Cerita Lurah Kayu Putih Masih Simpan Surat Cinta Adik Kelas Saat SMA Hingga Pecinta Reptil
Sedari 24 Februari 2019, Artika telah dilantik dan mengemban tugas sebagai orang nomor satu di Kelurahan Kayu Putih.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, PULOGADUNG - Miliki paras cantik, Lurah Kayu Putih Artika Ristiana (34) bagikan pengalamannya.
Artika, sapaannya merupakan ibu dua anak sekaligus Lurah Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur.
Sedari 24 Februari 2019, Artika telah dilantik dan mengemban tugas sebagai orang nomor satu di Kelurahan Kayu Putih.
Menariknya, Artika merupakan lurah wanita termuda di Jakarta Timur dan memiliki paras yang menawan.
Tubuh yang profesional dan pembawaan diri yang tegas semakin membuatnya tampak menawan.
Artika mengatakan parasnya turut membuat dia dikenal adik-adik kelasnya sewaktu sekolah.
Terlebih ia aktif dalam tiap organisasi dan mengikuti ekstrakulikuler pramuka.
"Famous-nya (terkenal) juga karena aktif organisasi. Itu waktu masih SMP dan SMA," jelasnya kepada TribunJakarta.com, Kamis (27/8/2020).
Selain itu, sewaktu duduk di bangku kelas XII Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Purwodadi, ia sempat mendapatkan surat cinta.
Uniknya, surat tersebut masih disimpannya dan kerap dibuka untuk menghibur diri.
"Zaman SMA kan ada MOS, adik kelas itu buat surat cinta dan rupanya banyak yang bilang saya galak tapi cantik. Ya sampai sekarang suratnya masih ada dan pas dibaca lucu juga ya zaman itu," ungkap Finalis Putri Indonesia perwakilan Jawa Tengah.
Tips Kecantikan
Meski memiliki paras yang menawan, Artika mengatakan sebagai wanita yang jarang pergi ke salon.
Hal ini lantaran kesibukannya sebagai ibu dua anak lurah sekaligus istri dari anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) atau Jalasenastri.
"Ke salon jarang, paling kalau sempat aja. Tapi alhamdulillah untuk kegiatan Jalasenastri, ibu komandan memahami. Sebab saya bekerja jadi tidak terlalu mengharuskan untuk tiap saat hadir kegiatan Jalasenastri,"
"Tetapi kalo kegiatan yang penting dan bersifat momentum, seperti setahun sekali, saya diharapkan hadir sebagai anggota Jalasenastri," jelasnya.
Begitu pun dengan skincare. Artika mengatakan tak ada skimcare yang spesifik ia pakai.
Ia mengatakan semua ini hanyalah anugrah dari Yang Maha Kuasa yang perlu ia syukuri.
Pecinta reptil
Selain memiliki paras cantik, Artika turut memiliki hobi yang unik yakni sebagai pecinta reptil.
Hal ini bermula ketika dirinya sedang praktek untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sewaktu Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Dirinya dan teman sekelas lainnya diminta untuk mengamati perubahan warna pada Iguana.
"Dari situ mau enggak mau saya menyentuh. Akhirnya malah menyukai reptil dari situ," katanya.
Hingga saat ini, kecintaannya pada reptil pun masih berlanjut.
Ketika sejumlah rekan kantornya memiliki kesukaan yang sama, Artika pun tertarik untuk menyentuh hewan tersebut.
Sebagai contoh, ketika satu diantara staf Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) Dinas Sosial DKI Jakarta, Wahyu Dwi (20) mengunggah foto ular piton peliharaannya di media sosial.
Tanpa pikir panjang, Artika langsung meminta Wahyu untuk membawa hewan tersebut.
"Itu ular asli?" tanya Artika pada Wahyu.
"Iya bu. Peliharaan sendiri dan sudah jinak," sahut Wahyu.
"Akhirnya di bawa sama Wahyu dan saya pegang juga. Dari situ teman-teman lainnya jadi memahami bahwa enggak semua reptil seperti ular berbahaya. Untuk reptil yang jinak seperti ular milik Wahyu misalnya. Malah jadi edukasi buat kita," jelasnya.
Mulai dari situ, beberapa rekan kerja lainnya mengurangi ketakutannya pada reptil yang telah jinak.
Meski awalnya takut, beberapa karyawan lainnya akhirnya justru ketagihan untuk menyentuh ular.
Tularkan kebaikan ke anak melalui hewan
Selain mengubah persepsi rekannya, Artika turut mengajari anak-anaknya untuk menyukai hewan.
Apalagi hewan termasuk makhuk hidup ciptaan Yang Maha Kuasa.
Sehingga, sedari anaknya kecil ia menanamkan rasa cinta pada hewan.
"Enggak memaksa anak suka reptil seperti saya. Tapi saya mengajari mereka untuk menyukai makhluk hidup ciptaan Tuhan."
• Pemprov DKI Buka Perekrutan Tenaga Kesehatan Penanganan Covid-19, Berikut Rinciannya
• Lurah Kayu Putih Diam-diam Pecinta Reptil Hingga Ajari Anak Sayangi Hewan
• Sempat Temui Kendala, Lurah Kayu Putih Ganti Ornamen Balon Dengan Bola Pada Photo Booth
"Jadi yang satu pelihara burung dan satunya suka bawa makanan kucing kemana-mana setiap kali jalan-jalan," jelasnya.
Artika menuturkan, bahwa menyukai hewan turut membawa dampak positif pada anak.
Selain rasa kepedulian yang tinggi, anak-anak juga bisa menjadi lebih tanggung jawab.
"Jadi jangan halangi anak untuk menyukai hewan apa. Ketika mereka menyukai reptil misalnya, supaya diberikan edukasi lebih jauh perihal bahayanya seperti apa. Intinya ajari mereka untuk mencintai dan menyangi makhluk hidup lainnya itu menjadi hal yang paling penting," tandasnya