Penemuan Mayat Pria Korban Mutilasi

Teman Kuliah di UI Beberkan Perilaku Tersangka Wanita Pemutilasi : Dulunya Tukang Kritik dan Dipecat

Laeli Atik Supriyatin alias LAS ternyata adalah seorang sarjana Fakultas MIPA Universitas Indonesia.

Editor: Elga H Putra
TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim
Dua tersangka pembunuhan dan mutilasi mayat pria di Apartemen Kalibata City saat dihadirkan dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Kamis (17/9/2020). 

“Kalau dibilang suka mengkritik, memang benar. Makanya dulu motivasinya mau menjadi pemira Karena dia pengen biar pemimpin 2015 itu menurut dia bisa lebih baik daripada saya,” kata Ivan ketika dihubungi, Sabtu (19/8/2020).

Ivan menuturkan, dirinya mengenal Laeli saat wanita 27 tahun ini menjadi project officer Pemira UI pada tahun 2014 silam.

“Saya kan Ketua BEM 2014 pas pemilu pertama Pak Jokowi. Nah, Laeli itu Saya kenal menjelang pergantian akhir tahun kan ada transisi kepemimpinan juga di lembaga kemahasiswaan UI. Enggak cuma di BEM, ada di tiga lembaga lah eksekutif,legislatif, yudikatif. BEM, MPM dan MWA UI,” bebernya.

Ivan menilai, kritikan yang dilemparkan Laeli terhadap pihaknya cukup relevan dan merupakan hal yang lumrah dalam dunia organisasi.

“Kritikannya standar saja soal politik internal kampus kok, tidak substansial karena Indonesia juga sedang pesta demokrasi ya sehingga BEM juga fokusnya keluar, aktif untuk mengawal pemilihan dengan baik. Karena salah satunya kita juga mengatur lokasi biar anak-anak daerah di UI bisa milih,” ujarnya.

Kendati demikian, Ivan berujar bahwa Laeli tak tuntas mengemban tugas nya sebagai project officer, lantaran diberhentikan di tengah jalan.

“Secara kinerja yang belum banyak publik tahu, dia di tengah jalan saat menjalankan amanah sebagai project officer juga dipecat akhirnya sama lembaga yudikatif. Tidak perform juga (kinerjanya),” ungkapnya.

Diduga, pemecatan ini disebabkan karena Laeli berafiliasi atau berpihak dengan satu diantara sejumlah calon.

“Kan harusnya dia lembaga penyelenggara kayak KPUnya, harusnya tidak boleh berpihak. Makanya akhirnya dihentikan oleh semacam DKPP dan ada saya juga salah satunya,” jelas Ivan.

Ivan mengungkapkan, dirinya tak terkejut bilamana Laeli terlibat masalah bila melihat rekam jejaknya di dunia akademis.

Tempat Hiburan di Bekasi Terancam Ditutup Jika Tak Patuhi Aturan Pembatasan Jam Operasional

“Iya kalau misalnya dibilang anak sedikit bermasalah dari kuliah memang saya juga cukup tahu track recordnya secara kinerja tidak profesional karena akhirnya dia dipecat. Tapi saya pribadi juga cukup kaget (kasus mutilasi) karena hal ini bukan hal yang biasa,” timpalnya.

“Saya ya jujur kaget karena walaupun saya tahu dia aktif dan secara kinerja juga biasa saja tapi tidak menyangka sajalah, karena ini kan di luar batas kemanusiaan,” ujarnya.

(TRIBUNJAKARTA.COM/TRIBUNNEWS)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved