Doa Perampok Sadis Terucap Selagi Kuburkan Korbannya, 7 Tahun Berlalu Baru Terjawab
Seorang perampok sadis dan tanpa ampun, pernah merapal doa ketika menggali kubur korbannya. Tujuh tahun berlalu setelah kejadian itu, doanya terjawab.
"Sedangkan satu pelaku lagi (Yuliana, red) sudah meninggal karena bunuh diri di Riau," ungkap Muslimin.
Kasubdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel, Kompol Suryadi, menjelaskan dua kali kelompok Muslimin membunuh dan membuang korban yang dirampoknya.
Kelompok ini menggunakan modus merental mobil pikap korban Sidik Purwanto dengan alasan untuk pindah rumah.
Mobil ini yang kemudian mereka incar, sementara pemiliknya dihabisi.
"Ternyata, kelompok ini sudah dua kali beraksi dan kedua korbannya semua dibunuh," kata Suryadi.
"Satu kejadian di OKI dan satu lagi yang ditangani ini, masih dilakukan penyelidikan apakah Muslimin juga terlibat dalam aksi di OKI," katanya.
Belakangan baru terungkap, korban Sidik Purwanto adalah bos meubel.
Beberapa hari sebelumnya, penyidik Unit Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel membawa Muslimin untuk menunjukkan kubur Sidik Purwanto.
• Begal Spesialis Sopir Truk di Jalan Tol Ditangkap, Beraksi 54 Kali, Hingga Modus Tersangka
Ternyata, jenazah korban dikuburkan di pinggir sawah.
Lokasinya hanya berjarak satu kilometer dari rumah pelaku Yuliana di Kompleks RSUP Sungai Kundur, RT 13/03, Kelurahan Mariana, Kecamatan Banyuasin 1, Banyuasin, Sumatera Selatan.

Polisi menemukan mayat Sidik Purwanto tinggal tulang belulang berbungkus karung yang telah rusak.
Muslimin ditangkap di Desa Bungin Tinggi, Kecamatan SP Padang, Ogan Komering Ilir pada Jumat (4/9/2020).
Modus Komplotan Muslimin
Muslimin bersama rekan-rekannya pada Sabtu 3 Maret 2013 merampok Sigit Purwanto.
Dengan tertangkapnya Muslimin, empat orang pelaku perampokan telah ditangkap.