Penemuan Mayat Pria Korban Mutilasi

12 Hari Perjalanan Kasus Rinaldi, Dihabisi Saat Bercinta hingga Dimakamkan di Tanah Kelahiran

Setelah 12 hari dari waktu kematiannya, jenazah Rinaldi akhirnya dimakamkan di TPU Nologaten, Sleman, Yogyakarta, Senin (21/9/2020) pagi.

Editor: Elga H Putra
Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting
Suasana pemakaman jenazah korban mutilasi Rinaldi Harley Wismanu, di TPU Nologaten, Sleman, Yogyakarta, Senin (21/09/2020) 

TRIBUNJAKARTA.COM - Jenazah korban mutilasi Rinaldi Harley Wismanu (32) telah dimakamkan di TPU Nologaten, Sleman, Yogyakarta, Senin (21/9/2020) pagi.

Pemakaman dilakukan setelah 12 hari dari waktu kematian manajer HRD itu yang dilakukan secara tragis oleh pasangan kekasih Laeli Atik Supriyatin alias LAS (27) dan Djumadil Al Fajri alias DAF (26).

Jenazah Rinaldi ditemukan pada Rabu (16/9/2020) di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan dengan kondisi sudah dimutilasi.

Penemuan potongan mayat itu menjadi titik awal terungkapnya kasus pembunuhan sadis dan mutilasi yang dilakukan pasangan kekasih Laeli dan Fajri.

Berikut TribunJakarta.com merangkum perjalanan kasus tewasnya Rinaldi.

Ditemukan mayat di Apartemen Kalibata City

Sesosok mayat pria ditemukan di Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (16/9/2020).

Mayat pria tersebut ditemukan di dalam koper di Tower Ebony lantai 16 Apartemen Kalibata City.

Setelah polisi olah tempat kejadian perkara (TKP), jasad korban langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk proses autopsi.

Dari pemeriksaan awal di hari ditemukannya mayat korban, polisi meyakini korban sudah tewas beberapa hari lalu karena kondisinya yang telah menimbulkan bau tak sedap.

Berawal dari orang hilang

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menjelaskan, identitas mayat pria yang ditemukan di Apartemen Kalibata City adalah Rinaldi Harley Wismanu (RHW).

Sebelumnya, polisi menerima laporan orang hilang pada Sabtu (12/9/2020) yang menurut keluarganya korban telah tak bisa dihubungi sejak 9 September lalu.

"Jadi kaitan dengan LP (laporan orang hilang, red) tadi, kemudian hasil penyelidikan ditemukan jenazahnya di situ dalam kondisi dimutilasi dalam koper yang dibungkus," ujar Yusri pada Kamis (17/9/2020) pagi.

Yusri menjelaskan, potongan tubuh korban dibungkus menggunakan tas keresek dan ditaruh di dalam koper.

Identitas korban itu identik dengan laporan orang hilang yang sebelumnya diterima polisi.

Berdasar laporan orang kehilangan yang diterima polisi, pria tersebut memiliki ciri-ciri berkulit putih, hidung mancung dan rambut hitam gelombang.

Sedangkan, tinggi pria tersebut diperkirakan 170 sentimeter, dengan postur tubuh gemuk ideal.

Laporan tersebut katanya tertuang dalam laporan bernomor B/12.426/IX/YAN2.4/2020/SPKT PMJ.

Korban diketahui adalah manajer HRD di sebuah perusahaan kontraktor PT JO di Jakarta.

Dari laporan it, lanjut Yusri, diketahui korban terakhir kali terlacak di Apartemen Tamansari, Semanggi, dan di kantor di Pancoran, Jakarta Selatan.

Pelaku sepasang kekasih

Kurang dari 24 jam setelah jasad Rinaldi Harley Wismanu alias RHW (32) ditemukan di Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, polisi menangkap dua pelaku pembunuhan sadis itu yakni Laeli Atik Supriyatin alias LAS (27) dan Djumadil Al Fajri alias DAF (26) yang ditangkap di rumah sewaan mereka di kawasan Tapos, Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Mereka membunuh Rinaldi yang ternyata waktunya sepekan sebelum mayat korban ditemukan.

"Jenazah korban dimutilasi menjadi 11 bagian," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana saat merilis kasus ini, Kamis (17/9/2020).

Pembunuhan ini bermula ketika korban berkenalan dengan Laeli melalui aplikasi Tinder.

Setelah intens berkomunikasi, Rinaldi dan Laeli memutuskan untuk bertemu pada Senin (7/9/2020).

Pada Rabu (9/9/2020), keduanya menyewa kamar di apartemen di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat.

"Saat masuk kamar di tanggal 9 September, ternyata Fajri sudah lebih dulu masuk. Dia bersembunyi di kamar mandi," ujar Nana.

Ketika korban dan Laeli sedang berhubungan intim, Fajri keluar dari tempat persembunyiannya.

Saat itum Fajri langsung menghampiri dan memukul kepala bagian belakang korban menggunakan batu bata sebanyak tiga kali.

Selain itu, DAF juga tujuh kali menusul Rinaldi hingga korban meninggal dunia.

Rekonstruksi kasus mutilasi di Apartemen Kalibata yang digelar di Polda Metro Jaya, Jumat (18/9/2020).
Rekonstruksi kasus mutilasi di Apartemen Kalibata yang digelar di Polda Metro Jaya, Jumat (18/9/2020). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Belajar mutilasi dari internet

Jenazah Rinaldi dimutilasi menggunakan gergaji dan sebilah golok hingga menjadi 11 bagian.

Rencananya, kedua pelaku ingin menguburkan korban di jalaman belakang rumah yang mereka sewa di Cimanggis untuk menghilangkan kejahatannya.

Pelaku Laeli juga telah berusaha menghilangkan jejak kejahatannya dengan mengecat rambut sebahunya menjadi pirang.

Berdasarkan rekonstruksi yang digelar, terkuak jika tersangka Fajri membutuhkan waktu sekitar dua hari untuk memutilasi jasad Rinaldy.

Fajri ketika itu mempelajari cara memutilasi dari internet.

"Ternyata tersangka DAF sebelum melakukan mutilasi ini belajar otodidak. Dia melihat di medsos yang ada, bagaimana cara mutilasi," kata Wakil Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvijn Simanjuntak saat rekonstruksi, Jumat (18/9/2020).

Tersangka Fajri sempat kebingungan untuk mengevakuasi jasad korban dari dalam apartemen.

Sehingga dia memutuskan untuk memutilasi korban agar memudahkan ketika membawa jenazah keluar dari apartemen.

Tersangka Fajri baru memutilasi korban pada Sabtu (12/9/2020) dan Minggu (13/9/2020).

"Mulai dari tanggal 9, 10, dan 11 September korban, jenazah ini dibiarkan di kamar mandi yang ada di apartemen. Di tanggal 12 dan 13 September, dua hari di situlah pelaku melakukan mutilasi-mutilasi selama dua hari," terang Calvijn.

Dua tersangka pembunuhan dan mutilasi mayat pria di Apartemen Kalibata City saat dihadirkan dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Kamis (17/9/2020).
Dua tersangka pembunuhan dan mutilasi mayat pria di Apartemen Kalibata City saat dihadirkan dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Kamis (17/9/2020). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Setelah memutilasi beberapa bagian tubuh Rinaldi harley Wismanu, tersangka Fajri dan Laeli memindahkannya ke Apartemen Kalibata City.

"Itu masih menggunakan pisau daging. Proses mutilasi pertama selesai dilakukan pada 12 September dini hari dan setelah itu dibawa ke Apartemen Kalibata," kata penyidik Iptu Sigit.

Esok harinya, Minggu (13/9), tersangka Fajri kembali mendatangi apartemen di Pasar Baru tersebut. Saat itu dia melanjutkan memutilasi jasad korban dengan menggunakan gergaji besi.

Potongan tubuh korban kemudian dimasukkan ke dalam koper untuk ditempatkan sementara di Apartemen Kalibata City.

Setibanya di Apartemen Kalibata City, tersangka Fajri menaburi 2 koper dan 1 tas ransel berisi potongan tubuh korban dengan serbuk kopi untuk menghilangkan bau mayat.

Kuasai harta korban

Kapolda menyebut motif pembunuhan sadis ini karena kedua pelaku berencana menguasai harta korban.

Kedua tersangka berhasil menguras uang Rp 97 juta dari ATM korban.

Hasil uang curian itu kemudian dibelikan 11 emas batangan Antam dengan total 26 gram.

"Juga dibelikan motor Yamaha N-Max, dua laptop Asus abu-abu, juga perhiasan berupa 2 cincin Emas Bulgri, satu emas carties, dan satu Ipod," ujar Nana.

Selain itu, pelaku juga membeli 1 Handphone Iphone X warna hitam, 1 dompet merk Charles and Keith, 1 HP merk Vivo Y20, dan satu buah jam tangan merk Tissot 1853 TISSOT.

"Tersangka DAF ini perannya sebagai eksekutor atau yang membunuh korban serta memutilasinya. Sementara LAS perannya mengajak korban Rinaldi untuk bertemu dan menyewa apartemen di Pasar Baru, Jakarta Pusat," papar Nana.

Kedua tersangka menguras uang korban setelah mengetahui PIN ATM korban.

Dari hasil rekonstruksi terunglap, Laeli sempat memaksa manajer HRD itu untuk mengungkap password ponselnya dalam kondisi korban yang tengah sekarat setelah dirusuk tersangka Fajri.

Yusri menambahkan kedua tersangka ini terlacak setelah melakukan transaksi ATM milik korban.

Polisi juga mengidentifikasi kedua tersangka setelah diketahui adanya transaksi pembelian emas di sebuah toko.

Akibat perbuatannya, kedua tersangka dijerat pasal berlapis yakni pasal pembunuhan dan pasal perampokan dengan bancaman hukuman mati.

Bukan orang sembarangan

Latar belakang korban dan pelaku Laeli sebenarnya bukan orang sembarangan. Keduanya lulusan dari kampus ternama, hanya Fajri yang belum jelas latat belakang kehidupannya.

Rinaldi lahir dan besar di Yogyakarta, tepatnya di Dusun Nologaten, Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Pria kelahiran 1988 tersebut merupakan anak pertama. Dia dikenal sebagai orang yang supel, pintar, dan penuh tanggung jawab.

Berkat kecerdasannya, Rinaldi tidak kesulitan menembus ketatnya persaingan masuk ke Universitas Gadjah Mada (UGM) jurusan Sastra Jepang.

Selepas sarjana, Rinaldi meneruskan pendidikannya usai menerima beasiswa pendidikan S2 di Kota Tokyo Jepang.

Ia kuliah di Tokyo University of Foreign Studies.

Pelayat mendatangi rumah Rinaldi Harley Wismanu di kawasan Depok Sleman, Jumat (18/9/2020).
Pelayat mendatangi rumah Rinaldi Harley Wismanu di kawasan Depok Sleman, Jumat (18/9/2020). (Tribun Jogja/Yosef Leon Pinsker)

Sepenggal kisah pendidikannya saat menempuh studi di negeri Jepang sempat pula terekam dalam video YouTube-nya bertema Merantau di Negri Sakura pada 6 Januari 2017.

Dari situ dia kemudian melanjutkan perjalanan hidupnya ke sebuah perusahaan Jepang yang berbasis di Jakarta yakni PT Jaya Obayashi.

Meniti karier di perusahaan itu hingga menjabat sebagai manajer HRD.

Ia pun akhirnya menikahi pramugari asal Jepang.

"Dia dari UGM kan dapat beasiswa berapa kali ke Jepang menyelesaikan S2 dan S3. S3 tidak diselesaikan. Dia lalu bekerja di perusahaan swasta Jepang," kata Hutabarat, paman Rinaldi saat ditemui TribunJogja di rumah Rinaldi di kawasan Depok Sleman, Jumat (18/9/2020) kemarin.

Sementara Laeli si tersangka wanita merupakan lulusan Fakultas Ilmu Matematika dan Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Indonesia.

Semasa kuliah, Laeli dikenal sebagai mahasiswi yang kritis dan aktif berorganisasi.

Laeli sering mengkritik kinerja organisasi BEM UI.

Bahkan Laeli sempat menjabat Ketua Pemira UI tahun 2014.

Namun, Laeli juga sempat tersangkut kasus hingga akhirnya dia dipecat dari jabatannya itu disebabkan karena Laeli berafiliasi atau berpihak dengan satu diantara sejumlah calon.

“Kan harusnya dia lembaga penyelenggara kayak KPUnya, harusnya tidak boleh berpihak. Makanya akhirnya dihentikan oleh semacam DKPP dan ada saya juga salah satunya,” jelas Ketua BEM UI 2014, Ivan Riansa yang juga mengenal Laeli.

Nama Laeli juga sebenarnya sempat menjadi bahasan netizen di Twitter pada tahun lalu.

Kala itu ada akun yang menyebut Laeli menjadi orang ketiga dalam hubungannya dengan Djumadil Al Fajri, yang kini menjadi tersangka juga dalam kasus mutilasi tersebut.

Cerita ini pun diungkit lagi netizen kala Laeli dan Al Fazri ditangkap polisi.

Lama tak pulang

Ibunda Laeli, Masliha (58) mengaku bahwa anaknya sudah 1,5 tahun terakhir ini tak pernah pulang ke kampung halamannya di Tegal, Jawa Tengah.

Diceritakan Masliha, sikap Laeli mulai berubah setelah mengenal Fajri.

Rupanya, pihak keluarga sempat mendatangi Laeli ke Depok Oktober 2019 dengan maksud membujuk wanita tersebut pulang ke Tegal.

Namun, Laeli menolak dengan alasan masih mencari pekerjaan.

Saat bertemu, lanjut Masliha, ia kaget dengan perubahan pada anak keempatnya itu terutama bagian wajah dan penampilan.

Sementara itu, terkait hubungan anaknya dengan tersangka Djumadil Al Fajri alias DAF, Maslihah menyebut kalau anaknya telah menikah siri.

Korban dimakamkan

Menggunakan jalur darat, jenazah Rinaldi dibawa ke kampung halamannya di Sleman, Yogyakarta dari Rumah Sakit Polri, Kramat jati, Jakarta Timur, Minggu (20/9/2020) sore usai diautopsi oleh tim forensik.

Jenazah Rinaldi tiba di rumah duka, Dukuh Nologaten, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman pada pukul 00.08 WIB, Senin dini hari tadi.

Keluarga tampak haru menyambut jasad korban manajer HRD tersebut.

"Assamualaikum Mas. Assamualaikum Mas," teriakan salam tiada henti keluar dari anggota keluarga di rumah duka.

Sesampainya di area rumah, mobil yang membawa peti jenazah Rinaldi seketika disemprot disinfektan oleh pihak desa setempat.

Jenazah Rinaldi diterima pihak keluarga saat tiba di rumah duka di Dusun Nologaten, Depok, Kabupaten Sleman sekira pukul 00.10, pada Senin (21/9/2020).
Jenazah Rinaldi diterima pihak keluarga saat tiba di rumah duka di Dusun Nologaten, Depok, Kabupaten Sleman sekira pukul 00.10, pada Senin (21/9/2020). (Tribun Jogja/M Huda)

Setelah hampir lima menit dimasukkan ke dalam rumah, peti jenazah Rinaldi tak berselang lama kembali dikeluarkan untuk dibawa ke ruang terpisah guna disemayamkan.

Jenazah Rinaldy Harley Wismanu, disemayamkan di tempat terpisah dari rumah duka, Senin (21/9/2020) dini hari, pukul 00.30.

Adik Rinaldi, Adila Maulana Syahbani, tampak terpukul dan menangis menyaksikan jenazah kakak tercinta di tempat persemayaman.

Sejumlah warga pun turut berjaga-jaga di sekitar lapangan mini Dusun Nologaten, yang dijadikan tempat persemayaman Rinaldi.

Jenazah Rinaldi dimakamkan di TPU Nologaten, Sleman, Yogyakarta yang tak jauh dari rumah duka pada Senin (21/9/2020) pagi Pukul 09.00 WIB.

Suasana haru begitu terasa saat proses pemakaman berlangsung.

Sebelum jenazah dikebumikan, pihak keluarga mengucapkan kata sambutan yang diwakilkan oleh paman mendiang Rinaldi.

"Anak kami ini, orang yang baik. Sangat bertanggung jawab. Namun, sebagai manusia pasti tak luput dari salah apabila ada kesalahan yang mungkin pernah dilakukan beliau semasa hidupnya mohon dimaafkan," kata paman almarhum.

Suasana haru pun berlanjut begitu pada prosesi pemakaman mendiang Rinaldi.

Keluarga mendiang terlihat begitu terpukul, khususnya kedua orangtuanya yang tak hentinya mengucurkan air mata di depan pusara mendiang Rinaldi.

Keluarga berharap pelaku dihukum dengan seadil-adilnya atas apa yang telah mereka perbuat.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved