Dua Remaja Tewas di Tangan Geng Motor
TERKUAK Peran 6 Pengroyok Tewaskan 2 Remaja di Matraman, Korban Diserang Usai Janjian Tawuran di IG
Hanya MAP (20) yang telah dewasa, sementara sisanya yakni VR (16), RHS (15), I (16), RDP (16) dan RZP (14) masih berstatus pelajar.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Siti Nawiroh
TRIBUNJAKARTA.COM - Total enam pengroyok yang telah ditangkap polisi dalam kasus tawuran yang membuat dua remaja tewas di Matraman, Jakarta Timur pada Selasa (18/8/2020).
Keenam pelaku itu diduga ikut merencanakan pengeroyokan terhadap korban.
Lima dari enam pelaku itu rupanya masih berusia di bahwa umur.
TONTON JUGA:
• ABG Pembunuh Bocah Divonis 2 Tahun Bui, Jaksa Pikir-pikir 7 Hari Atas Putusan, Ini Alasannya
Hanya MAP (20) yang telah dewasa, sementara sisanya yakni VR (16), RHS (15), I (16), RDP (16) dan RZP (14) masih berstatus pelajar.
Wakapolres Metro Jakarta Timur AKBP Steven Tamuntuan menegaskan, pelaku telah diamankan setelah melakukan pengejaran sejak malam hingga dini hari kemarin.
FOLLOW JUGA:
"Iya (enam orang). Sudah diamankan oleh tim satreskrim dan sekarang dalam pemeriksaan intensif," ujar Steven.
Steven menyatakan, para pelaku memiliki peran masing-masing dalam menghabisi dua remaja AL (12) dan YR (17).
MAP berperan membacok YR dengan celurit yang dibawa tersangka VR.
• Mbak Lala Bongkar Sikap Rafathar yang Jarang Tersorot, Sebut Tak Akan Lakukan Ini Jika Tak Diizinkan
RHS berperan memukul YR dengan kayu, tersangka I berperan menyimpan celurit yang dibawa pelaku bernama Gembel (buron).
Kemudian, tersangka RDP berperan memukuli AL dengan bambu, sedangkan RZP hanya ikut ke lokasi kejadian menggunakan sepeda motor.

Dari tangan para pelaku, polisi mendapati barang bukti berupa dua celurit, satu handphone, dan satu buah swater warna hijau.
Atas perbuatannya, para pelaku dikenakan Pasal 170 KUHP Jo Pasal 2 Ayat (1) undang-undang Darurat RI. No.12 tahun 1951 Jo Undang-Undang RI No 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak.
• Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun 1 Muharram, Dilengkapi Amalan Sunnah di Tahun Baru Islam Hari Ini
Janjian Tawuran di IG
Steven menyatakan, mulanya kedua korban bersama tiga temannya yakni AK (16), DN (29) dan FA (28) menerima ajakan tawuran dari kelompok lawan melalui Instagram.
Kedua korban tergabung dalam kubu “Soldia of Strong” sementara kelompok lawan mengatasnamakan diri sebagai kelompok “Pembangkang Independen”.
"Tersangka kelompok Pembangkang Independen memberikan kode 'kiw kiw kiw' mengundang tawuran melalui Instagram dan dijawab oleh pihak korban kelompok Soldia Of Strong 'ya kenapa'."
“Lalu dijawab oleh kelompok tersangka 'gua mau lewat nih' dan dijawab lagi oleh geng korban 'lewat, lewat saja'," tambahnya.
• Nasib Pilu Bocah Autis 10 Tahun Dipasung Lalu Disiksa di Kandang oleh Orangtua Kandung
Setelahnya, korban dan kelompoknya menunggu di kawasan Jalan Pramuka Barat, Matraman, Jakarta Timur, pada pagi hari, beberapa saat sebelum insiden pengeroyokan pecah.
Tak lama berselang, Pembangkang Independen datang dan tawuran meletus.
FOLLOW JUGA:
AL dan YR tewas dengan luka bacok di bagian perut kiri dan di bagian punggung.
Sementara itu, YR mengalami luka bacok di punggung dan kepala.
Kronologi Peristiwa
Peristiwa itu terjadi di Jalan Pramuka Barat (samping lokasi pemancingan) RT 11/09, Kelurahan Utan Kayu Utara, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.

Saat itu pukul 05.00, AL dan YR sedang berkumpul bersama tiga orang teman lain, yakni AK (16), Djoko Nurcahyo (29), dan Febriaya Adam (28) di tempat kejadian perkara.
Seketika, sekelompok pemuda tak dikenal datang menghampiri mereka.
"Ada sekelompok orang mengendarai sepeda motor lebih kurang 15 Motor melintas dari Jln Rawamangun arah Pramuka melintas depan Pospol lanjut naik Fly Over arah Tanjung Priok," kata Steven.
• Tak Saling Follow dengan Jessica, Erick Iskandar Akhirnya Buka Suara: Namanya Juga Kakak Adik
Setelah kelompok itu berhenti, lima korban kemudian dianiaya dengan alasan yang belum diketahui.
AL mengalami luka bacok di bagian perut kiri dan di bagian punggung.
Sedangkan YR mengalami luka bacok di punggung dan kepala.
Kelompok itu kemudian melarikan diri ke arah Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Kedua korban yang sekarat akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Matraman Jakarta Timur dengan sepeda motor.
Meski demikian, keduanya tewas sebelum mendapatkan penanganan dokter.
(tribunjakarta/kompas)