Pemprov DKI Jakarta Tutup Galian Arkeologi di Kampung Akuarium Demi Bangun Permukiman dan RTH

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman memastikan telah menutup kembali galian studi arkeologi di kawasan Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara.

Sebab, wilayah di pesisir utara Jakarta itu bakal segera disulap menjadi kawasan permukiman penduduk.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Sarjoko mengatakan, di atas bekas galian tersebut nantinya bakal dibangun Ruang Terbuka Hijau (RTH) bagi warga.

"Galian bekas studi ekskavasi ditutup kembali dengan pasir dan di atasnya dapat digunakan sebagai RTH atau ruang publik," ucapnya, Rabu (19/8/2020).

Penutupan bangunan peninggalan zaman kolonial Belanda ini pun diklaim Sarjoko telah mendapat persetujuan dari para arkeolog.

• Kronologi Siswi SD Meninggal Dunia Hidup Lagi yang Gegerkan Warga: Jenazah Membuka Mata Lalu Kedip

"Intinya sesuai rekomendasi arkeologi dari Dinas Kebudayaan untuk menjaga kelestariannya," ujarnya saat dikonfirmasi.

Adapun peninggalan sejarah yang berada di Kampung Akuarium itu berupa benteng peninggalan Belanda yang berada tak jauh dari pemukiman warga.

Selain itu, ada juga bangunan laboratorium kelautan peninggalan pemerintah Hindia Belanda yang berada tak jauh dari benteng tersebut.

Dua peninggalan bersejarah ini pertama kali ditemukan saat Pemprov DKI tengah membangun sheetpile penahan banjir rob di kawasan Kampung Akuarium saat kepemimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.

• Dor, Kijang Innova Ditembak: Mobil Terjerembab ke Semak-semak, Sang Pengendara Kabur Melarikan Diri