Ketan Kunyit, Kuliner Selamatan Khas Palembang: Disajikan dengan Ayam Panggang atau Ikan Gabus
Di Palembang, ada makanan yang mirip nasi kuning bernama Ketan Kunyit. Sesuai namanya, makanan satu ini terbuat dari bahan beras ketan dan kunyit.
Namun, ketan kunyit yang disajikan saat nimbang bunting, bertoping iwak delek (ikan gabus) yang telah difilet lebih jurang dua jari lalu digoreng.
Penyajiannya juga dilengkapi dengan udang goreng, gando 'kucai' yang dijalin, irisan timun, dan irisan nanas.
Filosofi yang terdapat pada sajian ini adalah bahwa ketan kunyit melambangkan keanggunan dan keistimewaaan.
Ikan gabus melambangkan kekuatan karena bisa bertahan hidup dan sangat baik untuk kesehatan.
Sementara udang adalah lambang kegesitan dan kelincahan.
Nanas dan timun adalah zat pengontrol agar ibu dan bayinya serta yang hadir dan ikut menikmati sajian ini tidak berkelebihan kolesterol akibat menyantap santan dari ketan kunyit dan udang.
"Betapa beragamnya budaya kita. Betapa kayanya kuliner kita.
Dan ini mesti terdokumentasi dan tersosialisasikan secara istiqomah agar tak lenyap tertelan masa," kata dia.
Sementara itu dari segi resep dan bahan, Chef Budi Irawan selaku Executive Chef Hotel Santika Radial Palembang mengatakan pembuatan ketan kuning ayam panggang ini juga tak sembarangan.
"Saat menghaluskan kunyit sebaiknya tidak dicampur dengan bawang merah ataupun putih, agar warnanya tidak terkontaminasi," jelas Chef Budi.
Sementara itu, untuk menyajikannya ketan kuning panggang ayam ini juga tak sembarangan.
Pasalnya penyajiannya memang sudah khas turun temurun.
"Selama ini kami memang menyajikan sudah sesuai dengan tradisi, ayam panggang di atas ketan dan diletakan ditengah-tengah," jelas Chef Budi.
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Mengenal Ketan Kunyit Panggang Ayam, Makanan Tradisional Khas Palembang Saat Nikahan & 7 Bulanan