Jangan Panik, Berikut Cara Menghadapi Resesi Keuangan

Berikut ini adalah tips menghadapi resesi untuk keuangan keluarga dari Ninet Dangirani certified financial planner.

Editor: Kurniawati Hasjanah
Freepik
Ilustrasi 

TRIBUNJAKARTA.COM - Kementerian Keuangan Sri Mulyani Indrawani memprediksi bahwa ekonomi di kuartal III akan negative lagi.

Perekonomian Indonesia pada bulan Juli dan September akan berada dikisaran minus 2,9% hingga minus 1%.

Sehingga dapat diartikan bahwa perekonomian Indonesia dua kali berturut-turut mengalami penurunan dan dapat dipastikan Indonesia jatuh ke jurang resesi.

Resesi adalah kondisi dimana aktivitas ekonomi menurun bahkan lumpuh.

FOLLOW JUGA:

Jadi sebuah negara dinyatakan mengalami resesi jika terjadi minus selama 2 kuartal berturut-turut berdasarkan perbandingan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya.

Yuk Dengarkan Single Terbaru Ify Alyssa - Wind yang Rilis Secara Eksklusif

Resesi terjadi di sebuah Negara dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu guncangan ekonomi yang tiba-tiba.

Seperti diawal tahun 2020 ini, wabah virus corona yang mematikan ekonomi seluruh dunia, menjadi contoh terbaru dari guncangan ekonomi yang tiba-tiba sehingga perekonomian memburuk.

Ilustrasi rupiah
Ilustrasi rupiah (Kompas.com/Nurwahidah)

Faktor kedua adalah perahlian sektor bisnis ke digital, banya sektor bisnis yang membutuhkan waktu untuk menyesuaikan teknologi.

Misalnya saat abad ke-19 dimana teknologi sedang booming. Banyak sektor bisnis yang kalah bersaing hingga bangkrut.

Kejadian ini memicu resesi dan kesulitan ekonomi.

Simak Panduan Lengkap, Syarat dan Cara Pendaftaran Beasiswa LPDP 2020

Menurut Ninet Dangirani certified financial planner Finansialku.com, untuk menghadapi kemungkinan buruk seperti resesi selain sektor bisnis keuangan keluarga pun harus dipersiapkan dengan matang sehingga keluarga dapat bertahan ditengah ketidakpastian.

Berikut ini adalah tips menghadapi resesi untuk keuangan keluarga dari Ninet Dangirani certified financial planner Finansialku.com:

1. Siapkan dana darurat

Sebenarnya tidak perlu menunggu resesi, dalam perencanaan keuangan, selalu disampaikan bahwa kita harus mempersiapkan dana darurat untuk menghadapi hal yang tiba-tiba harus terjadi diluar kebiasaan normal.

Apalagi saat seperti ini, ketika secara tiba-tiba banyak penyusutan operasional perusahaan yang berdampak PHK. Apa kabar bagi para pencari nafkah utama jika hal tersebut terjadi.

Saat income tidak lagi kita dapatkan sementara pengeluaran terus bergulir. Maka mempersiapkan dana darurat adalah WAJIB!

JANGAN KETINGGALAN! Promo Indomaret Awal Bulan Oktober 2020: Banyak Potongan Harga

2. Jangan Konsumtif Tetapkan prioritas pengeluaran

Selalu lakukan pencatatan atas pengeluaran dan tetapkan mana pengeluaran yang harus didahulukan.

Sementara pengeluaran yang tidak penting, tunda aja dulu.

Dengan behemat, tentunya kita bisa mengalihkan dana tersebut untuk memenuhi target dana darurat.

3. Lunasi cicilan hutang 

Segera lunasi hutang yang anda miliki. Sebab dengan hutang akan menjadi tanggungan kita selama belum dilunasi.

Sementara kita tidak pernah tahu kapan kondisi ini akan berakhir.

Bacaan Shalawat Nariyah Beserta Artinya, Simak Sederet Keutamaannya

4. Cari peluang Pendapatan lain 

Coba maksimalkan segala potensi diri yang kamu miliki untuk mendapatkan peluang yang bisa menambah income.

5. Jaga kesehatan dan patuhi protocol kesehatan

Untuk menekan penyebaran virus covid 19 maka imun tubuh kita harus kuat, maka patuhi protocol kesehatan dan selalu menjaga kebersihan serta kesehatan.

Tips diatas semoga dapat membantu para pembaca untuk menghadapai resesi.

Semakin cepat wabah berakhir maka semakin cepat pemulihan ekonomi (G/A). (Finansialku)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved