Jadi Gol Terbaik di Piala Asia, Pelatih Persita Widodo C Putro: Itu Adalah Gol Anugerah Tuhan
Tahun 1996, di babak penyisihan Grup A Piala Asia, Widodo Cahyono Putro bersama timnas Indonesia membuat dua kejutan.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Tahun 1996, di babak penyisihan Grup A Piala Asia, Widodo Cahyono Putro bersama timnas Indonesia membuat dua kejutan.
Pertama menahan Kuwait, sang juara Piala Teluk 1996, dengan skor 2-2. Satu lagi adalah gol salto sensasional yang dicetak pada babak pertama.
24 tahun setelahnya. Nama Widodo kembali diperbincangkan. Gol saltonya masuk ke dalam nominasi gol-gol terbaik yang pernah lahir di pentas Piala Asia. Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) membuat ajang penghargaan bertajuk "AFC Bracket Challenge" di tengah pandemi Covid-19.

Hasilnya? Berkat suara yang diberikan warganet, Mas Wiwid--sapaan akrabnya--dinobatkan sebagai pencetak gol terindah se-Asia. Di final, ia mengumpulkan 72 persen suara.
Sisanya diperoleh pemain Lebanon, Abbas Chahrour yang mencetak gol ke gawang Irak pada Piala Asia 2000.
Widodo mengisahkan ulang perjuangannya bersama timnas Indonesia di Piala Asia 1996.
"Satu hari sebelum pertandingan, saya menonton laga Korea Selatan versus Uni Emirat Arab. Saat itu saya mendapatkan ketenangan dalam hati, dan pada malam harinya saya berdoa, 'Tuhan, kalau memang Tuhan ingin memberikan sesuatu untuk saya, saya ingin memberikan sesuatu bagi Indonesia di pertandingan besok'," ucap Widodo.
Tak lupa, sebagai striker, Widodo pun mempersiapkan diri, ia memikirkan semua jenis peluang yang datang, membayangkan arah datangnya bola, dan apa yang akan diperbuat. Semua sudah tertanam di otaknya untuk agar mampu mengambil keputusan dan memanfaatkan momen dengan cepat.
Saat pertandingan, Widodo pun begitu fokus. Apa yang dipikirkan olehnya pada malam hari terjadi.
Umpan silang Ronny Wabia di sisi kiri pertahanan Kuwait, berhasil dikonversi menjadi gol oleh Widodo.
Namun, bukan sembarangan gol. Widodo mencetak gol dengan melakukan salto. Sehingga gol tersebut menjadi spektakuler.
"Saat itu saya fokus, apa yang saya pikirkan di malam hari ternyata terjadi di pertandingan itu. Spontanitas, refleks, keputusan cepat, saya ambil. Saya menyadari kecepatan bola lebih cepat dari gerak badan saya, dan bola itu tak bisa saya jangkau lewat sundulan kepala, sepersekian detik, keputusan segera saya ambil dengan melakukan salto. Otomatis kaki saya masih bisa menjangkau bola," kenangnya.
Gol. Widodo pun bersyukur atas kado dari Tuhan atas doanya di malam hari.
Bahkan hingga saat ini, dirinya masih tertegun melihat gol saltonya masa itu.
"Itu seperti bukan saya. Itu bantuan dari Tuhan yang mengizinkan saya untuk memberikan sesuatu yang indah buat bangsa Indonesia. Itu adalah gol anugerah Tuhan," tutur Widodo.