Pengedar Uang Palsu Manfaatkan Situasi Ramai Saat Tipu Pedagang Nasi Uduk di Pasar Rebo
Para pedagang di Kecamatan Pasar Rebo tampaknya harus berhati-hati bila tak ingin jadi korban peredaran uang palsu (Upal) seperti Mala (42).
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR REBO - Para pedagang di Kecamatan Pasar Rebo tampaknya harus berhati-hati bila tak ingin jadi korban peredaran uang palsu (Upal) seperti Mala (42).
Perempuan yang menjajakan nasi uduk di Jalan Raya Tengah, Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo itu ditipu satu pembelinya sendiri.
Adik Mala, Kurnia (36) mengatakan beberapa hari lalu kakaknya menerima Upal pecahan Rp 50 ribu dari pria yang membeli dua bungkus nasi uduk.
"Harga dua bungkus nasi uduk itu Rp 20 ribu, jadi pelakunya dapat untung Rp 30 ribu dari kembalian. Kata kakak saya pelakunya satu orang," kata Kurnia di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (27/8/2020).
Mala yang hanya menjajakan nasi uduk di malam hari, dari sekira pukul 19.30 WIB hingga 03.00 WIB terlambat menyadari jadi korban peredaran Upal.
Selain karena saat kejadian malam hari, Mala sedang sibuk melayani pembeli yang datang ke warung nasi uduk yang dibukanya depan rumah.

"Jadi modus pelaku itu belanja pas lagi ramai pembeli. Biar pas bayar kakak saya enggak sadar kalau itu uang palsu. Pas lagi menghitung uang baru kakak saya sadar," ujarnya.
Kurnia menuturkan Upal pecahan Rp 50 ribu yang diterima kakaknya dari pelaku berbahan tipis dan mudah sobek, warna lebih pudar.
Meninggalkan bercak tinta bila dipegang dalam kondisi tangan basah, dan tidak terdapat benang pengaman sebagaimana uang asli.
"Selama lima tahun dagang di sini baru satu kali ini kejadian, sebelumnya enggak pernah. Tapi kakak saya enggak lapor polisi, karena enggak ada CCTV di sekitar sini," tuturnya.
Pedagang Nasi Uduk di Pasar Rebo jadi Korban Peredaran Uang Palsu

Seorang pedagang nasi uduk di Jalan Raya Tengah, Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Mala (42) jadi korban peredaran uang palsu.
Adik Mala, Kurnia (36) mengatakan kakaknya tertipu satu pembeli yang membayar dua bungkus nasi uduk seharga Rp 20 ribu dengan uang Rp 50 ribu.
"Ketahuan kalau uangnya palsu pas kakak saya lagi menghitung uang. Uangnya terasa beda, lebih tipis, warna juga lebih pudar," kata Kurnia di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (27/8/2020).