Dewi Sandra Pilih Indahkan Hati Dulu, Baru Capai yang Lain

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Setiap orang punya cara masing-masing dalam mencintai diri sendiri.

Banyak wanita memilih untuk melakukan me time sebagai bentuk rasa cintanya terhadap diri sendiri.

Mulai dari memanjakan diri ke salon, berbelanja, ber-make up, atau mungkin fokus terhadap cita-cita.

Namun bagi seorang aktris dan penyanyi Dewi Sandra, mencintai diri sendiri tak hanya soal penampilan dan pencapaian saja, melainkan bisa dimulai dari dalam diri setiap orang.

"Before kita bicarakan soal make up dan apapun diluar, kita harus mulai dari apa yang ada di dalam (diri) karena itu yang krusial. Aku rasa when u have that some love untuk diri kita, baru kita bisa sebarkan untuk orang lain," kata Dewi Sandra dalam acara Wardah Beauty Fest 2020, Minggu (4/10/2020).

Dewi berpendapat, setiap perempuan pasti sangat menyukai keindahan dan kecantikan.

Tak hanya soal bermake up saja, namun keindahan juga harus dicerminkan lewat hati dan pemikiran.

Ia pun menyebutkan agar selanjutnya, tak lupa selalu berusaha yang terbaik khususnya dalam mencapai cita-cita yang diinginkan.

"So, sebelum mengindahkan yang lain indahkan hati dulu. Indahkan pemikiran dulu, baru mau jadi seniman, mau jadi dokter, mau jadi aktivis, itu adalah pilihan. Namun jadilah yang terbaik," ungkap dia.

Bicara soal kecantikan, Dewi Sandra memiliki makna tersendiri.
Menurutnya, kecantikan tak hanya sebatas fisik saja. Bukan soal penampilan, atau bahkan masalah kulit.

Kecantikan, memiliki arti yang lebih luas dan mendalam bagi seorang Dewi Sandra.

"Cantik for me it's never just skin. Gak hanya penampilan atau masalah kulit, engga. Tapi cantik itu jauh lebih dalam dan jauh lebih luas. Karena semua orang itu sebenernya ada kecantikan masing-masing. Buat saya gak terbatas terhadap wanita," kata Dewi Sandra pada konferensi pers virtual, Rabu (30/9/2020).

Menurutnya, cantik erat kaitannya dengan keindahan. Sementara keindahan adalah tentang bagaimana kita melihat suatu hal.

Oleh sebab itu penting bagi kita untuk selalu memandang segala sesuatu menjadi hal yang positif.

"Hanya saja bagaimana mereka melihat, jadi kita harus mendidik mata kita, agar melihat lebih luas. See the beauty in everything. Maka kita juga bisa mengoptimalkan keindahan tersebut, dan allah sangat mencintai keindahan," tuturnya.

Dengan selalu berfikir positif, menurutnya segala sesuatu akan jauh terlihat cantik dan menginspirasi. Termaksud dalam masa-masa pandemi seperti ini.

Positifity dan rasa optimis yang kuat, dapat membantu seseorang bangkit dan tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan.

• Sejarah Hari Ini, Gol Luciano Leandro Buka Kemenangan Persija Atas Persebaya 19 Tahun Lalu

• Wagub Riza Balas Komentar Mahfud MD Soal Jakarta Juara 1 Covid-19

• Gaji Edinson Cavani di Manchester United Tidak Akan Melebihi Struktur Gaji Klub

Menurut Dewi, ini akan terlihat lebih indah dan menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang.

"Segala sesuatu yang positif akan keliatan cantik. 'Kok keren ya, kok inspiring ya', buat saya semua ini nyambung," ungkap Dewi.
"Bahkan saat pandemi ini, ada gak yang kita lihat 'kok dia asik aja ya? seneng aja ya?' padahal kalau kita dibilang emang bisnisnya jalan? ya mungkin lebih dibawah sebelum pandemi. Tapi saat ada positifity disana, semua jadi kelihatan keren dan indah," pungkas dia.