Petugas Pemadam Kebakaran Evakuasi Induk Kobra Jawa dan Dua Anaknya dari Permukiman Warga di Depok

Seekor induk ular kobra jawa dan dua anaknya diamankan petugas pemadam kebakaran Kota Depok

Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Wahyu Aji
zoom-inlihat foto Petugas Pemadam Kebakaran Evakuasi Induk Kobra Jawa dan Dua Anaknya dari Permukiman Warga di Depok
ISTIMEWA/Damkar Kota Depok
Petugas saat mengevekuasi indukan ular kobra jawa dan dua anaknya dari dalam sarangnya, Senin (5/10/2020).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNJAKARTA.COM, CILODONG – Seekor induk ular kobra jawa dan dua anaknya diamankan petugas pemadam kebakaran Kota Depok yang bekerjasama dengan Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari Jalan Eres I, Kalibaru, Cilodong, Kota Depok.

Hendra salah seorang anggota Tagana yang terjun langsung ke lokasi kejadian mengatakan, evakuasi hewan dengan nama ilmiah naja sputatrix ini berawal dari laporan warga sekitar.

Akhirnya, setelah beberapa jam pencairan, keberadaan sarang hewan yang masuk dalam kelompok reptil tidak berkaki ini ditemukan di sebuah lahan kosong yang berdekatan dengan pemukiman warga sekitar.

Petugas saat mengevekuasi indukan ular kobra jawa dan dua anaknya dari dalam sarangnya, Senin (5/10/2020).
Petugas saat mengevekuasi indukan ular kobra jawa dan dua anaknya dari dalam sarangnya, Senin (5/10/2020). (ISTIMEWA/Damkar Kota Depok)

“Pertama kami korek-korek sarangnya terus tuh sesuai informasi warga di tempat. Korek-korek lah sama tim Damkar sama teman-teman yang lain dan ketemu tuh anaknya ada dua, ditangkap dan dimasukkan ke tempat,” kata Hendra dikonfirmasi wartawan, Senin (5/10/2020).

Terus menggali keberadaan ular yang lainnya, Hendra menuturkan petugas pun menemukan sesosok kobra berukuran besar yang merupakan induknya.

“Dikorek lagi sama tim Damkar, kelihatan tubuh ularnya besar. Digali-gali ketemu tuh berhasil ketangkap. Jadi  total ada tiga, anaknya dua ukurannya 30 cm, induknya kurang lebih 1,2 meter,” jelasnya.

Hendra menuturkan, warga sekitar mengungkapkan temuan ular ini bukan kali pertama di daerah tersebut.

“Kalau untuk warga memang posisinya itu kan di dekat kebun pohon bambu. Sebelum-sebelumnya warga situ memang sudah pernah matiin sembilan ular. Terus ada juga yang sering berseliweran di jalan-jalan,” ucapnya.

Terakhir, Hendra mengimbau pihaknya agar tetap waspada dan senantiasa menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

Kemungkinan tinggi, keberadaan ular-ular ini masih ada dan dapat membahayakan nyawa bila tidak ditangani oleh petugas yang terlatih.

“Kalau imbauannya sih, antisipasi saja. Lebih hati-hati lah. Kami juga bilang sama warga kalau nungguin ularnya panggil tim Damkar atau nggak panggil ketua LPM nya kan teman-teman saya juga, anak-anak Tagana juga, atau koordinasi ke Damkar,” ujarnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved