Liga 1 dan 2 2020 Ditunda
Liga 1 Ditunda, Ini Beragam Sikap Kecewa Pemain: Dunia Tipu-tipu, Covid-19 Tak Berlaku di Pilkada
PSSI secara resmi mengumumkan gelaran kompetisi sepak bola Liga 1 dan Liga 2 secara resmi ditunda penyelenggaraannya
Penulis: Wahyu Septiana | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - PSSI secara resmi mengumumkan gelaran kompetisi sepak bola Liga 1 dan Liga 2 secara resmi ditunda penyelenggaraannya.
Penundaan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 dilakukan karena tidak mendapatkan rekomendasi izin penyelenggaraan pertandingan dari pihak kepolisian.
Salah satu pertimbangan menunda kompetisi karena penyebaran Covid-19 diberbagai daerah di Indonesia masih tinggi.
Sejatinya, kompetisi sepak bola Liga 1 akan bergulir pada 1 Oktober 2020. Sedangkan, Liga 2 dijadwalkan dimulai pada 17 Oktober 2020.
PSSI memutuskan melakukan penundaan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 sampai satu bulan ke depan atau hingga bulan November 2020.
Kabar penundaan ini tentunya membuat pihak-pihak yang terlibat langsung di sepak bola Indonesia kecewa.
Padahal, sejak jauh-jauh hari klub-klub sepak bola di Indonesia sudah mempersiapkan tim dengan melangsungkan latihan secara langsung.
Beragam komentar kekecewaan datang dari para pemain yang berlaga di kompetisi Liga 1 2020.
Para pemain yang berlaga di Liga 1 banyak menyampaikan kekecewaannya di akun Instagram @pengamatsepakbola.
Unggahan di akun tersebut mendapatkan banyak respon dari pesepakbola profesional karena mengabarkan penundaan kompetisi sepak bola di Indonesia.
• Sikap Persija Jakarta Terkait Penundaan Lanjutan Liga 1 2020: Jangan Lengah
• Liga 1 Ditunda, Persiapan Persib Bandung Terancam Sia-sia hingga Robert Alberts Siapkan Program Baru
• Persija Jakarta Ambil Hikmah Positif Penundaan Liga 1, Persiapan Tim Bisa Lebih Matang
"Selamat sore dunia tipu-tipu," kata winger Bhayangkara FC, Saddil Ramdani, memberikan tanggapan terkait penundaan kompetisi.
Sementara itu, dua gelandang PSS Sleman, Gede Sukadana dan Fitra Ridwan, kecewa karena sudah menjalankan protokoler kesehatan dengan melakukan swab test dua kali, namun kompetisi tidak bisa berjalan.
"Tes swab sudah dua kali. Kulit tangan sampai tipis karena dicuci terus. Kurang apa lagi mang oleng," tulis Gede Sukadana.
"Padahal protokol kesehatan sudah dijalankan," timpal Fitra Ridwan.