Kabar Artis

Fero Tanya Isu Gaji Karyawan JungleLand Belum Dibayar, Nia Ramadhani: Gak Ada Hubungannya Sama Gue

Pemain sinetron Fero Walandouw bertanya kepada Nia Ramadhani soal isu yang sempat ramai diperbincangkan.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Kurniawati Hasjanah
YouTube Trans TV Official
Fero Tanya Isu Gaji Karyawan Jugleland Belum Dibayar, Nia Ramadhani: Gak Ada Hubungannya Sama Gue 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pemain sinetron Fero Walandouw bertanya kepada Nia Ramadhani soal isu yang sempat ramai diperbincangkan.

Penelusuran TribunJakarta.com isu tersebut mengenai gaji karyawan JungleLand Avendture Park yang belum dibayar.

TONTON JUGA

Dikutip TribunJakarta.com dari TribunJateng JungleLand Avendture Park merupakan anak usaha PT Bakrieland Development Tbk.

"Nia sama keluarga sempat telat bayar gaji karyawan, itu gimana? Siapa tahu bisa jadi klarifikasi di sini," tanya Fero Walandouw dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Trans TV, pada Senin (5/10/2020).

Ditanya seperti itu, Nia Ramadhani akhirnya mau blak-blakan.

Menurut Nia Ramadhani, karyawan yang menagih utang itu adalah karyawan perusahan keluarga sang suami, Ardi Bakrie.

Nia Ramadhani Dihina Sok Kaya Tak Bisa Bedakan Pisang Matang dan Mentah, Kakak Ipar Beri Pembelaan

TONTON JUGA

Sedangkan Nia Ramadhani sendiri tak ikut terlibat dalam perusahaan sang suami.

"Karena JungleLand ini kan perusahaan publik, bukan pribadi. Lagi pula gak ada hubungannya juga sama gue," ucap Nia Ramadhani

"Soalnya gue gak ikutan bisnis di dalam keluarga," imbuhnya.

Nia Ramadhani menyarankan Fero Walandouw untuk bertanya langsung pada manajemen perusahaan.

Bocah SMP Terciduk Satpol PP Jual Diri, Ibunya Syok Nyaris Pingsan: Biar Mama Aja yang Capek Kerja

"Jadi lebih baik ditanya ke manajemannya langsung, daripada ke gue," ungkap Nia Ramadhani.

Merasa tak dapat jawaban meyakinkan, Fero Walandouw kemudian bertanya langsung kepada asisten Nia Ramadhani, Theresa Wienathan.

"Kalau mbak di rumah gak ada yang telat kan (soal Gaji)?" tanya Fero Walandouw.

"Oh, gak ada, sorry," tegas Theresa Wienathan langsung menimpali.

Setelah itu, sang asisten juga membongkar perihal kenaikan Gaji.

Dapat DM Begini dari Putri Delina, Mbah Mijan Sampai Minta Ampun: Ya Allah Maafin Put

"Cuma memang kalau mau naik Gaji, harus balik ngomong ke dia," bongkar Theresa Wienathan sambil menunjuk Nia Ramadhani.

"Wow, naik Gaji?" tanya balik Fero Walandouw.

"Sorry, bukan kita membela," sergah Theresa Wienathan.

"Yang penting kita saling mensupport," imbuh Fero Walandouw.

"Betul, kita semua saling berusaha bersama-sama," imbuh sang asisten Theresa Wienathan.

"Betul," pungkas Nia Ramadhani.

Komentar di IG Nia Ramadhani

Jungle Land tengah jadi sorotan publik. Perusahaan operator wahana rekreasi ini menunggak gaji karyawannya selama 6 bulan.

Polemik Jungle Land mencuat ke permukaan setelah IG artis Nia Ramadhani diserbu para karyawan yang mengeluhkan gajinya tak kunjung dibayar.

Sebagaimana diketahui, Nia Ramadhani merupakan istri dari Anindra Ardiansyah Bakrie alias Ardi Bakrie yang tak lain merupakan penerus generasi ketiga kelompok bisnis Grup Bakrie.

Anindra Bakrie juga merupakan anak dari politikus Aburizal Bakrie yang merupakan generasi kedua Grup Bakrie.

Dalam kolom komentar di IG Nia Ramadhani, para pegawai ini melontarkan keluh kesah hak gaji karyawan yang tak kunjung dibayarkan.

Dikonfirmasi Kompas.com, salah seorang karyawati yang sudah lama bekerja di Jungle Land yang enggan disebutkan namanya, membenarkan kalau perusahaan hingga saat ini belum membayarkan gajinya dan rekan-rekannya selama selama 6 bulan.

Jungle Land Adventure Theme Park merupakan taman hiburan yang dikelola oleh PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk dengan kode emiten JGLE, terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 29 Juni 2016.

Mengutip laman keterbukaan informasi BEI, Senin (28/9/2020), Jungle Land atau JGLE terafiliasi dengan Grup Bakrie lewat salah satu anak perusahaan yang bergerak di bisnis properti, PT Bakrieland Development Tbk (ELYT).

Kepemilkan ELYT pada JGLE merupakan kepemilikan tak langsung, karena saham milik Grup Bakrie di JGLE menggunakan anak perusahaan milik ELYT, PT Surya Global Nusantara.
Hampir seluruh saham atau sebanyak 99,83 persen saham dari PT Surya Global dimiliki oleh ELYT.

Sementara PT Surya Global sendiri mengendalikan 38,76 persen saham dari JGLE.

Pemilik saham JGLE lainnya antara lain Banque de Luxembourg sebesar 12,28 persen, Goldman Sachs sebesar 8,07 persen, dan sisanya dimiliki publik sebesar 40,88 persen.

Saham Gocap

Sebagaimana saham perusahaan-perusahaan Grup Bakrie lainnya, saham Jungle Land juga hampir tak pernah beranjak dari harga Rp 50 per lembar saham atau yang lebih dikenal dengan saham gocap, harga terendah di perdagangan BEI.

Sejarah Jungle Land jatuh ke tangan Grup Bakrie dimulai sejak tahun 2014.

Saat itu, JGLE merupakan taman rekreasi di kawasan Sentul Bogor yang dikembangkan oleh PT Sentul City Tbk (BKSL) yang menggandeng dengan PT Bukit Jonggol Asri (BJA).
BJA sebenarnya masih merupakan anak usaha dari BKSL.

Dalam sebuah kesepakatan di tahun 2014, BKSL lewat PT Surya Global Kencana mengakuisisi saham milik BKSL dan BJA.

Dalam perjanjian jual beli saham itu, BKSL juga melepas sebagian saham BJA ke Grup Bakrie.

Nilai akuisisinya saat itu sebesar Rp 500 miliar.

Kepemilikan Grup Bakrie terlihat dari posisi komisaris JGLE. Dalam jajaran Komisaris Jungle Land, semua komisaris berasal dari Grup Bakrie.

Komisaris Utama yakni Ambono Janurianto yang merupakan salah satu pentolan dari Grup Bakrie.

Ambono saat ini tercatat menjabat sebagai CEO dari Bakrieland.

Sementara posisi Komisaris Jungle Land lainnya diduduki oleh Andika Nuraga Bakrie.

Dia adalah sepupu Ardi Bakrie dan anak dari Nirwan Bakrie, saudara kandung Aburizal Bakrie.

Terakhir ada nama Soenarso Soemodiwirjo yang juga memiliki posisi penting di Bakrieland.

Sementara dari sisi kinerja, Jungle Land sebenarnya tengah dalam kondisi terpuruk.

Adanya pandemi Covid-19 membuat kinerja keuangan perusahaan semakin berdarah-darah.

Dikutip dari Kontan, pada semester pertama tahun 2019, JGLE masih mencatat rugi bersih Rp 31,53 miliar.

Kerugian ini naik 7 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 29,46 miliar.

Pada pos bagian rugi bersih entitas asosiasi laporan keuangan ELTY tercatat sebesar Rp 293,3 miliar.

Nilai ini juga membengkak 16 persen dari sebelumnya Rp 22 juta. (*) (TRIBUNJAKARTA.COM/ KOMPAS.COM)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved