Penemuan Mayat Pria Korban Mutilasi

Keliling Jakarta hingga Sempat Beli Motor, Ini Jejak Tersangka Mutilasi Kalibata Usai Bunuh Korban

Perjalanan kedua tersangka usai membunuh korban kasus mutilasi di Kalibata City terungkap dalam rekonstruksi.

Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM
Kedua tersangka kasus mutilasi saat dihadirkan dalam rekonstruksi di Pasar Baru Mansion, Jakarta Pusat, Jumat (18/9/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Rekonstruksi kasus mutilasi di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, mengungkap perjalanan kedua tersangka usai membunuh korban.

Tersangka pasangan kekasih, DAF (26) dan LAS (27), keliling Jakarta dalam upaya mereka menghilangkan jejak pembunuhan.

Setelah membunuh korban di Pasar Baru Mansion, Jakarta Pusat, 9 September 2020, DAF dan LAS menguras isi rekening korban berinisial RHW.

Keduanya pergi ke sebuah ATM di minimarket kawasan Tanjung Barat, Jagakarsa.

"Mereka kemudian pergi ke Pasar Minggu untuk membeli pisau pemotong daging," kata salah satu penyidik Polda Metro Jaya saat rekonstruksi.

Setelahnya, kedua tersangka melanjutkan perjalanannya ke toko emas di kawasan Cijantung, Jakarta Timur.

"Tapi setelah membeli emas, emas itu dijual kembali oleh tersangka," ujar penyidik.

Dari Cijantung, dua sejoli itu menuju toko bangunan Mitra 10 di Jakarta Pusat.

Di sana, mereka membeli perlengkapan mutilasi lainnya yaitu gergaji besi.

Di toko tersebut, DAF dan LAS juga membeli pilox dan cat berwarna putih.

Masih di Jakarta Pusat, tersangka menuju Pasar Senen untuk membeli koper berwama pink dan hitam.

Kedua koper itu lah yang digunakan untuk menaruh potongan tubuh korban yang sudah dimutilasi.

"Tersangka kemudian membeli motor Yamaha Nmax di Kramat Jati, Jakarta Timur," tutur penyidik.

Selanjutnya, DAF dan LAS membeli bed cover berserta bantal dan guling berwarna putih.

Semua itu dibeli untuk mengganti bed cover serta bantal dan guling di Pasar Baru Mansion yang dipenuhi ceceran darah korban.

Kedua tersangka kasus mutilasi saat dihadirkan dalam rekonstruksi di Pasar Baru Mansion, Jakarta Pusat, Jumat (18/9/2020).
Kedua tersangka kasus mutilasi saat dihadirkan dalam rekonstruksi di Pasar Baru Mansion, Jakarta Pusat, Jumat (18/9/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM)

Terakhir, pasangan kekasih itu menuju Tapos, Depok. Mereka membeli sekop, cangkul, semen yang akan digunakan untuk mengubur korban.

Namun, belum sempat dikubur, DAF dan LAS lebih dulu ditangkap jajaran Polda Metro Jaya.

Bahkan, polisi menembak DAF di bagian betis kedua kakinya lantaran berusaha kabur saat ditangkap.

Pembunuhan ini bermula ketika korban berkenalan dengan LAS melalui aplikasi Tinder.

Setelah intens berkomunikasi, RHW dan LAS memutuskan untuk bertemu pada Senin (7/9/2020).

Pada Rabu (9/9/2020), keduanya menyewa kamar di apartemen di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat. Kamar itu disewa selama tiga hari hingga Sabtu (12/9/2020).

"Saat masuk kamar di tanggal 9 September, ternyata DAF sudah lebih dulu masuk. Dia bersembunyi di kamar mandi," ujar Nana.

Ketika korban dan LAS sedang berhubungan intim, DAF keluar dari tempat persembunyiannya.

DAF langsung menghampiri LAS dan memukul kepala bagian belakang korban menggunakan batu bata sebanyak tiga kali.

Selain itu, jelas Nana, DAF juga melakukan tujuh tusukan kepada RHW hingga korban meninggal dunia.

Di hari dan lokasi yang sama, jenazah RHW dimutilasi menggunakan gergaji dan sebilah golok.

Pada Sabtu (12/9/2020), potongan tubuh korban yang dibungkus plastik kresek dan dimasukkan ke koper dibawa ke Apartemen Kalibata City.

Itu adalah hari di mana keluarga korban melapor ke Polda Metro Jaya terkait orang hilang.

Empat hari kemudian, jenazah korban yang sudah dimutilasi ditemukan di sebuah kamar di lantai 16 Tower Ebony.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved