Sebaran Covid 19 di Kluster Industri
Jumlah Kasus Positif Covid-19 dari Klaster Pabrik Epson di Cikarang Bertambah
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah mengatakan, hingga hari ini sudah ada 398 orang terkonfirmasi positif Covid-19.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, CIKARANG SELATAN - Jumlah kasus positif Covid-19 dari klaster pabrik PT Indonesia Epson Industry, Kawasan Insutri EJIP, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi terus bertambah.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah mengatakan, hingga hari ini sudah ada 398 orang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Sampai dengan hari ini, sudah ada 398 orang yang positif," kata Alamsyah, Selasa, (22/9/2020).
Angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 ini bertambah 29 kasus dibanding kemarin, Senin, (21/9/2020) sebanyak 269 orang.
Menurut Alamsyah, penambahan kasus kemungkinan akan terus terjadi seiring dengan kontak tracing yang dilakukan perusahaan dan Pemerintah Kabupaten Bekasi.
"Kontak tracing terus dilakukan, sampai saat ini masih ada yang belum keluar hasilnya," ungkap Alamsyah.
Dari total 398 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di klaster Pabrik Epson, sebagian besar merupakan warga Kabupaten Bekasi.
Sebagai rincian, 273 karyawan merupakan warga Kabupaten Bekasi dan 125 sisanya merupakan pekerja yang tinggal di luar Kabupaten Bekasi.
"Warga Kabupaten Bekasi (mayoritas), selebihnya ada yang tinggal di Kota Bekasi, Karawang, Jakarta," paparnya.
Sebelumnya, kasus klaster industri sempat terjadi di sejumlah perusahaan di wilayah Kabupaten Bekasi.
Kasus penularan Covid-19 di PT Epson Cikarang, menambah daftar temuan klaster industri di Kabupaten Bekasi dalam beberapa bulan terakhir.
Adapun untuk kasus sebaran Covid-19 secara kumulatif di Kabupaten Bekasi, berdasarkan data di situs pikokabsi.bekasikab.go.id hingga hari ini sebanyak 2000 orang terkonfirmasi positif.
Sebanyak 1722 orang dinyatakan sembuh, 48 kasus kematian, 63 orang masih menjalani perawatan dan 167 orang isolasi mandiri.
Penularan Muncul Akibat Kunjungan Pihak Luar
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah mengatakan, kronologis awal temuan kasus ini bermula dari informasi salah satu perusahaan terkait temuan karyawan positif Covid-19, pada Selasa, (15/9/2020).
"Awalnya kami mendapat informasi salah satu perusahaan di Kawasan Industri EJIP, atas laporan itu kami melakukan investigasi," kata Alamsyah, Senin, (21/9/2020).
Dari investigasi itu, Gugus Tugas Covid-19 memperoleh data bawah, pada awal September telah terjadi pertemuan di PT Indonesia Epson Industry.
Di mana pada pertemuan itu, PT Indonesia Epson Industry kedatangan pihak luar yang berkunjung ke lingkungan perusahaan.
"Awal September ada pertemuan di sana. Ada narasumber dari luar. Tanpa Gejala, mungkin pada saat itu sudah terkonfirmasi tapi OTG (orang tanpa gejala)," ungkap Alamsyah.
Setelah pertemuan itu, terdapat karyawan yang memilili gejala Covid-19 sehingga perusahaan langsung melakukan rapid test ke sejumlah pekerja yang berinteraksi.
"Terdapat beberapa orang yang reaktif dan pada saat itu langsung diadakan swab ditemukan enam orang yang positif," jelas Alamsyah.
Pada 12 September 2020, perusahaan bersama Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi melakukan swab test kembali ke sejumlah karyawan PT Epson.
"Tanggal 12 dilakukan swab yang lebih masif, hasilnya ada 26 kasus positif kemudian berkembang menjadi lebih banyak di Jumat ada kasus terkonfirmasi 190-an," paparnya.
Kegiatan Produksi Ditutup Sementara
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah mengatakan, imbas dari penularan Covid-19 di pabrik Epson membuat perusahaan menutup sementara kegiatan produksi.
"Ditutup sementara sejak 19 September 2020 sampai 2 Oktober 2020 mendatang," terang Alamsyah.
Pabrik produsen mesin printer ini memiliki jumlah karyawan sekitar 14.000 orang, perusahaan ini juga memiliki luas area produksi yang cukup besar sekitar 255.000 meter persegi di Cikarang.
"Sejak tanggal 12 (september) sudah dilakukan test swab yang lebih masif hingga saat ini sudah ada 4000 (karyawan) yang diperiksa," ungkap Alamsyah.