Nasib Pilu Karyawati Bank 3 Kali Jadi Korban Remas Payudara, Anak Menangis & Trauma Dibonceng
Ketika itu diketahui pelaku mengendarai motor vario hitam, menggunakan masker, helm warna kuning dan jaket jeans serta celana pendek.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Kurniawati Hasjanah
Setibanya di jalan raya sekitar makam Dusun Dempel, Desa Sumberagung, Kecamatan Plumpang, korban dibuntuti dari belakang seorang pria tidak dikenal, tiba-tiba meremas dada korban sebelah kanan.
Pelaku saat itu diketahui mengendarai sepeda motor RX King, tidak memakai helm, tetapi memakai masker hitam, kaos lengan panjang warna putih dan celana warna krem serta rambut agak gondrong.
"Setelah meremas dadaku, pelaku langsung kabur melaju cepat arah ke selatan," ujar dia.
Mendapatkan pelecehan yang berulang-ulang dari orang tidak dikenal membuat korban saat ini merasa trauma dan merasa was-was saat berkendara di jalan raya.
Bahkan, anaknya yang pernah melihat langsung kejadian pelecehan seksual yang menimpanya, kini juga merasa trauma dan tidak mau dibonceng sepeda motor saat melintas di jalan raya.
"Anakku loh sampai sekarang takut kalau saya bonceng ajak lewat jalan raya, mulai kejadian yang pertama," tutur dia.
Untuk kejadian yang ketiga, FA telah melaporkannya ke polisi pada 10 September 2020 kemarin di Polsek Plumpang dengan nomor laporan polisi LP/B/08/IX/2020/JATIM/POLRES TUBAN/POLSEK PLUMPANG.
Kapolres angkat bicara
Kapolres Tuban, AKBP Ruruh Wicaksono mengatakan, saat ini jajarannya telah melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku yang melakukan aksi teror remas payudara tersebut.
"Yang jelas kalau ketemu pelakunya pasti kami tangkap," kata Wicaksono saat dihubungi Kompas.com.
Pihaknya juga sedang melakukan identifikasi kejadian dan pemetaan di lapangan untuk mengetahui modus operasi tindakan serta kesamaan rentang waktu di setiap kejadian.
Sebab, dari hasil identifikasi, setidaknya pihak kepolisian dapat mengetahui kecenderungan pelaku memang murni pelecehan atau pelaku ada upaya tindak pidana yang lain.
"Kami akan dalami kejadiannya, apakah pelaku, waktu dan lokasi kejadian itu berbeda atau sama, kalau sama berarti jalur tersebut memang rawan, dan akan dilakukan patroli keamanan pada jam-jam rawan," terang dia.
Polisi mengimbau kepada warga terutama para wanita pengendara motor agar selalu waspada terhadap tindak kejahatan yang ada di sekitarnya.
"Kalau memang ada bahaya mengancamnya, segera meminta pertolongan, minimal kalau ada warung terdekat bisa berhenti di warung untuk mengamankan diri dulu," terang dia.
Dia menyarankan agar warga yang menjadi korban pelecehan remas payudara atau kejahatan lainnya tidak takut untuk segera melapor ke kantor polisi terdekat.
"Sebab, dengan laporan warga yang menjadi korban kejahatan tersebut kami dapat melakukan tabulasi data sebagai bahan untuk mengungkap kejahatan serupa di Tuban," ujar dia. (TRIBUNJAKARTA/KOMPAS)