Virus Corona di Indonesia
Pemkot Depok: Sangat Riskan Jika Isolasi Mandiri di Rumah
Kebijakan menjadikan hotel, wisma, atau pun tempat penginapan lainnya terus dilakukan, dan sudah mulai dijajaki
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok masih terus mencari solusi dari persoalan penuhnya kapasitas pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit rujukan.
Kebijakan menjadikan hotel, wisma, atau pun tempat penginapan lainnya terus dilakukan, dan sudah mulai dijajaki.
Selain itu, opsi penambahan tempat tidur di rumah sakit rujukan juga telah ditempuh untuk mengantisipasi membludaknya kapasitas pasien yang semakin melonjak.
“Sarana yang dukungan lainnya kita juga akan minta ke pihak Pemprov Jabar tentang rencana penanganan baik penanganan dan pencegahan. Pencegahan sudah berjalan konsepnya ada kampung siaga, ada rencana penambahan tempat tidur di RSUD, ada juga rencana penambahan Ruang ICU, termasuk juga perlu kita cari titik-titik isolasi mandiri,” jelas Pejabat sementara Wali Kota Depok, Dedi Supandi, di Polres Metro Depok, Pancoran Mas, Kamis (1/10/2020).
• Lirik dan Chord Gitar Lagu Era 90 Iwan Fals Buku Ini Aku Pinjam, Cinta Ini Milik Kita
Dedi mengungkapkan, padatnya Kota Depok serta klaster yang bermunculan adalah dari perkantoran yang berdampak ke keluarga, membuat isolasi mandiri di rumah akan sangat riskan dilakukan.
“Karena Depok lokasinya padat, dan kluster yang muncul adalah perkantoran dan berdampak ke keluarga, jadi isolasi mandiri daerah yang padat ini sangat riskan jika dilakukan di rumah,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, Dedi berujar pihaknya akan mengebut mencari lokasi strategis yang akan dipersiapkan untuk tempat isolasi mandiri.
“Kita harus cari secara strategis titi-titik isolasi mandiri itu kita lakukan dalam rangka mempersiapkan seandainya kenaikan itu terus terjadi,” pungkasnya.
Sekedar informasi, saat ini Kota Depok masih berstatus zona resiko tinggi (zona merah) Covid-19, dengan rincian 4,386 orang terkonfirmasi positif, 3.020 orang berhasil sembuh, dan 138 orang lainnya meninggal dunia.