Jakob Oetama Meninggal Dunia
Kenangan Ketua Dewan Pers Terhadap Jakob Oetama: Penggagas TV Digital di Indonesia
Ketua Dewan Pers, Mohammad Nuh turut memberikan penghormatan terakhir ke tempat persemayaman Jakob Oetama di Gedung Kompas Gramedia.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - Ketua Dewan Pers, Mohammad Nuh turut memberikan penghormatan terakhir ke tempat persemayaman Jakob Oetama di Gedung Kompas Gramedia, Palmerah, Jakarta.
Nuh mengaku sangat kehilangan akan sosok Jakob Oetama yang dinilainya bukan hanya sebagai tokoh pers, namun juga tokoh nasional atas semua pemikiran dan pengaruhnya bagi tanah air.
"Tentu Kami dari Dewan Pers menyampaikan duka cita yang sangat mendalam. Beliau bukan hanya tokoh pers, tapi tokoh nasional," kata Nuh usai melayat Jakob Oetama di Gedung Kompas Gramedia, Rabu (9/9/2020).
Nuh mengaku dirinya kenal dengan Jakob Oetama sejak Tahun 2007 silam saat dia masih bertugas di Kementerian Komunikasi dan Informatika.
• Terapkan PSBB Lagi di DKI Jakarta, Anies Baswedan: Ganjil Genap Ditiadakan, Angkutan Umum Dibatasi
Dari sana, ia pun kerap berdiskusi dan banyak gagasan yang disampaikan Jakob Oetama.
"Salah satu gagasan saat diskusi di Kominfo yaitu memanfaatkan digital deviden. Dari situlah ketemu yang namanya TV digital itu. Terus kita rancang, kita kembangkan," kata Nuh yang menyebut pendiri Kompas Gramedia itu sebagai sosok yang hangat kepada siapapun.
Satu yang paling berbekas di ingatan Nuh yakni ketika Jakob Oetama menyebut tantangan era digital bagi Indonesia adalah suatu bonus yang harusnya dihadapi dengan optimis.
"Beliau ingin menganggap sama seperti kita musim lebaran kan ada THR, pada saat akhir tahun juga ada bonus. Nah kita ini kan hidupnya di era digital, ada bonus digital," ucap Nuh mengenang pemikiran Jakob Oetama.
• Heboh Ormas di Garut Ubah Lambang Negara dan Cetak Uang Sendiri, Foto Soekarno Juga Diedit
"Maka sangat sayang kalau kita lebaran tidak dapat THR, sama kaya kita hidup di era digital tapi enggak bisa hidup di era digital itu. Yang bisa mendapatkan bonus digital itu adalah orang yang memiliki kecerdasan digital," tambahnya.
Karenanya, Nuh menyebut Jakob Oetama sebagai tokoh yang sangat memikirkan tentang Indonesia.
"Kesimpulannya beliau menggabukan tiga sumber kekayaan kita, atau bonus kita yakni bonus demografi, beliau sangat konsen pada kemanusiaan, kedua bonus digital dan ketiga nilai keIndonesiaan," paparnya.
Ketika Mufidah Jusuf Kalla Sibuk Perbaiki Masker Sang Suami Saat Diwawancarai Awak Media |
![]() |
---|
Jusuf Kalla Meminta Jurnalis Muda Ikuti Jejak Jakob Oetama |
![]() |
---|
Jakob Oetama Wafat, Jusuf Kalla: Kami Kehilangan Tokoh Besar Bangsa |
![]() |
---|
Jenazah Jakob Oetama Dimakamkan, Jusuf Kalla Letakkan Karangan Bunga |
![]() |
---|
Herman Darmo Kenang Ucapan Jakob Oetama: Kita Tak Butuh Orang Pintar, Kita Butuh Orang Jujur |
![]() |
---|