Cara Orangtua Tutupi Jejak Usai Bunuh Anak, Korban Sempat Tersungkur Sebelum Dikubur dengan Pakaian
Ketika penggalian mencapai setengah lubang, muncul anggota badan manusia dengan pakaian utuh.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Siti Nawiroh
TRIBUNJAKARTA.COM - Terungkap sederet fakta terbaru di kasus bocah kelas 1 SD dikubur dengan pakaian lengkap.
Kasus bocah SD ini awalnya terkuak ketika warga curiga melihat makam baru yang tiba-tiba muncul.
Pasalnya warga merasa tak ada masyarakat sekitar yang meninggal dunia dan dimakamkan di TPU Gunung Kenang dalam beberapa pekan.
Hingga kemudian, penggalian dilakukan demi mencari tahu jasad siapa yang terkubur.
TONTON VIDEONYA:
Ketika penggalian mencapai setengah lubang, muncul anggota badan manusia dengan pakaian utuh.
• Nasib Pilu Bocah SD Dikubur dengan Pakaian, Kerap Dipukuli Karena Sulit Diajar Belajar Online
Kapolsek Cijaku AKP Zaenudin menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Sabtu lalu (12/9/2020).
"Awalnya berdasarkan laporan masyarakat setempat, akhirnya kita bongkar sama-sama, baru digali setengah kelihatan kakinya," tegas Zaenudin dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu (13/9/2020).
FOLLOW JUGA:
Penggalian lantas dilanjutkan oleh Tim Identifikasi Polres Lebak.
Jenazah yang berhasil diangkat kemudian dibawa ke RSUD dr Adjidarmo untuk forensik.
Berdasarkan pemeriksaan, lanjut Zaenudin, identitas jenazah sulit diidentifikasi lantaran sudah rusak.
Meski demikian, dari ciri-cirinya diketahui jika korban berjenis kelamin perempuan berusia kira-kira 8 tahun.
• Wanita dengan Ciri-ciri Ini Berisiko Melahirkan Bayi Down Syndrome, Yuk Cari Tahu Sedini Mungkin
Kemudian ciri-ciri lainnya, menggunakan baju berwarna oranye lengan panjang putih merek Hoya, celana panjang hitam, kerudung hijau motif bunga, rambut hitam sebahu dengan tinggi badan 117 cm.
Berdasarkan pemeriksaan polisi, rupanya bocah 8 tahun itu dikubur oleh orang tua kandungnya, IS (27) dan LH (26) di Tangerang.
Pembunuhan itu berawal karena sang ibu, LH tidak sabar mengajari korban yang berusia 8 tahun atau duduk di bangku kelas 1 SD.
LH lantas melakukan kekerasan fisik pada anak perempuan itu, mulai dari tangan kosong sampai menggunakan sapu.
Hingga kemudian, sang anak meninggal dunia.
Panik, orangtua menguburkan bocah tersebut masih dengan pakaian lengkap.
• Reaksi Ariel Noah Ditanya Status Hubungannya Hingga Rencana Masa Depan, Segera Nikah?
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Lebak AKP David Adhi Kusuma menyatakan, peristiwa itu terjadi di rumah kontrakan mereka, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang pada 26 Agustus 2020.
"Kami dalami mereka, khususnya kepada almarhum yang merupakan anak kandungnya sendiri dia merasa kesal, merasa anaknya ini susah diajarkan, susah dikasih tahu, sehingga kesal dan gelap mata," tegas David dilansir dari Kompas.
David menegaskan, LH melakukan serangkaian tindak kekerasan, seperti mencubit, memukul tangan kosong hingga menggunakan sapu.
Saat korban sudah tersungkur lemas, LH tidak berhenti melakukan kekerasan, bahkan memukul kepala bagian belakang tiga kali.
Mengetahui peristiwa itu, sang suami IS sempat marah kepada LH dan berinisiatif membawa korban keluar dari rumah.
Alasannya ialah agar korban mendapatkan udara segar dan kembali sehat.
Meski demikian kondisi korban sudah lemah hingga meninggal di perjalanan.
• Tak Mudah Berkarya di Situasi Naik Turun, Ariel Noah Sempat Ingin Keluar dari Band Karena Alasan Ini
"Dibawa keluar cari udara segar, anak ini kan sesak napas, harapannya bisa baikan, tapi saat dalam perjalanan meninggal dunia," aku David.
Demi menutupi jejak, IS dan LH lantas membawa jasad anak mereka TPU Gunung Kendeng, Kecamatan Cijaku, Lebak, Banten.
Saat itu mereka membawa jasad anak menggunakan sepeda motor.
Korban dikubur dengan pakaian lengkap di TPU Gunung Kendeng Lebak.
Keberadaan jenazah korban tersebut baru diketahui 12 September 2020 oleh warga setempat. (TRIBUNJAKARTA/KOMPAS)