Viral di Medsos

Rawat Bocah yang Dianiaya & Dibuang Orangtua, Kapolres Pelalawan: Daripada Dia Mati Saya Selamatkan

Kondisi RFZ yang memprihatinkan itu membuat Kapolres Pelalawan AKBP Indra Wijatmiko merasa iba.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Siti Nawiroh
KOMPAS.com/ IDON TANJUNG
Kapolres Pelalawan AKBP Indra Wijatmiko mengajak RFZ (10) berbicara dan bergurau untuk memulihkan psikologisnya pasca mendapat kekerarasan sewaktu tinggal bersama orangtuanya di Desa Terantang Manuk, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Riau, Rabu (30/9/2020). 

"Kalau saya kembalikan juga ke keluarganya, takutnya nanti kejadian yang lebih parah lagi. Dari pada anak ini mati makanya saya selamatkan," papar Indra.

Yuk Daftar Beasiswa S2 Leiden University, Cek Syarat Lengkapnya!

Ia menyebutkan, korban mengalami depresi berat akibat disiksa ayahnya hingga dibuang ibunya.

Aksi penyiksaan itu dialami korban selama setahun.

Korban, kata Indra, dipukul pakai tang dan juga kayu. Luka memar hampir disekujur tubuh korban.

"Anak ini mengalami depresi berat. Tidak mau bicara, tidak mau makan. Makanya dia saya ambil menjadi anak angkat," kata Indra.

Memikirkan Masa Depan RFZ

Tak sekadar merawat, Kapolres Pelalawan mengaku telah memikirkan masa depan bocah 10 tahun itu.

Pendaftaran LPDP 2020 Sebentar Lagi Dibuka, Cek Jalur Beasiswa yang Tersedia & Syarat Lengkapnya!

Ia bersama istrinya berharap agar RFZ tumbuh menjadi anak yang baik dan berguna bagi bangsa.

“Saya dan istri saya sudah memperhatikan masa depannya, sudah mulai saya tata. Bagi saya, anak adalah embrio bangsa yang harus kita jaga, rawat dan tentukan masa depannya untuk menjaga keutuhan bangsa Indonesia ini, untuk lebih maju nanti ke depan,” imbuh AKBP Indra Wijatmiko.

FOLLOW JUGA:

Akan Disekolahkan

Indra menjelaskan, ia akan menyekolahkan korban ke sekolah dasar.

"Dia ini kan kelas dua SD. Jadi saya bawa ke Polres karena sekolahnya terlalu jauh di kampung. Saya akan koordinasi dengan dinas pendidikan untuk pindah sekolahnya. Kalau saya lihat anak ini cerdas, kreatif dan pandai matematika," kata Indra.

Pendaftaran Beasiswa S2 Leiden University Dibuka, Apa Saja yang Didapat?

Ia berharap kasus kekerasan terhadap anak di bawah tidak terjadi lagi.

Pihak orangtua juga diminta agar mendidik anak lebih baik, tanpa dengan kekerasan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved