Marko Simic Sebut Ada Tiga Pemain Barcelona di Persija Jakarta: Ada Tiga Pesulap Kecil

TRIBUNJAKARTA.COM - Penyerang Persija Jakarta, Marko Simic, menilai ada tiga rekannya yang cara bermainnya seperti pemain Barcelona.

Ketiga pemain yang disebut Marko Simic itu adalah Evan Dimas, Riko Simanjuntak, dan Ramdani Lestaluhu.

Hal tersebut disampaikan Marko Simic melalui akun instagram pribadinya.

Stiker asal Kroasia itu mengupload sebuah foto bersama ketiga pemain tersebut dengan caption yang sangat menarik.

Marko Simic menyebut bahwa Ramdani Lestaluhu permainannya seperti Andres Iniesta.

Lalu ada Evan Dimas yang dinilai penguasaan bolanya seperi Xavi Hernandez.

Terakhir ada Riko Simanjuntak yang cara bermainnya seperti Lionel Messi.

Marko Simic menyebutkan ketiga rekannya itu memiliki skil permainan yang berkualitas.

"Tiga pesulap kecil Iniesta (Ramdani Lestaluhu), Messi (Riko Simanjuntak), dan Xavi (Evan Dimas)," tulis Marko Simic.

Marko Simic menilai di dunia sepak bola, postur tubuh kecil itu bisa mematikan dalam sebuah permainan.

Terbukti ketiga pemain tersebut memiliki peran yang sangat penting untuk Persija Jakarta.

Apalagi Xavi Hernandez, Andres Iniesta, dan Lionel Messi, permainannya mampu membuat Barcelona berjaya.

Padahal ketiga pemain itu postur badannya tidak terlalu besar.

"Mereka kecil tetapi mempunyai skil yang luar biasa."

"Seperti coach Edson Tavares (mantan pelatih Persija Jakarta) mengatakan tinggi badan tidak bermain dalam sepak bola," ucap Marko Simic.

Lantas Marko Simic menanyakan siapa sosok yang tepat untuk dirinya jika ketiga rekannya itu disamakan dengan pemain Barcelona.

Berbagai macam komentar disampaikan warga net yang menilai Marko Simic bisa seperti Robert Lewandowski, Zlatan Ibrahimovic, Mario Mandzukic, dan Cristiano Ronaldo.

"Jadi siapa aku," tulis Marko Simic.

Pesan Penting Andritany

Kiper Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa memberikan pesan kepada masyarakat umum, terutama pecinta sepak bola Indonesia agar selalu waspada Covid-19.

Saat ini, penyebaran Covid-19 di Indonesia masih tinggi dan belum bisa dikendalikan.

Masyarakat di Indonesia diminta tetap waspada menjalankan segala protokol kesehatan ketat dan mengikuti segala anjuran yang telah ditetapkan pemerintah.

Kesadaran dari masyarakat sangat diperlukan untuk menekan penyebaran Covid-19 yang ada di Indonesia.

"Jadi adanya Covid-19 ini bukan tandanya kita ga percaya adanya Covid-19. Kita harus akuin virus ini ada, tapi kita harus menjaga diri kita, bagaimana kita memanage diri kita agar tidak terpapar Covid-19," kata Andritany dalam podcast pribadinya.

Kiper yang juga dipercaya menjadi kapten Persija Jakarta itu meminta kepada masyarakat tidak khawatir pada saat terkena Covid-19.

Semua penyakit yang datang merupakan cobaan yang diberikan Tuhan kepada manusia.

Untuk itu, Andritany percaya segala penyakit yang datang pasti bisa juga disembuhkan atas kuasa dari Tuhan.

"Kalau kena Covid-19 ya ikhlaskan saja. Toh semua penyakit itu datangnya dari Tuhan. Nanti juga dikasih sembuh lagi sama Tuhan juga," ucap Andritany.

Kiper yang akrab disapa Bagol itu memastikan, jika sudah menerapkan protokol kesehatan dengan baik, bisa terhindar dari Covid-19.

"Selama kita jalankan protokol kesehatan secara displin, Insya Allah semua tidak akan kenapa-kenapa," ujarnya.

Hal tersebut sudah dibuktikan Andritany bersama rekan-rekan setimnya di tim Macan Kemayoran.

Menurut Andritany, selama beberapa pekan terakhir sudah rutin menerapkan protokol kesehatan ketat saat menjalani latihan secara bersama-sama.

Tak hanya itu, Andritany sudah mulai membatasi segala kegiatannya di luar rumah.

"Sekarang banyak orang yang ngadain acara, itu saya agak ngerem, kecuali keluar sama keluarga. Kalau sama temen ngerem dulu, jangan sampe tertular atau saya bawa virus itu. Saya saat ini lebih banyak berada di rumah. Kalau ke luar kerja itu mencari nafkah," jelasnya.

Di sisi lain, kiper kelahiran Jakarta itu mengharapkan gelaran kompetisi Liga 1 bisa berjalan lagi secara normal.

Segala penundaan kompetisi tidak terjadi lagi dan semuanya bisa menyaksikan secara langsung pertandingan sepak bola Indonesia.

Harapan lainnya dari Andritany adalah rekan-rekan seprofesinya di sepak bola bisa terhindar dari Covid-19.

"Harapan saya tentunya liga ini bisa berjalan seperti apa yang diharapkan. Kedua harapan kepada teman-teman semua pemain semoga kita tidak ada yang terpapar Covid-19, harus patuhi semua protokol kesehatan yang dibuat pemerintah dan PSSI," kata dia.

Saat ini, kompetisi sepak bola Liga 1 dan Liga 2 terpaksa harus dihentikan sementara waktu oleh PSSI.

PSSI memutuskan menunda gelaran Liga 1 dan Liga 2 karena tidak mendapatkan rekomendasi izin dari Mabes Polri.

Salah satu pertimbangan penundaan kompetisi karena penyebaran Covid-19 diberbagai daerah di Indonesia masih tinggi.

Selain itu, Polri sudah mengeluarkan maklumat tidak akan memberikan izin keramaian kepada semua tingkatan dalam kegiatan apapun.

Sejatinya, kompetisi sepak bola Liga 1 akan bergulir pada 1 Oktober 2020. Sedangkan, Liga 2 dijadwalkan dimulai pada 17 Oktober 2020.

• Kata Marko Simic Gaya Bermain Penggawa Persija Jakarta Ini Mirip 3 Pilar Barcelona

• Sejarah Hari Ini, Umpan Bepe Buka Pesta Gol Persija Jakarta ke Gawang PS TNI

PSSI memutuskan menunda kompetisi Liga 1 dan Liga 2 sampai satu bulan ke depan atau hingga bulan November 2020.

Andritany memiliki harapan besar kompetisi bisa berjalan lagi sesuai dengan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Bergulir laginya sepak bola Indonesia merupakan kebangkitan dan menjadi pemersatu bangsa Indonesia.

"Insya Allah dengan jalannya sepak bola jadi kebangkitan bangsa kita," tutup mantan kiper Sriwijaya FC tersebut.