Muncul Klaster Libur Panjang di DKI Jakarta, Fraksi PKS: Anies Baswedan Lemah dalam Pengawasan

Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperketat pengawasan dan menggencarkan edukasi terkait penyebaran Covid-19.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Suharno
TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Danau Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (1/9/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisiuz Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperketat pengawasan dan menggencarkan edukasi terkait penyebaran Covid-19.

Sebab, libur panjang akhir pekan (long weekend) pada 16 Agustus hingga 22 Agustus 2020 lalu menyebabkan ledakan jumlah pasien baru di ibu kota.

Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Mohammad Arifin pun mengaku prihatin dengan hal ini.

Menurutnya, masyarakat belum mampu menahan diri untuk tidak beraktivitas di luar rumah dan malah mengunjungi tempat hiburan, serta mengabaikan protokol kesehatan.

Rendahnya Melek Protokol Kesehatan, Polisi Kembali Bagi-bagi Masker di Pasar Cikupa Tangerang

"Kami sangat prihatin, seharusnya ini tidak perlu terjadi," ucapnya, Rabu (2/9/2020).

Selain itu, politisi senior ini juga menilai, Anies masih lemah dalam melakukan pengawasan terhadap warganya.

Edukasi terkait pentingnya protokol kesehatan dengan menerapkan 3M (memakai maksker, mencuci tangam sesering mungkin, dan menjaga jarak) pun dinilai Arifin masih sangat kurang.

"Disamping itu pengawasan juga harus diperketat, termasuk penegakan sanksi bagi yang melanggar agar menimbulkan efek jera," ujarnya.

4 Remaja Boncengan Motor Tabrak Satpol PP Hindari Razia Masker, Ini Respon Saat Ditunjukan Peti Mati

Seperti diketahui, jumlah pasien Covid-19 terus meroket selama Agustus 2020 kemarin.

Puncaknya di akhir Agustus lalu di mana penambahan pasien Covid-19 menembus angka 1.000 per harinya.

Hingga Selasa (1/9/2020) kemarin, jumlah kasus Covid-19 di DKI telah menembus angka 41.250 kasus.

Dari jumlah itu, sebanyak 31.267 orang dinyatakan sembuh dan 1.219 lainnya meninggal dunia.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved