Sisi Lain Metropolitan
Keluh Kesah Kakek Jaka, Tukang Urut di Jatinegara yang Kian Sulit Dapatkan Pelanggan Selama Pandemi
Kakek Jaka menggelar karpet serta meja kecil disertai papan bertuliskan "urut" di kolong Flyover Jatinegara, Jakarta Timur.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - "Selama pandemi bisa enggak ada yang datang sama sekali. Padahal biasanya 4 sampai 10 orang pasti datang".
Itulah hal yang diutarakan oleh Jaka (60) saat membahas kondisinya saat ini.
Jaka merupakan bapak dua anak asal Serang, Banten yang lama tinggal di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur.

Sejak pukul 20.00 WIB, Jaka menggelar karpet serta meja kecil disertai papan bertuliskan "urut" di kolong Flyover Jatinegara, Jakarta Timur.
"Ya benar. Saya sudah lama jadi Tukang Urut di lokasi ini. Biasanya gelar lapak di sini kalau malam. Itu pun kalau enggak ada kerjaan (serabutan)," katanya kepada TribunJakarta.com, Senin (24/8/2020).
Di usianya saat ini, Jaka menuturkan tidak betah bila harus berdiam diri di rumah.
Sehingga ia melakoni pekerjaan ini tanpa sepengetahuan anaknya.
"Anak ada di kampung. Kalau anak tahu pasti saya dimarahi. Tapi saya juga enggak betah di rumah, makanya masih dikerjakan walaupun malam hari," sambungnya.

Penghasilan yang didapatnya terbilang lumayan.
Meski tak mematok tarif, pengguna jasanya selalu membayar dengan angka minimum Rp 50 ribu.
"Makanya saya masih bertahan juga. Sebab kadang satu orang aja ada yang kasih Rp 75 ribu atau Rp 100 ribu," jelasnya.
Mirisnya, sejak pandemi Covid-19, penghasilannya pun anjlok.
Kerap kali tak ada satu orang pun pengguna jasanya datang.
Padahal, ia sudah menggelar lapak urut tersebut lebih lama dari biasanya.
• Warga Korban Penggusuran RW 04 Ancol Akan Direlokasi ke Rusun Marunda Besok
• Antrean Warga Ajukan Cerai di Pengadilan Agama Soreang Viral di Medsos, Hari Ini Gelar 246 Sidang
Untuk beberapa bulan terakhir, ia menggelar lapak urut tersebut hingga pukul 03.00 WIB.
"Kalau sekarang ya gitu. Benar-benar cuma keluar malam doang tapi enggak ada yang urut. Tapi alhamulillahnya ketutup sama panggilan urut,"
"Soalnya saya tahu penyakitnya. Jadi kalau yang datang urut insyaAllah sembuh. Makanya suka ada yang manggil lagi setelah urut sama saya," jelasnya.