Penanganan Covid
Selama Masa Pandemi, Angka Kesembuhan Covid-19 di DKI Capai 81,3 Persen
Jumlah pasien Covid-19 di DKI Jakarta bertambah 1.098 orang pada Jumat (2/10/2020).
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Jumlah pasien Covid-19 di DKI Jakarta hari ini bertambah 1.098 orang, Jumat (2/10/2020).
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, penambahan ini berdasarkan hasil pemeriksaan PCR terhadap 8.359 spesimen.
Dari jumlah itu, sebanyak 6.697 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 979 positif dan 5.718 negatif.
"Namun, total penambahan kasus positif sebanyak 1.098 kasus lantaran terdapat akumulasi data positif sebanyak 119 kasus dari tanggal 29 dan 30 September yang baru dilaporkan," ucapnya, Jumat (2/10/2020).
Dengan penambahan ini, total kasus Covid-19 di ibu kota hingga hari ini telah mencapai 76.619 kasus.
Adapun pasien yang telah dinyatakan sembuh ada sebanyak 62.279 dengan tingkat kesembuhan 81,3 persen.
Sedangkan, pasien Covid-19 yang meninggal berjumlah 1.740 orang dengan tingkat kematian 2,3 persen.
Angka kematian ini jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional di kisaran 3,7 persen.
"Untuk kasus aktif, baik yang dirawat dan menjalani isolasi di Jakarta sampai saat ini sebanyak 12.600," ujarnya.
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini pun menyebut, angka positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir berada di kisaran 13 persen.
"Sedangkan, persentase kasus positif secara total sebesar 8,1 persen," tuturnya.
Angka ini sendiri lebih tinggi dibandingkan standar yang telah ditetapkan organisasi kesehatan dunia (WHO), yaitu di bawah lima persen.
Patuhi 3M
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), meminta masyarakat untuk konsisten menaati protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air menggalir, serta menjaga jarak aman (3M).
Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Widodo Muktiyo berharap, protokol kesehatan tersebut dijalankan sebagai budaya baru dalam kehidupan di masyarakat.
"Sama seperti memakai masker dan mencuci tangan, patuh jaga jarak harus kita jadikan gaya hidup baru. Ini menjadi tantangan buat kita semua, harus konsisten untuk tidak berkumpul atau berkerumun," ujar Widodo dalam keterangannya, Rabu (30/9/2020)
Widodo berharap, budaya menerapkan 3M tersebut bisa menekan angka penularan Covid-19. Menurut dia, Indonesia dikenal sebagai bangsa berbudaya yang gemar berkumpul, sehingga sosialisasi dan kampanye jaga jarak membutuhkan upaya lebih keras lagi.
Dia juga mengajak masyarakat semakin berperan dalam membantu pemerintah, untuk mendisiplinkan warga dalam menerapkan protokol kesehatan.
Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).