TRIBUNWIKI: Perjalanan Karier Evan Dimas dari SSB Sampai Masuk Timnas Indonesia

Tak hanya di level klub, Evan Dimas selalu menjadi andalan dan pilihan utama di level tim nasional (Timnas)

Penulis: Wahyu Septiana | Editor: Muhammad Zulfikar
FERI SETIAWAN/BOLASPORT.COM
Gelandang timnas Indonesia, Evan Dimas saat duduk manis sebagai pemain cadangan pada babak pertama saat skuat Garuda menjamu Islandia di Stadion Utama GBK, Jakarta Pusat, Minggu (14/1/2018) malam. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Evan Dimas Darmono merupakan pemain sepak bola profesional yang kini memperkuat tim Persija Jakarta.

Pemain kelahiran Surabaya, 13 Maret 1995 didatangkan manajemen Persija pada awal musim Liga 1 2020 dan dikontrak selama satu musim, dengan opsi perpanjangan satu tahun.

Sebelum bergabung dengan Persija, Evan Dimas pernah memperkuat tim-tim besar di dalam dan luar negeri.

Di Indonesia, beberapa tim besar pernah diperkuat antara lain Persebaya Surabaya, Bhayangkara FC, Barito Putera,

Sementara itu, tim luar negeri yang pernah diperkuat pemain berusia 25 tahun itu adalah klub asal Negeri Jiran, Selangor FA.

Tak hanya di level klub, Evan Dimas selalu menjadi andalan dan pilihan utama di level tim nasional (Timnas).

Anak dari pasangan Condro Darmono dan Ana Darmono itu pertama kali mendapatkan kesempatan memperkuat Timnas Indonesia di kelompok usia 17 tahun pada tahun 2012.

Evan Dimas terus dipercaya untuk memperkuat Timnas Indonesia diberbagai kelompok umur yakni U-17, U-19, U-23, dan kini di tim senior.

Karier Evan Dimas di dunia sepak bola terbilang terus meningkat. Hal itu dibuktikan dengan selalu menjadi andalan dan pilihan utama disetiap tim yang diperkuatnya.

Awal Karier

Evan Dimas Darmono mengawali karier sepak bolanya dengan mengikuti Sekolah Sepak Bola (SSB) Sasana Bhakti.

Ketertarikan Evan Dimas ke dunia sepak bola dan mengikuti SSB karena rekan-rekan seusianya dahulu kala sudah berlatih di SSB.

Hal tersebut yang mendorong dirinya untuk bisa mengikuti jejak teman-teman seusianya untuk masuk ke SSB.

Setelah lima tahun di SSB Sasana Bhakti, Evan Dimas memilih untuk berpindah ke SSB Mitra Surabaya.

Salah satu pertimbangan memilih pindah karena jarak serta lokasi latihan SSB Mitra Surabaya dekat dengan kediamannya.

"Pertama kali saya terjun ke dunia sepak bola itu kelas 4 Sekolah Dasar. Saya ikut main bola di SSB Sasana Bhakti," kata Evan Dimas kepada TribunJakarta.

"Selang lima tahun, saya ikut ke Mitra Surabaya. Karena memang tempat latihan jauh dan ga punya sepedah motor jadi saya pilih tempat yang dekat," tambahnya.

Di SSB tersebut, bakat Evan Dimas mulai terasah karen amendapatkan mentor serta bimbingan dari pelatih berkualitas.

Bersama SSB Mitra Surabaya, Evan Dimas mulai mengikuti sejumlah kompetisi antar daerah di Indonesia.

Singkat cerita, nama Evan Dimas mulai melejit karena berhasil masuk ke dalam tim PON tahun 2010 dan 2012.

Gabung Timnas Indonesia dan Bertemu Indra Sjafri

Bakatnya mulai terasah setelah bertemu pelatih Timnas Indonesia U-19 saat itu yakni Indra Sjafri.

Pertemuan pertama Evan Dimas dengan Indra Sjafri terjadi pada tahun 2011 lalu. Kala itu, Indra Sjafri masih menjadi nahkoda tim tersebut.

Evan Dimas berhasil terpilih dan langsung ditunjuk menjadi kapten diberbagai kejuaraan yang dimainkan Timnas Indonesia.

"Pertama kali itu pada tahun 2011 dan saat itu usia saya 17 tahun. Waktu itu saya ketemu coach Indra sebelum Piala HKFA Hongkong," ucapnya.

Menurut Evan, sosok pelatih asal Sumatera Barat itu sangat berjasa dalam karier sepak bolanya.

Berkat kepercayaan yang diberikan, nama Evan Dimas langsung melejit dan banyak dikenal publik sepak bola di Indonesia.

"Pertama kali saya masuk timnas dan seleksi di Jakarta itu ketemu coach Indra dan alhamdulillah bisa langsung juara saat di HKFA Hongkong," ujar Evan Dimas.

Kebersamaan Evan Dimas dengan Indra Sjafri berhasil menghasilkan tropi membanggakan bagi Indonesia.

Beberapa diantaranya adalah Juara Turnamen HKFA tahun 2012, Juara Turnamen HKFA tahun 2013, Juara Piala AFF U-19 tahun 2013.

Selain itu, Evan Dimas berhasil meraih medali perak SEA Games tahun 2019 bersama Timnas Indonesia U-23.

Karier di Klub

Evan Dimas mengalawi karier profesionalnya di sepak bola Indonesia dengan memperkuat Persebaya (kini berganti nama jadi Bhayangkara).

Kebersamaan Evan Dimas dengan klub tersebut mampu bertahan empat tahun dan memberikan prestasi membanggakan.

Di tahun 2017, Evan Dimas menjadi bagian penting atas keberhasilan Bhayangkara FC meraih gelar juara Liga 1 2017.

Peran besarnya di lini tengah bersama Paulo Sergio tak tergantikan disepanjang musim berlangsung.

Di tahun 2018, Evan Dimas memilih menjalanu karier di luar negeri dengan memperkuat tim asal Malaysia, Selangor FA.

Kala itu, Evan Dimas bersama sahabat dekatnya yakni Ilham Udin bergabung di Selangor FA.

Kontrak Evan Dimas bersama Selangor FA hanya bertahan satu musim. Setelah itu, Evan langsung kembali ke Indonesia dan bergabung dengan Barito Putera.

Di tim tersebut, performa Evan Dimas kembali dapat menarik perhatian karena selalu diandalkan bermain di tim utama.

Hingga akhirnya, di tahun 2020 ini Evan Dimas memilih bergabung dengan tim asal Ibu Kota, Persija Jakarta.

Di tim Persija, Evan Dimas berhasil menciptakan dua gol dari dua pertandingan yang dimainkan.

Gol pertama Evan Dimas didapatkan pada saat bertemu Borneo FC. Dan gol kedua dilesatkan saat menghadapi Bhayangkara FC.

Kegemilangan Evan Dimas bersama Persija tidak bisa berlanjut panjang karena kompetisi Liga 1 dihentikan sementara waktu akibat pandmei Covid-19.

Gelandang Persija Evan Dimas Bocorkan Kunci Kesuksesan di Dunia Sepak Bola

Pemain Persija Jakarta dan Timnas Evan Dimas Ceritakan Suka Dukanya: di Antaranya Takel dari Vietnam

Ini Pesan Khusus Evan Dimas kepada Para Pemain Muda

Menikah

Karier Evan Dimas di dunia sepak bola semakin lengkap dengan menikahi sang kekasih hati yakni Dewi Zahrani.

Pernikahan Evan Dimas dengan Dewi Zahrani berlangsung pada Sabtu (22/2/2020) di Surabaya.

Sebelumnya, Evan Dimas sudah mengenal Dewi Zahrani sejak Oktober tahun 2018. Kala itu Evan yang mendekati secara langsung sang pujaan hati.

Di sisi lain, proses pertemuan Evan dan Zahra terjadi pada bulan Oktober 2018. Awal pertemuan keduanya terjadi ketika mereka sedang berada di satu tempat yang sama.

Saat keduanya bertemu, Evan tampak malu-malu dan meminta bantuan teman dekatnya untuk bisa diperkenalkan dengan calon istrinya tersebut.

Sampai akhirnya, Evan memberanikan diri untuk meminta nomor telepon perempuan yang sudah mencuri hatinya tersebut.

Sempat mendapatkan penolakan, namun akhirnya mantan penggawa Selangor FA itu bisa meluluhkan hati Zahra. Pada bulan Desember 2018, keduanya resmi berpacaran.

“Pertama kali kenal itu waktu saya nongkrong dan minta dikenalin sama temen. Saya dikenalkan sama teman dan lama kelamaan saya sering komunikasi dan nyambung pembicaraanya. Alhamdulillah cocok yaudah sampai sekarang. Iya saya duluan yang mengejar-kejar he-he,” paparnya.

Menurut Evan, keputusan menikahi Dewi Zahrani merupakan pilihan tepat dan sudah dipikirkan secara matang.

Hal tersebut sekaligus menjadi bantahan atas kekhawatiwan publik sepak bola Indonesia yang mengkhawatirkan kondisi permainanya setelah menikah.

“Kalau dalam agama saya, Islam. Kita itu memang dianjurkan nikah. Jadi saya pikir setelah nikah itu pahala banyak dan lebih tertata lagi hidup dan ga ada alasan buat performa turun,” kata Evan Dimas.

Pemain yang identik dengan nomor 6 itu dengan tegas membantah dan tidak setuju dengan anggapan performanya akan merosot setelah melangsungkan pernikahan.

“Kebanyakan orang menganggap seperti itu, setelah nikah performa akan turun. Padahal itu semua salah, kita nikah itu kan malah bikin bagus. Dimana salahnya coba kita nikah jadi buat performa kita turun? itu ga ada salahnya,” jelasnya.

BIODATA

Nama: Evan Dimas Darmono
Tempat, Tanggal lahir: Surabaya, 13 Maret 1995
Tinggi badan: 1.67 meter
Posisi bermain: Gelandang
Nomor punggung: 6

KELUARGA

IStri: Dewi Zahrani
Orang Tua: Condro Darmono dan Ana Darmono
Saudara:
Tirsa Bulan Mei Lana
Hanif Fathur Rahman
Vaida Noviana

KARIER

Klub

SSB Sasana Bhakti
SSB Mitra Surabaya
Surabaya Muda
Surabaya United
Persebaya Surabaya
Bhayangkara FC
Selangor FA
Barito Putera
Persija Jakarta

Tim Nasional

Timnas Indonesia U-17
Timnas Indonesia U-19
Timnas Indonesia U-22
Timnas Indonesia Senior

Prestasi Klub

Bhayangkara FC juara Liga 1 2017

Prestasi Internasional

Timnas Indonesia U-17 (Juara Turnamen HKFA tahun 2012)

Timnas Indonesia U-19 (Juara Turnamen HKFA tahun 2013, Juara Piala AFF U-19 tahun 2013)

Timnas Indonesia U-23 (Medali Perunggu SEA Games 2017, Medali Perak SEA Games tahun 2019)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved