Antisipasi Virus Corona di Tangsel

Muncul Klaster Pendidikan Belasan Guru Terjangkit, Dinas Pendidikan Tidak Ubah Kebijakan

Klaster Covid-19 di dunia pendidikan muncul di Tangerang Selatan (Tangsel). Bukan siswa, melainkan virus ganas itu menyerang guru.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR
Kepala Dindikbud Tangsel, Taryono, saat ditemui di ruangannya, di Kantor Pemkot Tangsel, Jalan Maruga, Ciputat, Selasa (24/3/202). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG SELATAN - Klaster Covid-19 di dunia pendidikan muncul di Tangerang Selatan (Tangsel). Bukan siswa, melainkan virus ganas itu menyerang guru.

Belasan guru di salah satu sekolah swasta di Tangsel reaktif Covid-19 usai menjalani rapid test.

Diduga, para guru itu saling menularkan satu sama lain karena masih harus masuk sekolah.

Saat ini, para guru itu tengah dikarantina di Rumah Lawan Covid-19 Tangsel untuk menunggu hasil tes swab.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel, Taryono, menjelaskan kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang diterapkan di wilayahnya memang masih mengharuskan guru masuk sekolah.

"Nah di sekolah, pembelajaran kan masih jarak jauh. Anak belajar di rumah, guru mengajar di sekolah. Kenapa di sekolah, agar guru-guru bisa mendapatkan sarana prasarana termasuk alat peraga pembelajaran, dengan tetap memenuhi protokol kesehatan," ujar Taryono kepada TribunJakarta.com melalui sambungan telepon, Senin (24/8/2020).

Mengetahui adanya klaster guru, Taryono tidak bergeming, kebijakan guru mengajar dari sekolah tetap dijalankan.

Taryono hanya menekankan ulang pentingnya penerapan protokol kesehatan.

Cuma Depok Zona Merah Covid-19 di Jawa Barat, Gugus Tugas: Insya Allah Minggu Ini Orange Lagi

Disebut Sedang Galau, Ayu Ting Ting Sontak Naik Pitam: Ente Sarap? Masih Zaman Emang?

Pernah Latihan di Pantai dan Gunung, Sandi Sute Tak Kesulitan Ikuti Program Fisik Persija Jakarta

"Penekanan kepada semua guru agar mematuhi protokol Covid-19, baik di rumah, di perjalanan atau di sekolah. Kalau ada kelurahan yang positif, enggak usah ke sekolah, kalau dalam kondisi sakit enggak usah ke sekolah," ujarnya.

"Itu yang saya sampaikan juga, bahwa hati-hati itutuh, ketika memang salam keadaan sakit, jangan ke sekolah," tambahnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved