Simulasi Belajar Tatap Muka di Bekasi
Setiap Dua Pekan, Enam Sekolah Role Model Belajar Tatap Muka Bakal Dievaluasi
Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi bakal melakukan evaluasi tiap dua pekan sekali terhadap enam sekolah role model (percontohan)
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI TIMUR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi bakal melakukan evaluasi tiap dua pekan sekali terhadap enam sekolah role model (percontohan) simulasi balajar tatap muka.
Hal ini disampaikan Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi Uu Saeful Mikdar saat dijumpai di SMPN 2 Kota Bekasi Jalan Chairil Anwar, Bekasi Timur, Selasa, (4/8/2020).
"Dua minggu itu akan kita istilahnya diverifikasi ulang berkenan dengan pelaksanaan dari role model ini," kata Uu.
Dalam verifikasi ulang itu, tim monitoring dan evaluasi dari unsur Disdik Kota Bekasi, Dinas Kesehatan (Dinkes) dan unsur lain akan memastikan kembali sarana dan prasarana sekolah agar tetap sesuai protokoler kesehatan.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak enam sekolah di Kota Bekasi sejak kemarin, Senin, (3/8/2020) telah mulai melakukan simulasi belajar tatap mula dan dijadwalkan bakal berlangsung hingga, Jumat, (28/8/2020) mendatang.
Keenam sekolah itu diantaranya, SDN Pekayon Jaya VI, SMPN 2 Kota Bekasi, Sekolah Voctory Kemang Pratama dan Sekolah Islam Al-Azhar Jakapermai, SMP Nassa dan SDN Jaticempaka VI.
• Timnas Indonesia Menginap di Hotel Mewah, Pemain Seleksi Puas
• 11 Sekolah di Bekasi Ajukan Permohonan Gelar Simulasi Belajar Tatap Muka
Sekolah tersebut selanjutnya, disebut sebagai sekolah role model pembelajaran tatap muka di masa adaptasi tatanan hidup baru pandemi Covid-19.
Dalam simulasi belajar tatap muka, setiap sekolah role model hanya membuka tiga rombongan belajar (rombel) dengan masing-masing rombel diisi maksimal 18 siswa.
Uu menambahkan, salah satu upaya verifikasi ulang ialah, memastikan kembali seluruh satuan pendidikan terhindar dari penyebaran Covid-19.
"Apalagi ada kewajiban saat ditetapkan harus layak dari sisi tenaga pendidikak bebas covid atau bebas penyakit sudah dirapid," tegasnya.