sebagai anggota Badan Intelijen Strategis (Bias) TNI berpangkat Letnan Kolonel.

Dari penangkapan pelaku turut mengamankan barang bukti berupa kendaraan berplat dinas TNI palsu, dua pucuk senjata api air soft gun dan kartu identitas TNI.

Guna kepentingan penyidikan, Korem 043 Gatam Lampung menyerahkan perkara ini ke pihak Satreskrim Polresta Bandar Lampung.

Termasuk mendalami dugaan tindak pidana penipuan yang dilakukan pelaku kepada sejumlah perusahaan dengan nilai kerugian mencapai miliaran rupiah. (Kompas Tv)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved